Sukses

Menko PMK Muhadjir Effendy Sorot Budayawan ASEAN dan Komunitas Akar Rumput di Sidang ASCC 2023

Isu kemiskinan, tenaga kerja, budaya, dan akar rumput menjadi perhatian di sidang ASCC 2023 di Bali.

Liputan6.com, Bali - Menko PMK Muhadjir Effendy memimpin Sidang Dewan Menteri ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) ke-29 di Bali pada Senin (8/5/2023). ASCC merupakan pilar kebudayaan dan kemasyarakatan di ASEAN.

Sidang ini dihadiri pejabat tingkat tinggi dari negara-negara ASEAN. Perwakilan Timor Leste juga hadir.

Menko Muhadjir sebagai pemimpin Sidang Dewan Menteri ASCC memberi pengarahan pada pertemuan tentang prioritas utama Pilar Sosial Budaya ASEAN di bawah tema Keketuaan Indonesia, “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. 

"Sebagai pilar masyarakat, saya percaya bahwa penting untuk menerjemahkan tema ini dan merefleksikan relevansi ASEAN kepada masyarakat. Ini hanya bisa dicapai dengan memastikan inklusivitas ASEAN dengan cara benar-benar menghubungkan, menjalin, dan menjaga kehadiran di level akar rumput karena mereka termasuk rakyat yang kita layani," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy dalam pidato pembukanya.

Dalam mendukung tema keketuaan Indonesia, Pilar Sosial Budaya ASEAN mengajukan empat dokumen komitmen  bersama ASEAN, yakni terkait: Isu One Health, Jejaring Desa ASEAN, perlindungan pekerja migran dalam situasi krisis, dan pekerja migran khususnya nelayan migran. 

Empat isu itu, serta isu kemiskinan dan inklusivitas, akan menjadi topik dialog dalam sidang hari ini. 

"Isu kemiskinan adalah bahasa universal yang ada di seluruh spektrum kehidupan dan tanpa melihat latar belakang sosio-kultural," ujar Menko Muhadjir Effendy.

"Upaya untuk mempercepat pengurangan kemiskinan di ASEAN membutuhkan  komitmen kuat dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk kelompok sipil, akademisi, mitra dialog, sektor swasta, dan organisasi-organisasi masyarakat lainnya," jelasnya.

Selain itu, Menko Muhadjir juga akan fokus pada tokoh dan acara budaya untuk memperkuat jalinan budaya antara negara ASEAN. Salah satunya program exchange tokoh budaya.

Gagasan itu didapat Menko Muhadjir setelah berdiskusi dengan para pegiat budaya pas Sabtu lalu.

"Mereka menyampaikan kepada saya harapan bahwa ASEAN bisa menciptakan sektor budaya yang dinamis dan menumbuhkan partisipasi penuh kepada semua anggota masyarakat untuk berkontribusi kepada keanekaragaman ekspresi budaya," ujar Menko Muhadjir.

"Kita bisa melakukan hal ini melalui menciptakan program-program pertukaran bagi tokoh-tokoh budaya ASEAN, festival budaya, dan langkah-langkah lain untuk memfasilitasi promosi ekspresi budaya," pungkasnya.

2 dari 2 halaman

Daftar Delegasi yang Hadir di ASCC 2023:

Para menteri dan pejabat tinggi negara-negara ASEAN yang hadir di ASCC 2023: 

  1. Filipina: Rex Gatchalian - Menteri Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial
  2. Laos: Suanesavanh Vignaket - Menteri Informasi, Budaya, dan Pariwisata
  3. Brunei: Haji Nazmi bin Haji Mohammad -Menteri Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga
  4. Malaysia: Dato' Sri Tiong King Sing - Menteri Pariwisata, Kesenian, dan Kebudayaan
  5. Singapura: Masagos Zulkifli - Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga
  6. Thailand: Anukul Peedkaew - Sekretaris Kementerian Pembangunan Sosial dan Keamanan Manusia
  7. Vietnam: Nguyen Ba Hoan - Deputi Menteri Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial
  8. Kamboja: Nath Bunroeun - Sekretaris Negara Kementerian Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga
  9. Timor Leste: Signi Chandrawati - Wakil Menteri Solidaritas Sosial
  10. Sekretariat ASEAN: Kao Kim Hourn - Sekjen ASEAN

Pihak Myanmar juga diundang pada level non-politik. Yang diundang adalah Aung Myint, Dirjen Departemen Penelitian Sejarah dan Perpustakaan Nasional di Kementerian Agama dan Kebudayaan Myanmar.