Liputan6.com, London - Raja Charles III bukan satu-satunya orang yang dinobatkan pada Sabtu 6 Mei 2023 - istrinya Camilla juga. Wanita yang dipojokkan publik, disalahkan atas berakhirnya pernikahan antara Charles dan Putri Diana.
Tapi cinta Charles dan Camilla menang, dan sekarang dia menjadikannya ratu.
Baca Juga
Setelah Ratu Elizabeth III meninggal pada tahun 2022, Camilla awalnya mendapat gelar queen consort atau permaisuri ratu, sesuai keinginan Elizabeth II. Tidak seperti ratu pada umumnya atau queen regnant, permaisuri ratu tidak memiliki otoritas nyata dan gelar biasanya diberikan kepada pasangan raja.
Advertisement
Berbicara soal perjalanan Camilla tidaklah mudah untuk mencapai tahap penting kehidupannya itu. Hingga kini masih ramai diperbincangkan, bagaimana peran Putri Diana dalam kehidupan Ratu Camilla.
Meski penuh gejolak, bermula dari Camilla Parker Bowles disebut sebagai orang ketiga dalam pernikahan Raja Charles III dan Putri Diana di masa lampau.
Melansir The Guardian, Selasa (9/5/2023), ikatan antara Camilla dan Charles disebut sangatlah kuat. Seandainya Putri Diana tidak meninggal di terowongan Paris pada 31 Agustus 1997, kisah kehidupan Camilla mungkin akan berbeda.
Melansir CBS News, Charles dan Camilla, yang dibesarkan dalam keluarga aristokrat, pertama kali menjalin hubungan romantis pada tahun 1970-an, ketika keduanya masih muda.
Namun, hubungan dini itu berakhir dan keduanya menikahi orang lain.
Camilla menikah dengan Andrew Parker Bowles pada tahun 1973 dan Charles menikah dengan Diana Spencer pada tahun 1981.
Rupanya pernikahan keduanya tidak menghalangi pasangan itu tetap dekat, tentu secara diam-diam.
Setelah Charles dan Diana bercerai pada tahun 1992, dan setelah kematian Diana dalam kecelakaan mobil pada tahun 1997, Charles dan Camilla akhirnya mengumumkan hubungan mereka ke publik.
Sebelum Diana dan Charles bercerai, sang putri memberikan wawancara yang sangat jujur kepada Martin Bashir, di mana ia berbicara tentang kehadiran Camilla dalam kehidupannya dengan Charles.
“Kami bertiga dalam pernikahan ini, jadi agak ramai,” kata Diana.
Tak hanya Charles yang mengakui perselingkuhan, Diana juga mengakui perselingkuhannya dengan seorang veteran Angkatan Darat James Hewitt.
Kematian Diana Membayangi Camilla
Kematian Diana beberapa minggu kemudian membuat pasangan itu tidak mungkin terlihat bersama di depan umum.
Kediamannya sempat dikepung wartawan setelah insiden maut itu, Camilla mengaku bahwa saat itu sangat mengerikan baginya.
“Pada saat kematiannya, Diana telah mencapai pemulihan hubungan dengan Camilla,” ucap Lacey, sejarawan kerajaan dan penulis. Kehidupan Diana berjalan baik dan begitu juga dengan Charles yang mengumumkan akan menikahi Camilla.
Tantangan lainnya, meski resmi bergabung dengan keluarga kerajaan, publik tidak begitu menyambut Camilla.
Jajak pendapat yang dirilis YouGov pada tahun 2005, mengemukakan bahwa hanya tujuh persen dari publik yang berpikir Camilla harus menjadi ratu suatu hari nanti.
Perceraian Charles dan Diana membuat Camilla dianggap sebagai wanita paling dibenci di Inggris, ia bahkan terpaksa menjalani perlakuan kejam dari para paparazzi.
Camilla kemudian mulai muncul di beberapa pertemuan publik tanpa diketahui. Wanita itu cukup kesulitan, banyak orang menunjuk dan berbisik-bisik.
Advertisement
Pernikahan yang Tidak Disetujui Anak Sendiri
20 tahun lamanya, persepsi publik terhadap Camilla mulai berubah. Namun, beberapa masih kritis, termasuk keluarga terdekat Charles, salah satunya Pangeran Harry.
Harry percaya, ada rencana di balik kembalinya Camilla dengan ayahnya. Ia menggambarkan Camilla sebagai berbahaya dan penjahat yang "meninggalkan mayat di jalan".
Harry pernah mengatakan dia dan saudara laki-lakinya, Pangeran William, meminta ayah mereka untuk tidak menikahi Camilla, dalam sebuah wawancara dengan CBS News.
"Lebih banyak kerugian daripada kebaikan," ucap sang pangeran.
Sang pangeran juga mengatakan kebutuhan Camilla untuk memperbaiki citranya membuatnya berbahaya karena kedekatannya dengan pers Inggris.
Tahun 1970, Camilla pernah bercanda dan memberi tahu Charles bahwa "nenek buyut saya adalah simpanan dari kakek buyut Anda", tak dapat diperkirakan, mereka akhirnya menempuh perjalanan itu dan mencapai titik saat ini.
"Dia tidak pernah berasumsi apa pun tentang apakah mereka bisa bersama." kata temannya, Marchioness of Lansdowne kepada Sunday Times sebelum penobatan.
Berawal dari Permaisuri, 'Tiba-tiba' Jadi Ratu
Tak hanya anak-anak Charles, Camilla juga harus berurusan dengan Ratu Elizabeth II.
Seorang penulis biografi, mengatakan bahwa Ratu Elizabeth II pernah menyebut Camilla sebagai “wanita jahat”.
Namun di hari pernikahan, sang mendiang ratu menyambut Camilla, menyiratkan bahwa ia telah menyetujui pernikahan itu.
Ratu Elizabeth II yang meninggal pada tahun 2022, menginginkan Camilla tetap menjadi Permaisuri, tidak menjadi ratu.
Permintaan ibu dari Charles itu awalnya dihormati dan dilaksanakan, hingga ketika undangan hari penobatan keluar, gelar Camilla telah diubah menjadi “ratu”.
Camilla bukanlah seorang anggota keluarga kerajaan dari lahir, ia tidak memiliki otoritas. Namun, kenyataan ia berdiri di sebelah Charles dengan gelar ratu telah mengubah segalanya.
Lacey mengatakan bahwa satu-satunya orang yang tampaknya mampu menenangkan dan membantu Charles dengan segala sifat dan wataknya, dengan cara yang pasti tidak pernah dilakukan oleh orang tuanya, adalah Camilla.
“Mendiang Ratu mungkin lega seseorang dapat memberikan kedamaian kepada putranya,” ucapnya.
“Kisah yang sangat pribadi antara keduanya yang akan kita saksikan hari ini,” kata Tina Brown, kontributor CBS News yang meliput hari penobatan.
Advertisement