Liputan6.com, Labuan Bajo - Di tengah pelaksanaan KTT ke-42 ASEAN 2023 yang berlangsung di Labuan Bajo, para pemimpin ASEAN mengeluarkan pernyataan bersama terkait serangan terhadap konvoi ASEAN yang mengantarkan bantuan kemanusiaan di Negara Bagian Shan, Myanmar.
"Kami mendukung pernyataan presiden Republik Indonesia selaku ketua ASEAN pada 8 Mei 2023 sebagai tanggapan atas serangan baru-baru ini terhadap konvoi ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Center) dan Tim Pemantau ASEAN di Myanmar. Kami mengutuk serangan itu dan menggarisbawahi bahwa pelakunya harus diminta pertanggungjawaban," demikian bunyi pernyataan bersama para pemimpin ASEAN yang dikutip Rabu (10/5/2023).
Lebih lanjut pernyataan bersama para pemimpin ASEAN tersebut menyatakan, "Kami mendukung upaya ketua ASEAN, termasuk keterlibatannya yang berkelanjutan dengan semua pihak pemangku kepentingan di Myanmar, untuk mendorong kemajuan dalam implementasi Lima Poin Konsensus."
Advertisement
"Kami sangat prihatin dengan kekerasan yang sedang berlangsung di Myanmar dan mendesak segera penghentian segala bentuk kekerasan dan penggunaan kekuatan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penyampaian bantuan kemanusiaan yang aman dan tepat waktu serta dialog nasional yang inklusif," ungkap pernyataan bersama para pemimpin ASEAN.
Dalam konferensi persnya pada Senin (8/5), Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia sebagai ketua ASEAN saat ini terus mendorong implementasi Konsesus Lima Poin.
"Berbagai upaya telah dilakukan, keketuaan Indonesia mampu memfasilitasi AHA Center, sehingga joint needs assessment mampu diselesaikan yang sempat tertunda cukup lama karena masalah akses. Kemarin AHA Center didampingi tim monitoring ASEAN akan menyerahkan bantuan kemanusiaan. Tapi sangat disayangkan di tengah perjalanan terjadi baku tembak-menembak," tegas Presiden Jokowi.
"Yang ingin saya tegaskan bahwa hal ini tidak akan menyurutkan tekad ASEAN dan Indonesia untuk menyerukan kembali hentikan kekerasan. Stop using force, stop violence. Karena, rakyat yang akan jadi korban. Karena kondisi ini tidak akan membuat siapapun menang. Saya mengajak marilah kita duduk bersama ciptakan ruang dialog untuk mencari solusi bersama."
Kantor berita lokal Myanmar seperti dilansir The Straits Times melaporkan pada Senin bahwa konvoi bantuan diserang saat melalui Kota Hsi Hse. Hingga saat belum diketahui pihak yang bertanggungjawab atas serangan.
Adapun Lima Poin Konsensus mengenai Myanmar adalah kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya; dialog konstruktif di antara semua pihak terkait mulai mencari solusi damai untuk kepentingan rakyat; utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog, dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN; ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre; dan utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.