Sukses

Regulasi Deforestasi Uni Eropa Berpotensi Hambat Ekspor Barang dari Indonesia, Ini yang Akan Dilakukan RI

Regulasi Deforestasi di Uni Eropa berpotensi menghambar ekspor barang dari dalam negeri ke Uni Eropa.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo menyebut ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh RI-Uni Eropa, salah satunya pengesahan Regulasi Deforestasi di Uni Eropa berpotensi menghambar ekspor barang dari dalam negeri ke kawasan tersebut.

"Terlepas dari kemajuan yang telah dicapai, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Parlemen Eropa baru saja mengesahkan Regulasi Deforestasi yang berpotensi menghambat ekspor barang dari Indonesia ke Uni Eropa," kata Yasin Limpo, dalam sambutannya di acara Europe Day, Selasa (9/5/2023).

Yasin Limpo menyebut, untuk mendiskusikan hal ini, dalam waktu dekat delegasi Indonesia dan Malaysia akan bertolak ke Brussel dalam rangka menyuarakan kekhawatiran tersebut.

"Dapat kami sampaikan bahwa dalam waktu dekat, Delegasi Indonesia dan Malaysia yang dipimpin oleh Airlangga Hartanto, Menko Bidang Perekonomian RI dan Dato' Sri Haji Fadillah bin Haji Yusof, Wakil Perdana Menteri Malaysia akan melaksanakan misi bersama ke Brussel dalam rangka menyuarakan kekhawatiran kami akan tergulasi tersebut," kata Yasin Limpo.

"Terutama akan dampak buruknya terhadap petani kecil di negara kami."

Meski begitu, Yasin Limpo optimis bahwa Indonesia dan Uni Eropa mampu mendapatkan solusi yang terbaik untuk ke dua belah pihak.

"Saya optimis bahwa Indonesia dan Uni Eropa akan menemukan solusi bersama yang saling menguntungkan, berdasarkan prinsip demokrasi dan prinsip kemitraan setara."

 

 

2 dari 3 halaman

Investasi Uni Eropa di Indonesia Sentuh USD 2 Miliar

Mentan menambahkan dari sisi ekonomi, Uni Eropa merupakan salah satu mitra perdagangan terbesar Indonesia, dengan nilai perdagangan mencapai lebih dari 33 miliar USD pada tahun 2022. Total investasi Uni Eropa di Indonesia tahun 2022 mencapai hampir 2 milyar USD.

Hubungan kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa tumbuh semakin kuat dengan adanya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Uni Eropa.

SYL mengatakan bersamaan dengan perayaan malam ini, Perundingan Putaran ke-14 sedang berlangsung di Brussel. Penyelesaian substansi perundingan tersebut pada tahun ini akan membuka jalan untuk memaksimalkan berbagai potensi ekonomi yang belum dimanfaatkan.

Terlepas dari kemajuan-kemajuan yang telah dicapai, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi.

“Suatu kehormatan bagi saya dapat bergabung bersama pada malam ini untuk merayakan Hari Eropa. Memperingati Deklarasi Schuman yang ke-73, Hari Eropa menggambarkan keberagaman, perdamaian, dan persatuan di Eropa yang terus menginspirasi komunitas global, termasuk ASEAN dan Indonesia,” tambahnya.

3 dari 3 halaman

Dukung Upaya Damai Melalui Jalur Diplomasi

Sebagai sahabat sejati Uni Eropa, Indonesia akan selalu mendukung setiap upaya damai dan segala cara yang memungkinkan bagi terbukanya kesempatan penyelesaian masalah melalui jalur diplomasi.

“Saya yakin, dengan nilai-nilai dan tujuan bersama yang kita anut, Indonesia dan Uni Eropa dapat mengatasi tantangan dan meraih peluang yang ada di depan. Mari kita terus bekerja sama untuk membangun dunia yang lebih tangguh, makmur, dan bersatu untuk generasi mendatang,” tegas SYL.

Sebagai informasi, dalam acara perayaan Hari Eropa pada malam ini, hadir Vincent Piket, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, para Duta Besar Negara-negara Anggota Uni Eropa, dan Para Tamu Korps Diplomatik.