Sukses

6 Deklarasi Penting di KTT ke-42 ASEAN 2023 Labuan Bajo, Fokus Sistem Kesehatan hingga Perlindungan Migran

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa seluruh keputusan yang diambil oleh para Leaders dalam KTT ke-42 ASEAN 2023 mengutamakan kepentingan rakyat.

Liputan6.com, Labuan Bajo - Penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah usai. Para pemimpin negara ASEAN pun telah sepakat membentuk kesepakatan dan perjanjian berdasarkan piagam ASEAN.

Dalam penyelenggaraan KTT ASEAN di bawah Keketuaan Indonesia tahun ini, terdapat dua pemimpin negara yang tidak hadir. Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha mengutus wakilnya untuk hadir di Labuan Bajo karena alasan masih dalam persiapan pemilu.

Sementara berdasarkan keputusan pada KTT ASEAN sebelumnya di Kamboja, para Leaders memutuskan untuk tidak mengundang Myanmar di level politik.

Dalam konferensi pers, Kamis 11 Mei 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa seluruh keputusan yang diambil oleh para Leaders mengutamakan kepentingan rakyat. Ia juga menyampaikan sejumlah poin penting dari hasil kesimpulan rangkaian pertemuan KTT ASEAN dalam kesempatan tersebut.

Berikut ini adalah enam deklarasi penting para Leaders pada KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo:

2 dari 4 halaman

1. Memperkuat sistem kesehatan

Mengacu pada salah satu tujuan utama ASEAN yakni untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka para Leaders menyatakan siap untuk menyediakan sistem kesehatan terlebih untuk mempersiapkan diri terhadap kemungkinan pandemi di masa mendatang. Hal ini diputuskan usai berkaca dari dampak pandemic COVID-19 yang mempengaruhi berbagai sektor di seluruh dunia.

"Kami, negara anggota ASEAN, melihat dampak yang menghancurkan dari pandemi COVID-19 serta penyakit menular yang muncul, dampak yang berkembang dan tantangan lain terkait perubahan iklim terhadap kehidupan dan mata pencaharian manusia, dan perlu memperkuat sistem kesehatan agar tangguh dan tanggap, seperti yang dicita-citakan dalam Blueprint ASEAN,” demikian pernyataan para Leaders ASEAN.

2. Mengakui kejahatan akibat penyalahgunaan teknologi

Para Leaders juga mengaku bahwa teknologi, terlepas dengan segala manfaat dan fungsinya, telah disalahgunakan hingga mengakibatkan kegiatan kriminal yang terorganisir.

"Kami, negara anggota ASEAN, mengakui bahwa meskipun teknologi, termasuk teknologi informasi dan komunikasi, telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita, terutama di masa Pandemi COVID-19, teknologi juga menimbulkan risiko dan akibat dari penyalahgunaan teknologi, dalam memfasilitasi kegiatan kriminal transnasional dan terorganisir,” tulis pernyataan para Leaders ASEAN.

3 dari 4 halaman

3. Membangun ekosistem kendaraan listrik

Selain dalam forum G20, KTT ke-42 ASEAN juga mengangkat pentingnya pembangunan ekosistem kendaraan listrik sebagai bentuk penggunaan energi terbarukan secara lebih massif.

"Kami, negara anggota ASEAN, mengingat visi komunitas ASEAN 2025, membayangkan merangkul transportasi berkelanjutan sebagai kunci baru fokus sektoral karena memiliki peran penting dalam pembangunan berkelanjutan di kawasan ASEAN," bunyi pernyataan Leaders ASEAN.

4. Menciptakan ekonomi yang terintegrasi di kawasan ASEAN

Para Leaders ASEAN juga bercita-cita menciptakan ekonomi yang terintegrasi demi mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi berkelanjutan.

“Kami, negara anggota ASEAN, bercita-cita menciptakan ekonomi ASEAN yang sangat terintegrasi dan sangat kohesif yang akan mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi tinggi yang berkelanjutan, antara lain dengan memastikan bahwa sektor keuangan inklusif dan stabil," demikian pernyataan Leaders ASEAN.

4 dari 4 halaman

5. Pelindungan terhadap pekerja migran dalam situasi krisis

Melihat banyaknya jumlah pekerja migran yang bekerja di negara ASEAN, para Leaders juga menyatakan akan memberikan pelindungan bagi mereka, terutama dalam situasi krisis.

“"Kami, negara anggota ASEAN, yang mencatat bahwa salah satu tujuan utama ASEAN adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat ASEAN dengan menyediakan mereka akses yang adil terhadap peluang pembangunan manusia, kesejahteraan sosial dan keadilan untuk penguatan masyarakat ASEAN," bunyi pernyataan tersebut.

6. Perlindungan bagi nelayan

Selain pekerja migran, para pemimpin ASEAN juga sepakat memberi perlindungan bagi para nelayan migran.

"Atas panduan Piagam ASEAN, yang mencatat bahwa salah satu tujuan utama ASEAN adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat ASEAN dengan menyediakan mereka akses yang adil terhadap peluang pembangunan manusia, kesejahteraan sosial dan keadilan untuk penguatan masyarakat ASEAN,” sambung pernyataan tersebut.

 

Video Terkini