Liputan6.com, Seoul - Para pencuri ini diyakini telah lama mensurvei hotel tersebut sebelum mendekati pemiliknya dan membuatnya percaya bahwa mereka ingin mengambil alih bisnis tersebut.
Mengutip dari odditycentral.com, Jumat (18/5/2023), geng berisi delapan orang itu menyewa hotel dengan harga bulanan 4,5 juta won, sekitar Rp49 juta. Setelah dibayar mereka segera menutup gedung hotel dan mulai menggali di ruang bawah tanah gedung tersebut.
Baca Juga
Viral! Anggota Polisi Ringkus Buronan Pencuri Mobil di Bandar Lampung saat Hendak Rayakan Ulang Tahun Bersama Anak dan Istri
VIDEO: 3 Warga yang Tuduh Anak Kecil Mencuri 700 Ribu Ditetapkan Jadi Tersangka
2 Pencuri Bertopeng Menerobos Masuk ke Kastil Windsor Saat Pangeran William dan Kate Middleton Tidur di Rumah
Rencana tersebut diyakini didalangi oleh mantan karyawan operator pipa milik negara Korea, Daehan Oil Pipeline Corporation, yang sebelumnya dipecat karena berusaha mencuri minyak dari pipa lain.
Advertisement
Mereka hanya bekerja dengan sekop dan beliung untuk menekan tingkat kebisingan, tetapi akhirnya bisa mencapai tujuan mereka.
Dalam waktu sekitar satu bulan, delapan penjahat itu berhasil menggali sekitar 10 meter, dan berada dalam jarak 30 cm dari pipa minyak sasaran.
Tapi saat mereka mulai bergembira akan keberhasilannya, hotel itu digerebek dan semua orang di dalamnya ditangkap. Bukannya untung, mereka malah 'buntung'. Sudah sewa hotel demi meraup untung besar dari jual minyak curian, namun tak jadi untung karena digerebek.
Terowongan yang mereka gali itu, meski diperkuat dengan kayu, tetapi melewati jalan raya yang digunakan oleh 66.000 kendaraan setiap hari, jadi pihak berwenang sekarang harus memperbaiki terowongan sambil memastikan tidak merusak fondasi bangunan.
Terowongan itu sepanjang 9 meter dengan ukuran tinggi 78 cm dan lebar 81 cm dari ruang bawah tanah hotel.
Para tersangka mengaku selama penyelidikan polisi bahwa mereka berencana untuk menjual minyak di dua SPBU, tetapi tidak kesampaian karena keburu digerebek.
Bak Film, Komplotan Pencuri Ini Bikin Terowongan Demi Bobol Brankas Berisi Emas
Bukian hanya di Korea saja, di India juga pernah beredar kisah sebuah komplotan pencuri yang susah payah menggali 4,5 meter terowongan lebar untuk memasuki toko perhiasan. Sebuah terowongan dengan diameter 30-an cm di lantai menuju ruangan penyimpanan emas dan perhiasan lainnya menjadi bukti aksi komplotan tersebut.
Namun susah payah upaya para pencuri itu harus berakhir gagal. Meskipun mereka sudah berada di dalam toko yang berisi tumpukan perhiasan.Â
Bak di film aksi, pencuri yang beranggotakan dua orang itu menggali terowongan sepanjang 15 kaki (4,5 meter) untuk memasuki toko perhiasan di Meerut dan membuka lemari besi. Mereka berusaha mencuri dari toko tetapi gagal, jadi mereka melakukan hal yang tidak terpikirkan.Â
Siapa sangka berbagai upaya untuk membuka lemari besi harus kandas. Hingga mereka memutuskan menyerah dalam aksi pencurian perhiasan itu. Namun sebelum beranjak dari toko perhiasan, kedua pria itu justru menyesali perbuatannya.
Advertisement
Pencuri Gali Terowongan Puluhan Meter
Modus menggali terowongan juga dilakukan pencuri di Manchester Inggris.
Tidak tanggung-tanggung, terowongan itu dibangun di kedalaman 30 meter. Sasarannya: sebuah lemari penyimpanan uang yang terletak pada sebuah toko yang menjual DVD, Blockbuster. Toko ini terletak pada pusat perbelanjaan di wilayah Levenshulme, Manchester.
Kedua pencuri itu tak membuahkah hasil dalam aksi pencurian itu. Andai saja mereka bisa membuka lemari besi, mereka bakal merugikan pemilik toko lebih banyak lagi. Namun sebaliknya, hanya lelah dan waktu terbuang dalam aksi pencurian toko perhiasan itu. Kedua pencuri itu meninggalkan TKP dengan sebuah ungkapan menyentuh di dinding toko.
Ketika Deepak Kumar, pemilik toko perhiasan di lingkungan Rithani di Meerut, masuk ke toko pada Kamis pagi, dia ngeri melihat jejak upaya pembobolan. Hingga belakangan setelah pembobolan, kedua orang tersebut diidentifikasi sebagai Chunnu dan Munnu.
Pencurian Minyak di Sumsel Makin Terang-terangan dan Terorganisir
Berbicara mengenai pencurian minyak, PT Pertamina (Persero) mengaku kebingungan dengan aksi pencurian minyak mentah yang lebih terbuka di pipa minyak jalur Tempino-Jambi ke Plaju, Sumatera Selatan (Sumsel). Modus penjarah makin 'kreatif' dan bahkan berani melawan aparat keamanan setempat.
Vice President Corporate Communication, Ali Mundakir, mengatakan, modus pencurian minyak di Sumsel saat ini bukan lagi melubangi pipa, tapi sudah lebih berani.
"Orang itu (pencuri) sudah gali sumur atau gua jadi bisa langsung menyedot minyak dan membawa kabur dengan tangki minyak. Ini jelas-jelas sangat terorganisir dan sistematis".Â
Penjarahan minyak ini, lanjut Ali, sudah dilakukan secara terang-terangan hingga tak segan-segan melawan aparat keamanan setempat. "Pencuriannya sudah sangat kasat mata. Padahal kami sudah membenamkan pipa dengan kedalaman 1,5 meter-2 meter, namun tidak juga berhasil," terangnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, pipa merupakan cara paling efektif untuk mengalirkan minyak mentah dari sumur yang tersebar di Lapangan Bentayan dan Tempino, Jambi menuju kilang pengolahan minyak atau Pertamina Refinery Unit III Plaju, Sumsel.
Advertisement