Sukses

Serangan Beruang Mematikan di Jepang, Polisi Temukan Kepala Pemancing di Danau

Serangan beruang yang mematikan terjadi di Hokkaido.

Liputan6.com, Hokkaido - Serangan beruang yang mematikan kembali terjadi di Hokkaido, Jepang. Seorang pemancing kehilangan kepalanya akibat serangan tersebut.

Dilansir Kyodo, Rabu (17/5/2023), kepala itu ditemukan polisi yang melakukan pencarian seorang pemancing yang dilaporkan hilang. Polisi berkata orang hilang bernama Toshihiro Nishikawa sempat memancing di Danau Shumarinai pada Minggu pagi 14 Mei. 

Nishikawa berada di danau itu dengan menggunakan sebuah perahu. 

Beberapa jam kemudian, operator kapal melihat seekor beruang yang mulutnya membawa waders (pakaian tahan air yang biasa dipakai pemancing). Operator kapal itu berusaha menghubungi Nishikawa, tetapi tidak ada respons. 

Pemerintah kota lantas melakukan pencarian dan menemukan satu orang dari kelompok pemancing yang tewas. Mereka juga menemukan kepala di danau. Polisi awalnya tidak bisa langsung memastikan apakah kepala itu memang milik Ishikawa.  

Beruang Cokelat Ditembak Mati

South China Morning Post melaporkan bahwa kepala itu memang milik Nishikawa. Seekor beruang cokelat yang berada di area TKP lantas ditembak mati oleh pemburu. 

Beberapa bulan terakhir, masyarakat makin sering melihat beruang cokelat di Hokkaido terutama di daerah perkampungan. 

Beruang juga sempat terlihat di Sapporo, kota terbesar Hokkaido. Sejumlah beruang juga terlihat di dekat kota Muroran, sehingga pihak berwenang mengeluarkan peringatan ke warga hingga 12 Juni mendatang.

Pada April lalu, seorang wanita diserang di Kota Kushiro. Ia menjadi korban serangan ketika sedang mengajak anjingnya jalan-jalan. Wanita itu menderita luka berat di kepala dan kaki.

Teror beruang sudah lama terjadi di Hokkaido. Pada Desember 1915, ada insiden beruang di Sankebetsu ketia beruang cokelat berukuran besar membunuh sejumlah warga.

Situs History.com menyebut insiden itu sebagai insiden serangan beruang terparah di Jepang yang menewaskan tujuh orang, termasuk perempuan hamil dan anak-anak.

2 dari 2 halaman

Vending Machine di Jepang Jual Daging Beruang Rp224 Ribu per Kg

Masih soal beruang, vending machine atau mesin penjual otomatis di Jepang muncul dengan menu baru yang unik: daging beruang liar.

Walau terdengar aneh, namun itu bukan satu-satunya menu unik yang dijual via vending machine di Jepang. Sebelumnya sudah ada daging ikan paus, siput kaleng, hingga serangga yang dapat dimakan.

Menurut harian Jepang Mainichi Shimbun, berbagai potongan daging beruang hitam lokal dijual via mesin penjual otomatis di Kota Semboku. Pelanggan dapat memilih ingin daging berlemak atau tanpa lemak dengan harga sekitar 2.200 yen atau kurang lebih Rp224 ribu per 250 gram.

Beruang hitam Asia diklasifikasikan rentan secara internasional dan dagingnya dianggap sebagai makanan lezat nan mewah maka jarang ada restoran menyajikannya. Jepang menyatakan telah membatasi jumlah perburuannya oleh pemburu berlisensi.

Dikelola oleh restoran lokal Soba Goro, vending machine di Semboku, Prefektur Akita, dilaporkan menjual 10-15 bungkus daging beruang setiap minggunya. Beruang itu dihasilkan oleh pemburu lokal dari pegunungan terdekat. Demikian seperti dilansir BBC, Selasa (17/4).

Jepang memiliki jumlah vending machine per kapita tertinggi di dunia, yang terletak nyaris di seluruh penjuru, mulai dari gang kecil hingga desa terpencil. Umumnya dikenal sebagai jidou hanbaiki atau jihanki, mesin penjual otomatis menjadi populer di Jepang pada tahun 1960-an.