Liputan6.com, Melbourne - Kecelakaan bus di Melbourne, Australia meninggalkan luka traumatis bagi para penumpangnya yang merupakan anak-anak sekolah dasar.
Melansir BBC, Rabu (17/5/2023), kecelakaan bus yang mengerikan itu membawa 45 penumpang yakni siswa sekolah dasar.
Baca Juga
Polisi mengatakan bahwa sebuah truk menabrak bus dari belakang hingga terguling pada Selasa 16 Mei sore waktu setempat.
Advertisement
Sekitar 18 anak, dengan rentang usia lima hingga 11 tahun, dilarikan ke rumah sakit. Banyak dari mereka yang langsung menjalani operasi darurat. Salah satunya dalam perawatan intensif.
Pengemudi truk telah didakwa karena mengemudi dengan berbahaya hingga menyebabkan cedera serius pada korban.
Australia memiliki catatan keselamatan jalan di bawah rata-rata, jika dibandingkan dengan negara maju lainnya. Negara tersebut menempati urutan ke-20 dari 36 negara OECD untuk kecelakaan lalu lintas.
Polisi mengatakan bus tersebut baru saja meninggalkan Exford Primary School, di pinggiran barat Melbourne, saat tabrakan terjadi.
Anak-anak itu terjebak di dalam bus sebelum akhirnya warga sekitar yang menyaksikan kecelakaan, termasuk pengemudi truk dan banyak guru mereka, bergegas ke tempat kejadian dan membantu petugas tanggap darurat untuk membebaskan mereka dari runtuhan bus.
Ahli bedah bekerja hingga dini hari untuk merawat anak-anak yang terluka parah.
Cedera mereka termasuk anggota badan yang hancur sehingga mengharuskan untuk diamputasi, cedera kepala, cedera tulang belakang, dan luka serius lainnya.
Tujuh anak tetap berada di rumah sakit dan dalam kondisi serius, termasuk satu di antaranya yang sedang menjalani perawatan intensif, kata pihak Royal Children's Hospital.
Kecelakaan Tragis yang Seharusnya Bisa Dihindari
"Sungguh menyedihkan,” kata kepala sekolah Lisa Campo kepada media.
“Mengetahui apa yang telah dialami anak-anak kami dan saya bisa membayangkan ketakutan mereka,” tambahnya.
Sopir bus berusia 52 tahun yang terlibat dalam kecelakaan itu juga dilarikan ke rumah sakit. Lukanya tidak mengancam jiwa.
Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese mendoakan yang terbaik kepada para keluarga korban kecelakaan.
“Semua kecelakaan itu mengerikan, fakta bahwa ini melibatkan siswa sekolah membuat hati saya hancur,” kata PM Anthony Albanese.
Inspektur Michael Cruse mengatakan, kondisi dan situasi di lokasi kecelakaan sangat mengganggu dan tidak mengenakkan bagi semua orang yang berada di sana.
"Beberapa cedera mengubah hidup," kata Crusei, mengingat operasi darurat hingga amputasi yang harus dilakukan kepada para anak sekolah dasar itu.
“Insiden ini seharusnya dapat dihindari," katanya.
Sementara itu, pengemudi truk yang berusia 49 tahun dilaporkan menderita luka ringan, didakwa dengan empat dakwaan mengemudi berbahaya.
Investigasi sedang berlangsung, tetapi Inspektur Cruse mengatakan "insiden terkait kurangnya perhatian pengemudi" akan menjadi fokus utama, dan lebih banyak dakwaan kemungkinan akan dikenakan.
Advertisement
20 Orang Tewas di Kecelakaan Bus Umrah, Kemlu RI: Tak Ada WNI yang Jadi Korban
Maret lalu, sebuah kecelakaan mengerikan juga terjadi di Mekkah, Arab Saudi. Dikhawatirkan ada WNI di antara korban tewas, Kemlu RI mengonfirmasi hal ini.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah memastikan bahwa tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam kecelakaan bus di Arab Saudi yang sedang menuju Kota Suci Mekkah.
Menurut media pemerintah Saudi, bus yang membawa jemaah haji ke Mekkah, terbakar setelah menabrak jembatan hingga menewaskan 20 orang dan melukai sejumlah lainnya.
"Sesuai komunikasi antara KJRI Jeddah dengan pihak RS Ashir Central Hospital (RS rujukan korban kecelakaan), tidak ada WNI yang menjadi korban pada kecelakaan dimaksud," ujar Dirjen PWNI dan BHI Joedha Nugraha dalam sebuah pernyataan pada Selasa (28/3/2023).
Dilansir The National, kecelakaan itu terjadi pada Senin (27/3) sekitar pukul 16.00 di Aqabat Shaar, Provinsi Asir. Bus itu berangkat dari Khamis Mushayt menuju ke wilayah Abha.
4 Fakta Terkini Usai Kecelakaan Bus Pariwisata Rombongan Warga Tangsel di Kawasan Guci, Tegal Jateng
Dari Tanah Air, sebuah kecelakaan bus dilaporkan terjadi di Tegal, Jawa Tengah. Insiden ini menjadi sorotan publik lantaran banyaknya informasi berseliweran terkait tragedi tersebut, simak faktanya.
Sebuah kecelakaan tunggal dialami bus pariwisata yang tengah parkir di kawasan wisata Guci, Tegal, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Kecelakaan bus pariwisata itu menelan korban luka-luka sebanyak 36 wisatawan asal Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Bahkan dua orang di antaranya meninggal dunia.
Salah satu yang terbaru, satu pasien korban kecelakaan bus pariwisata yang terperosok ke sungai di kawasan Guci, Tegal, Provinsi Jawa Tengah, harus dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati, lantaran pendarahan yang dialami.
Sebelumnya, masih ada dua pasien yang masih harus menjalani perawatan intens di ruang ICU RSUD dr Soeselo Tegal. Lalu per Selasa 9 Mei 2023, satu pasien harus dirujuk ke RS Fatmawati untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Advertisement