Liputan6.com, Jakarta - Delegasi European Parliament Committee on Transport and Tourism (TRAN) atau Parlemen Eropa dari Komite Transportasi dan Pariwisata sedang berkunjung ke Indonesia tepatnya di Jakarta. Kunjungan selama tiga hari ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk bertemu dengan pemerintah Indonesia, berbagai pemangku kepentingan dan berdiskusi mengenai transportasi dan pariwisata berkelanjutan, dalam menghadapi tantangan di masa depan (seperti dekarbonisasi dan pemulihan dari pandemi COVID-19).
Transportasi dan pariwisata merupakan dua sektor ekonomi penting yang berkaitan dengan perlindungan lingkungan dan aksi iklim. Oleh karena itu, pengembangan sistem transportasi yang lebih efisien dan bersih, serta dapat diakses secara luas menjadi prioritas utama.
Baca Juga
"Bagi Komite TRAN, meningkatkan konektivitas dan daya saing sektor transportasi serta menghindari transport poverty atau minimnya akses transportasi merupakan langkah yang sangat penting" Kata Ketua Delegasi TRAN, Marian-Jean Marinescu.Â
Advertisement
Salah satu kegiatan dari kunjungan Delegasi Parlemen Uni Eropa kali ini adalah mengunjungi Monumen Nasional (Monas) pada Rabu 17 Mei 2023. Dalam kunjungan ini delegasi dari Eropa diberikan penjelasan mengenai Monumen Nasional (Monas), mulai dari struktur hingga museum yang terdapat di dalamnya.
Bukan hanya itu saja, delegasi-delegasi ini diberikan informasi mengenai pembangunan yang akan dilakukan oleh Indonesia khususnya Jakarta pada tahun-tahun yang akan datang oleh co-founder Transport for Jakarta, Adriansyah Yasin.Â
"Kita saat ini sedang mengerjakan suatu proyek pembangunan untuk Jakarta di masa yang akan datang," ucap Adriansyah ketika diwawancarai oleh Liputan6.com.Â
Adapun kunjungan ke Monumen Nasional atau Monas ini dihadiri sejumlah delegasi negara Uni Eropa yakni Marian-Jan Marinescu (Rumania), Elzbieta Katarzyna Lukacijwwska, Magdalena Adamowiz, Kosma Zlotowski (Polandia), Vera Tax (Belanda), Nichola Danti, Annalisa Tardino (Italia).
Disambut Meriah oleh Pengunjung, Ada yang Jadi Tour Guide Dadakan
Kedatangan para delegasi ini bertepatan dengan kunjungan study tour dari beberapa sekolah di Jakarta mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Alhasil kemunculan perwakilan-perwakilan dari ke-empat negara (Italia, Polandia, Belanda, Rumania) ini mengalihkan pandangan masyarakat setempat.Â
Beberapa dari masyarakat juga mengajak delegasi-delegasi ini berinteraksi dengan menjadi tour guide dadakan, menjelaskan diorama yang terpajang di museum-museum Monumen Nasional (Monas), seperti diorama pembacaan proklamasi, Romusya 1942-1945, Candi Borobudur 824 Masehi, hingga terbentuknya Agama Islam Muhammadiyah. Mereka menjelaskan secara terperinci.Â
"Saya senang kalau melihat orang-orang bule berkunjung ke tempat-tempat sejarah Indonesia," kata salah satu pengunjung yang ada di Monas. "Saya juga bisa sedikit Bahasa Inggris, jadi saya juga ngejelasin ke mereka arti dari gambar-gambar ini, kan kasihan kalau tidak tahu artinya," ucapnya kembali.Â
Tak hanya itu saja, banyak juga masyarakat yang menyapa serta meminta foto bersama dengan delegasi-delegasi Uni Eropa.Â
Â
Advertisement
Delegasi Uni Eropa Roadshow Virtual ke Indonesia untuk Kerjasama Bisnis
Berbicara mengenai Delegasi Uni Eropa, 2 tahun yang lalu, Delegasi Uni Eropa juga pernah melakukan rangkaian roadshow ke sejumlah kota besar di Indonesia. Roadshow secara virtual itu salah satunya dilakukan ke Semarang, dengan tema Pertemuan Perdagangan dan Investasi Uni Eropa-Indonesia.
Roadshow tersebut untuk bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan RI agar dapat mempromosikan perdagangan dan investasi serta perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dengan Uni Eropa (I-UE CEPA).
Dalam roadshow virtual itu dihadiri Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah Ratna Kawuri.
Kerjasama ini diharapkan kedua pihak dapat memberikan manfaat yang baik agar dapat meningkatkan PDP, perdagangan, dan ekonomi. "Harapan kami dari perjanjian ini dapat menghasilkan pertumbuhan PDP, menghasilkan 4,5-5 miliar Euro (Rp 76-85 triliun) untuk menambah ekstra PDP," kata Vincent Piket.