Liputan6.com, Sichuan - Seorang pria berusia 29 tahun yang telah tinggal di sebuah tenda di tempat parkir yang ditinggalkan selama 200 hari telah menjadi simbol terbaru dari budaya ‘lying down’ atau familiar dikenal dengan sebutan kaum rebahan yang semakin populer di China.
Mengutip dari odditycentral.com, Sabtu (20/5/2023), pada akhir tahun 2018 Li Shu diketahui berhenti dari pekerjaannya di Provinsi Sichuan dan mulai menghabiskan sebagian besar waktunya bersantai di apartemen sewaannya.
Pria China berusia 29 tahun itu dengan cepat menyadari bahwa tanpa penghasilan apa pun, dia akan menghabiskan semua tabungannya dengan cepat. Jadi dia memotong pengeluaran hariannya menjadi hanya $1,5 (22 ribu) per hari.
Advertisement
Meski begitu, setelah bertahun-tahun harus membayar sewa, menjadi sangat menyakitkan bahwa dia harus mencari cara untuk menghasilkan uang atau pindah. Karena opsi pertama bahkan tidak dipertimbangkan, dia menjual sebagian besar barang miliknya dan memutuskan untuk melanjutkan gaya hidup santai di alam bebas, di antara puing-puing tempat parkir yang ditinggalkan.
Dia telah tinggal di sana selama 200 hari, dan tidak memiliki rencana untuk bergabung dalam perlombaan di kehidupan nyata dalam waktu dekat.
Bagi kebanyakan orang, keberadaan Li bahkan tidak bisa disebut kehidupan. Tenda bekasnya adalah miliknya yang paling berharga, dia hidup dengan makanan murah seperti mi dan pangsit, kadang-kadang menggunakan tungku masak biasa untuk membuat hot pot daging sapi, pancake kentang, dan telur, dia juga harus berjalan jauh untuk mendapatkan air, dan mengisi daya baterai ponselnya.
Pilihan Hidup yang Dia Sukai
Tapi Li memperlihatkan dengan sangat jelas bahwa ini adalah pilihan hidup yang dia ambil dan dia sukai.
"Itu pilihanku," kata Li. "Ketika Anda melepaskan pengejaran yang tidak memuaskan dalam hidup, Anda perlahan akan merasakan kedamaian dan terbiasa dengan keadaan yang berubah santai," tambahnya.
Pria muda itu mengatakan kepada wartawan China bahwa dia sangat mampu mencari pekerjaan, dan pada kenyataannya, teman-temannya telah berulang kali mencoba mencarikannya akomodasi yang lebih baik dan bahkan meminjamkan uang kepadanya untuk memulai bisnis kecil, tetapi dia tidak menginginkan semua itu.
Dia menikmati cara hidupnya yang sederhana dan hemat serta relaksasi terus-menerus yang didapatnya.
Sebuah catatan di samping tenda Li Shu, di tempat parkir yang ditinggalkan, dengan ramah meminta orang yang lewat untuk menghormati propertinya, menunjukkan bahwa tenda itu sendiri adalah barang paling berharga di sana. Dia juga dengan rendah hati meminta maaf jika merepotkan siapa pun dan menjelaskan bahwa dia dapat pindah ke tempat lain.
Kisah Li sekali lagi bahwa kaum rebahan yang berkembang di China menjadi sorotan. Dilihat oleh banyak orang sebagai tanggapan terhadap budaya tempat kerja China yang semakin berbahaya dan terlalu kompetitif.
Kaum Lying down atau berbaring atau lebih dikenal dengan istilah kaum rebahan sebagian besar populer di kalangan anak muda yang memilih untuk melakukan hal seminimal mungkin untuk bertahan hidup, daripada berjuang untuk kesuksesan finansial dan profesional.
Advertisement
5 Tempat Tinggal Unik Ini Benar-Benar Dihuni Manusia
Berbicara mengenai tempat tinggal yang unik dan aneh, ada beberapa kasus ketika manusia --dari berbagai opsi yang ada-- memilih tempat tinggal yang tidak biasa karena kecenderungan pribadi yang eksentrik. Seperti tinggal di kubus besi bekas peti kemas atau bangkai pesawat.
Dari berbagai contoh, berikut 5 tempat tinggal yang unik, nyeleneh, dan tidak dapat dipercaya benar-benar dihuni oleh manusia, yang telah Liputan6.com rangkum, berikut daftarnya:
1. Rumah Kertas
Ada yang tak biasa dari mimpi Ellis F. Stenman. Di kala sebagian besar orang ingin tinggal di rumah mewah nan megah berlantai marmer dan berdinding pualam, pria asal Massachusetts itu justru ingin memiliki hunian yang terbuat dari kertas.
Ia pun merealisasikan visinya pada 1924. Saat itu, ia sukses membangun sebuah rumah musim panas di Massachusetts yang seluruh fondasi dan furniturnya terbuat dari kertas. Setiap kertas yang ada di rumah itu dikuatkan dengan lem dan cairan pernis.
Bangunan itu adalah salah satu hal unik dan langka dalam sejarah manusia. Yang lebih luar biasa lagi adalah rumah kertas itu telah berdiri hampir seabad lamanya.
Got hingga Atap Toilet, Ini 5 Tempat Aneh yang Disulap Jadi Rumah
Selain itu ada juga ruang bawah tanah yang dijadikan tempat tinggal, kejadian ini terjadi pada 2015, seorang tunawisma bernama Yosue Joel Rios ditangkap oleh pihak berwajib di Fairfax, Virginia karena tindak vandalisme. Ia ketahuan membangun tempat tinggal di bawah tanah di sebuah taman umum.
Rios diketahui menggali tangga turun pada sebuah lahan dan membuat sebuah ruang bawah tanah rahasia. Tak main-main, lokasi tersebut dibuat menjadi dua ruangan yang berbeda.
Ada bukti yang memperkuat lokasi bawah tanah tersebut dijadikan rumah bagi Rios. Polisi menemukan peralatan rumah tangga.
Rios ditangkap setelah seorang wanita melihat terowongan bawah di sebuah lahan seluas 20 hektar. Rios mengakui telah menggali lokasi tersebut sendirian. Meski begitu, pria ini dianggap sebagai tunawisma yang kreatif dan imajinatif karena berhasil membangun ruang bawah tanah.
Advertisement