Liputan6.com, Bogor - Indonesia akan melanjutkan sikap 'non-blok' di tengah meningkatnya konfrontasi antara Amerika Serikat dan China di kawasan Asia-Pasifik.
Hal itu disampaikan Presiden RI Joko Widodo dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jepang The Asahi Shimbun, Kamis 18 Mei 2023.
Baca Juga
Menjawab apa yang nampaknya sebuah pertanyaan mengenai sikap Indonesia soal persaingan AS - China, dan, bagaimana Jakarta merespons rivalitas yang telah menjadi ketengan geopolitik tersebut, Jokowi mengatakan:
Advertisement
"Banyak yang bilang Indonesia dekat dengan Amerika Serikat," kata Presiden RI dikutip dari The Asahi Shimbun (20/5/2023).
"Banyak juga yang bilang Indonesia dekat dengan China. Saya ingin mengatakan bahwa kedua pernyataan itu benar. Amerika Serikat dan China adalah mitra penting Indonesia," lanjutnya, menegaskan politik luar negeri bebas aktif Indonesia.
Akan tetapi, pada saat yang sama, Jokowi tidak mengabaikan masalah teritorial yang ada antara China dengan sejumlah negara Asia Tenggara di Laut China Selatan.
Sejumlah kapal badan keamanan maritim Tiongkok (China Coast Guard atau CCG) kerap dilaporkan muncul di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara. Ocean Justice Initiative (IOJI) dalam laporannya pada Desember 2022 melaporkan penampakan Kapal CCG 5402 di ZEE Indonesia sepanjang periode November - Desember 2022.
Tiongkok --menggunakan justifikasi Nine-Dash Line-- menyatakan klaim atas perairan Laut China Selatan, dan turut bersinggungan dengan wilayah ZEE Indonesia di Laut Natuna Utara.
"Penghormatan terhadap hukum internasional sangat penting," kata Jokowi. "Ini adalah kunci dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan."
Jokowi menambahkan bahwa ada kebutuhan untuk secara bijaksana menyusun kode etik untuk mencegah terjadinya konflik di Laut China Selatan.
"Negosiasi Code of Conduct on the South China Sea sedang dikerjakan dalam platform ASEAN tahun ini," kata Jokowi, di mana Indonesia memegang presidensi kelompok negara Asia Tenggara tersebut.
Kepala Staf AD AS Temui Menhan Prabowo, Bahas Kerja Sama Militer Atasi Peningkatan Aksi China di Indo-Pasifik
Pada kabar lain, Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) James McConville bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Jumat (12/5) untuk mendorong ikatan keamanan yang lebih kuat di tengah meningkatnya aktivitas maritim China di kawasan Indo-Pasifik.
Dikutip VOA Indonesia, Minggu (14/5/2023), McConville mengatakan dia dan Prabowo membahas cara-cara untuk memperdalam kerja sama, termasuk peningkatan latihan militer antarnegara.
"Kami memiliki banyak teman di wilayah ini, dan kami bekerja sama dengan erat. Kami semua memiliki kepentingan yang sama untuk kawasan ini: perdamaian, keamanan, stabilitas," kata McConville.
"Itulah sebabnya kami bekerja sama untuk mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka bagi semua orang," tambahnya.
Prabowo mengatakan upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan "adalah perhatian kami bersama."
Namun, ia menekankan posisi Indonesia yang bersikap netral karena ingin menjaga hubungan dengan semua negara, "terutama semua (negara dengan) kekuatan besar."
Advertisement