Sukses

Mengenang Sosok Putri Diana Lewat 3 Film, Sorot Pergulatan Internal hingga Tekanan yang Dihadapinya

Bertahun-tahun setelah kematiannya yang tragis pada 1997 di usia 36 tahun, Putri Diana terus menjadi sumber inspirasi dan daya tarik.

Liputan6.com, London - Bertahun-tahun setelah kematiannya yang tragis pada 1997 di usia 36 tahun, Putri Diana terus menjadi sumber inspirasi dan daya tarik.

Mulai dari film, acara TV, dokumenter, novel, dan biografi, semuanya telah mengeksplorasi keadaan hidupnya.

Lahir pada 1961, Diana Spencer menikah dengan pewaris takhta Inggris dan menggerakkan orang di seluruh dunia dengan kepribadiannya yang penuh pesona dan upaya kemanusiaannya.

Diana, Princess of Wales, meninggal dalam kecelakaan mobil pada 31 Agustus 1997 di Paris, bersama rekannya saat itu, Dodi Al-Fayed, dan pengemudi kendaraan, Henri Paul. Hanya pengawalnya yang selamat, yakni Trevor Reese-Jones. Pernah dianggap sebagai "perempuan yang paling banyak difoto di dunia", mobil Putri Diana saat itu diburu oleh paparazzi saat melaju kencang melalui terowongan.

Kepergian Putri Diana sendiri mengirimkan gelombang kejut ke seluruh dunia. 

Sampai hari ini, orang-orang berduka atas kehilangan Putri Rakyat dan lapar akan detail lebih lanjut tentang pengawasan yang ia hadapi, sebelum dan sesudah perceraiannya dengan Pangeran Charles. Kedua anaknya, William dan Harry, juga kerap memberi penghormatan kepada ibu mereka.

Jika Anda mencari malam bertema kerajaan, berikut ada tiga film yang mengisahkan kisah hidup sosok Putri Diana yang bisa ditonton. Mulai dari karya imajinatif bernuansa horor yang dibintangi Kristen Stewart, hingga film dokumenter yang menggunakan cuplikan dari kehidupan nyata Putri Diana.

2 dari 4 halaman

1. Spencer (2021)

Film yang mendapat pujian kritis ini mendapat banyak pujian karena menceritakan kembali kehidupan Putri Diana yang intens dan imajinatif, lebih dirancang untuk membangkitkan perasaan tentang keadaannya daripada fakta sebenarnya.

"Spencer" yang dibintangi Kristen Stewart, berfokus pada titik dalam kehidupan Putri Diana di mana hubungannya dengan Pangeran Charles menurun, dan momen di mana ia mulai bosan dengan tekanan dari menjadi bangsawan. Film ini juga menunjukkan perjuangannya di kehidupan nyata dengan gangguan makan bulimia.

Kristen Stewart juga mendapatkan nominasi Oscar pertamanya untuk perannya sebagai Putri Diana, demikian dilansir dari Today, Sabtu (20/5/2023).

Meskipun Putri Diana dikenal luas karena keanggunan dan sikapnya yang lembut, film ini justru memberikan gambaran yang lebih tajam tentang bagaimana hidupnya jauh dari pers. Film ini juga memasukkan sedikit elemen genre horor untuk menambah sedikit dramatisasi.

3 dari 4 halaman

2. Diana: In Her Own Words (2017)

"Diana: In Her Own Words" menjadi salah satu dokumentari mengenai Putri Diana yang telah masuk ke dalam 10 besar platform streaming.

Dirilis pada 2017 di National Geographic, "Diana: In Her Own Words" menggunakan rekaman pada 1991 yang akhirnya menjadi dasar biografi blockbuster oleh Andrew Morton untuk menceritakan kisah pernikahan Wales dari sudut pandang sang Putri.

Ini adalah kisah yang sangat jujur, dan mungkin dicatat, sangat subjektif. Sebab, dokumenter berpusat dari rekaman suara Putri Diana dalam sebuah wawancara, seperti dilansir dari Standard UK.

Dokumenter tersebut juga berisikan Putri Diana yang membuka dalam segala hal mulai dari pacaran awal dengan Charles, hingga bulimia, dan perjuangannya untuk berintegrasi dengan keluarga kerajaan.

Dalam "Diana: In Her Own Words", dijelaskan juga bagaimana kesehatan mental Putri Diana memburuk hanya dua bulan setelah pernikahannya bersama Charles.

Perasaannya saat melahirkan kedua anaknya, William dan Harry, hingga konfrontasinya pada Camilla akan perselingkuhan bersama suaminya, semuanya diceritakan melalui kata-kata Putri Diana sendiri. 

4 dari 4 halaman

3. The Princess (2022)

HBO juga merilis film dokumenter asli tentang hidup Putri Diana.

Disusun secara eksklusif dari rekaman arsip, film dokumenter karya Ed Perkins ini mengarahkan pandangan "mendalam dan intim" tentang bagaimana pemujaan publik, ditambah dengan pengawasan luar biasa yang Putri Diana hadapi, menjadi badai yang bergumul dalam diri sang Putri.

"The Princess" tidak menampilkan narator, tidak ada wawancara, tidak ada "pakar kerajaan" yang memutar hal-hal ke dalam perspektif. Alih-alih, ceritanya terungkap melalui klip berita dan rekaman yang ditemukan, diputar dalam urutan kronologis, demikian dilansir dari Vogue.

Awalnya dalam pembukaan, dimulai dengan kisah akhir Putri Diana yang berakhir secara tragis di Paris.

Namun sisa alurnya tetap teratur. Mulai dari pertunangan Diana Spencer yang kala itu masih sangat muda, hingga montase pernikahan kerajaan yang ikonik. 

Secara keseluruhan, dokumenter tersebut dengan cekatan menunjukkan intrusi dan pengawasan ekstrem yang dihadapi Putri Diana. Mengingat kehidupan Putri Diana disorot tanpa henti oleh tabloid atau paparazzi, dokumenter ini menunjukkan betapa banyaknya klip dari media yang secara mendalam meliput hampir setiap momen dari seluruh hubungan Diana dan Charles, mulai dari pertunangan mereka pada 1980 hingga perpisahan mereka pada 1992, serta kematian Diana pada 1997.

Video Terkini