Sukses

Selandia Baru Kalah dari Australia atas Sengketa Merek Dagang Madu Manuka

Australia dan Selandia Baru telah berselisih tentang penggunaan nama manuka selama lebih dari satu dekade.

Liputan6.com, Wellington - Produsen madu Selandia Baru kalah dalam perjuangan mereka untuk memperebutkan merek dagang madu manuka. Ini merupakan pukulan terbaru dalam upaya mereka selama bertahun-tahun menghentikan peternak lebah Australia menggunakan nama serupa.

Kantor Kekayaan Intelektual Selandia Baru memutuskan pada Senin (22/5/2023) bahwa upaya peternak lebah Selandia Baru untuk mematenkan merek dagang madu manuka tidak memenuhi persyaratan yang diperlukan.

Manuka mengacu pada pohon berbunga putih yang tumbuh di Selandia Baru dan Australia, namun lebih dikenal luas sebagai "pohon teh" di Australia. Lebah yang menelusuri bunga pucatnya yang kecil menghasilkan sejenis madu yang dikenal anti-bakteri dan berkhasiat untuk kesehatan. Hal tersebut kemudian memicu kenaikan harganya secara signifikan di pasar internasional.

Selama lebih dari satu dekade, Australia dan Selandia Baru telah berselisih tentang penggunaan nama manuka. Menurut bahasa Maori sendiri, manuka berarti harta asli, yang disebut terkait dengan produksi madunya.

Ketua Manuka Charitable Trust Pita Tipene mengatakan keputusan Kantor Kekayaan Intelektual Selandia Baru mengecewakan dalam banyak hal. Namun, dipastikannya bahwa pertempuran akan tetap berlanjut.

"Itu membuat kami lebih bertekad untuk melindungi apa yang menjadi milik kami atas nama semua warga Selandia Baru dan konsumen yang menghargai keaslian," kata Tipene seperti dilansir The Guardian.

"Peran kami sebagai kaitiaki (penjaga) untuk melindungi mana (martabat) dan nilai spesies taonga (berharga) kami, termasuk manuka atas nama semua warga Selandia Baru tidak dapat diganggu gugat."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respons Produsen Australia

Pelaku industri Australia menyambut baik keputusan tersebut sebagai "hasil yang masuk akal" dan mengeluarkan siaran pers yang mengungkap rencana untuk meningkatkan penjualan internasional sebagai tanggapan atas meningkatnya permintaan.

"Produk kami memiliki sejarah panjang dikenal sebagai madu manuka, diproduksi seperti produk Selandia Baru, dan juga menawarkan sifat anti-mikroba yang dicari yang sangat dihargai oleh konsumen di seluruh dunia," kata Ketua Asosiasi Madu Manuka Australia Ben McKee.

Produsen Selandia Baru pertama kali mencoba mematenkan merek dagang manuka pada tahun 2015.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.