Liputan6.com, Manila - Kebakaran besar menghancurkan kantor pos bersejarah di ibu kota Filipina, Manila, kata para pejabat pada Senin, 22 Mei 2023.
Lebih dari 80 truk pemadam kebakaran dikirim ke bangunan berusia puluhan tahun itu setelah kebakaran terjadi Minggu, 21 Mei malam, kata Biro Perlindungan Kebakaran.
Baca Juga
Asap hitam tebal mengepul ratusan meter ke langit saat api membakar bangunan neo-klasik Manila Central Post Office atau Kantor Pos Pusat Manila yang menghadap ke Sungai Pasig.
Advertisement
Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu lebih dari tujuh jam untuk mengendalikan api.
"Seluruh bangunan telah terbakar dari ruang bawah tanah sampai ke lantai lima," kata Jenderal Postmaster Luis Carlos kepada radio DZBB, seperti dilansir dari Channel News Asia, Senin (22/5/2023).
Penyebab kebakaran masih diselidiki, katanya.
Pasukan pemadam kebakaran dari seluruh ibu kota mengerahkan personel untuk memadamkan kobaran api yang menyebabkan seorang sukarelawan pemadam kebakaran mengalami luka ringan.
Awalnya dibangun pada 1926, kantor pos tersebut pernah dianggap sebagai "gedung termegah" di Manila, menurut situs webnya.
Sayangnya, gedung itu pernah hancur dalam Perang Dunia II ketika pasukan Amerika Serikat (AS) merebut kembali ibu kota dari pasukan pendudukan Jepang. Namun, kantor pos itu sudah dibangun kembali pada 1946.
Philippine National Museum atau Museum Nasional Filipina mendeklarasikan bangunan itu sebagai "properti budaya penting" pada 2018.
Surat, parsel, dan seluruh koleksi prangko kantor pos berada di dalam gedung dan kemungkinan besar hancur, kata Carlos.
6 Orang Tewas Akibat Kebakaran Hostel di Selandia Baru, Korban Jiwa Diprediksi Bertambah
Bicara soal kebakaran, belum lama ini kebakaran melanda sebuah hostel empat lantai di Selandia Baru pada Selasa, 16 Mei 2023 dini hari, menewaskan sedikitnya enam orang.
"Ada 52 orang di hostel Loafers Lodge di Wellington berhasil diselamatkan. Petugas pemadam kebakaran masih berupaya mencari penghuni lainnya," ungkap Manajer Distrik Kebakaran dan Darurat Wellington Nick Pyatt, dilansir dari AP.
 Pyatt menambahkan bahwa pihaknya dipanggil ke hostel sekitar pukul 00.30 waktu setempat.
"Ini adalah mimpi terburuk kami," ungkap Pyatt.
"Tidak ada yang lebih buruk dari ini."
Perdana Menteri Chris Hipkins mengonfirmasi bahwa enam orang tewas dan jumlah korban jiwa kemungkinan akan meningkat. Hipkins menyatakan bahwa dia berencana mengunjungi lokasi kejadian pada Selasa pagi.
"Ini mutlak tragedi. Situasi yang mengerikan," kata Hipkins.
"Seiring waktu, tentunya akan ada sejumlah investigasi tentang apa yang terjadi dan mengapa itu terjadi. Tapi untuk saat ini, fokusnya jelas bahwa situasi ini harus dihadapi."
Juru bicara Dewan Kota Wellington Richard MacLean mengungkapkan bahwa pejabat kota membantu sekitar 50 orang melarikan diri. Mereka kini berada di pusat darurat yang didirikan di fasilitas lintasan lari lokal.
Advertisement
24 Ribu Orang Dievakuasi Akibat Kebakaran Hutan di Alberta Kanada
Kebakaran juga terjadi di Alberta, Kanada, memaksa hampir 24 ribu orang dievakuasi pada Sabtu, 6 Mei 2023.
Pemerintah setempat menetapkan keadaan darurat untuk "kebakaran hutan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya di Alberta", kata Premier Alberta, Danielle Smith, dikutip dari India Today, Minggu (8/5/2023).
Pada Sabtu pukul 17:00 waktu setempat, 24 ribu warga telah dievakuasi dari rumah mereka, dengan 110 kebakaran hutan aktif di seluruh provinsi, dan 36 titik api sudah di luar kendali.
"Ini adalah hari yang sangat menantang bagi petugas pemadam kebakaran di sini," kata Christie Tucker, manajer unit informasi untuk Alberta Wildfire.
"Kami berjuang melawan angin yang sangat kencang, cuaca panas, dan angin itu menghasilkan aktivitas api yang ekstrem," lanjutnya.
Tucker menambahkan bahwa petugas pemadam kebakaran tambahan telah tiba dari Quebec dan Ontario.
Sebagian besar Alberta telah mengalami musim semi yang panas dan kering dan dengan begitu banyak kayu bakar. Ditambah dengan beberapa percikan api, semuanya akan menjadi resep untuk kebakaran hutan yang menakutkan.
Warganet China Murka Usai Kebakaran Fatal di Rumah Sakit Beijing
Selain itu, kemarahan publik meletus di ranah internet China atas kebakaran di sebuah rumah sakit yang menelan korban jiwa, yang baru diungkapkan oleh pemerintah delapan jam setelah api mulai berkobar.
Di saat media pemerintah China mulai melaporkan adanya insiden tersebut, dengan sebagian besar mengutip pengumuman resmi, sensor online tetap dilakukan, dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (20/4/2023).
Kebakaran yang terjadi di rumah sakit Chang Feng di Distrik Fengtai Beijing, telah menewaskan 29 orang sampai Rabu (19/4/2023). Dinas pemadam kebakaran setempat, dalam pengumuman yang dibagikan oleh media pemerintah, mengatakan bahwa mereka menerima telepon tentang kebakaran tersebut sekitar pukul 1 siang pada Selasa (18/4/2023) waktu setempat.
Video di media sosial menunjukkan asap mengepul keluar dari jendela-jendela rumah sakit sementara pasien dan petugas kesehatan mengikat seprai untuk mencoba keluar dari gedung.
Namun, video dan diskusi terkait itu dengan cepat dihapus di semua platform media sosial China. Media milik negara seperti CCTV dan People's Daily tidak melaporkan insiden tersebut sampai mendekati pukul sembilan malam waktu setempat.
Advertisement