Sukses

Erdogan Sah Didukung Sinan Ogan, Jalan Memenangkan Pilpres Turki Putaran Kedua Kian Mulus

Erdogan menyelesaikan putaran pertama dengan 49,52 persen suara. Dalam putaran kedua, dia akan menghadapi kandidat Aliansi Bangsa Kemal Kilicdaroglu yang sebelumnya meraih 44,88 persen suara.

Liputan6.com, Ankara - Recep Tayyip Erdogan menerima dukungan dari mantan pesaingnya dalam Pilpres Turki putaran pertama, Sinan Ogan, yang bersama Aliansi ATA (Ancestral) mendapatkan 5,17 persen.

Erdogan sendiri menyelesaikan putaran pertama dengan 49,52 persen suara. Dalam putaran kedua, dia akan menghadapi kandidat Aliansi Bangsa Kemal Kilicdaroglu yang sebelumnya meraih 44,88 persen suara.

Ogan mengumumkan dukungannya kepada Erdogan pada Senin (22/5/2023). Seperti dilansir Anadolu, Selasa (23/2), dia mengatakan, "Kami percaya bahwa keputusan kami adalah keputusan yang tepat bagi negara dan bangsa."

Profesor di Universitas Isik Seda Demiralp mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dukungan Ogan terhadap Erdogan sebetulnya sudah terbaca ketika Ogan mengatakan sebelumnya bahwa dia mendorong kesinambungan dan stabilitas, dua kata kunci yang digunakan Erdogan dalam kampanyenya.

"Dalam pidatonya hari ini, dia mengatakan bahwa dia yakin eksekutif dan legislatif yang didominasi oleh partai yang sama baik bagi stabilitas dan dia membenarkan mengambil keputusan berdasarkan argumen ini," ujar Demiralp.

Aliansi Rakyat Erdogan berhasil memenangkan mayoritas di parlemen yang terdiri dari 600 kursi dalam pemilu 14 Mei. Erdogan pun berterima kasih kepada Ogan atas dukungannya.

"Ogan tahu betul sikap kami yang jelas dalam perang melawan terorisme, hubungan Turki dengan dunia, dan kelangsungan tanah air kami. Kami belum membuat konsesi sedikit pun tentang masalah ini," ungkap Erdogan.

 

2 dari 2 halaman

Kritik Media Barat

Erdogan pada Senin juga mengkritik media Barat yang baru-baru ini dinilainya mencoba memengaruhi opini publik dengan berita utama tentang pemilu Turki.

"Kami telah mencapai sebagian besar capaian demokrasi kami di Turki dengan melawan berita utama," ungkap Erdogan dalam wawancaranya dengan TRT.

Barat, sebutnya, tidak menyukai Turki karena telah membasmi terorisme.

"Dalam perang melawan terorisme, kita selalu dibiarkan sendiri," ujarnya.

Erdogan juga mengklaim bahwa Barat terganggu dengan perkembangan industri pertahanan Turki.

"Apakah mereka menyukai Turki yang semakin kuat di industri pertahanan? Tentu saja tidak. Mereka tidak akan menyukai kita karena kita tidak lagi membeli senjata atau amunisi dari mereka... Bangsa saya telah memberikan jawaban kepada mereka pada 14 Mei. Saya berharap pada 28 Mei (pemilu putaran kedua), mereka akan melakukannya lagi," kata Erdogan.

"Pernahkah Anda mendengar ketidaknyamanan dari Azerbaijan, Qatar, dan Libya atas upaya kami? Tidak. Ketika kita melihat siapa yang terganggu oleh kesuksesan kita maka kita dapat melihat dengan jelas siapa teman dan siapa musuh."