Liputan6.com, Jakarta - Negara dengan banyak gedung atau istana megah belum tentu merupakan negara terkaya di dunia.
Kemewahan-kemewahan yang nampak di mata tidak bisa dijadikan patokan untuk mengukur kekayaan suatu negara.
Berkat era digital, keakuratan data ekonomi modern dapat mengungkapkan apakah suatu negara betul sukses secara finansial atau justru sebenarnya menyembunyikan kegagalan keuangan di balik kemegahan yang terlihat.
Advertisement
Melansir World Atlas, Rabu (24/5/2023), terdapat tiga metrik untuk mengukur kekayaan suatu negara.
Pertama, paritas daya beli (PPP), adalah metrik yang digunakan untuk membandingkan daya beli mata uang berbagai negara, diukur dengan harga barang tertentu di setiap negara.
Kedua, produk domestik bruto (PDB) adalah ukuran tahunan dari nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dan dijual di suatu negara.
Terakhir, PNB per kapita adalah pendapatan nasional bruto dibagi jumlah penduduk.
Dengan memperhitungkan data tahun 2023 yang relevan dari Dana Moneter Internasional, berikut ini adalah 7 negara terkaya di dunia versi World Atlas:
1. Luksemburg, PPP = $146.259 (Rp2,1 M)
Luksemburg terkenal dengan industri besi dan bajanya, yang merupakan sebagian besar dari PDB-nya sampai industri tersebut menurun pada tahun 1970-an.
Pada saat itu, Luksemburg mentransformasi ekonominya dengan menarik konglomerat dari Amerika Serikat dengan kebijakan berorientasi pasar.
Luksemburg berinvestasi dalam kesejahteraan dan infrastruktur, ini membantunya menjadi tempat yang menarik untuk melakukan bisnis, perusahaan sangat mungkin untuk berinovasi dan tumbuh.
Meskipun negara kecil, Luksemburg adalah salah satu negara paling makmur di Eropa berkat fokusnya dalam menciptakan lingkungan pro-bisnis yang mendorong investasi.
Keberhasilan ekonominya terutama disebabkan oleh kebijakan inovatif, insentif pajak, perbatasan terbuka, tenaga kerja terampil, dan lokasi strategis di jantung Eropa.
2. Singapura, PPP = $140.280 (Rp2,09 M)
Terlepas dari sumber daya alamnya yang terbatas, Singapura adalah negara kaya, berkat posisinya yang strategis sebagai pusat layanan keuangan global.
Kekayaan ini semakin didukung oleh infrastruktur kelas atas yang mendorong investasi domestik dan asing.
Terlebih lagi, dedikasi Singapura untuk mendorong sektor pendidikan dan pariwisatanya telah membuat penduduk setempat berprestasi tinggi, dan aliran pengunjung tidak pernah berhenti.
Selain itu, pemerintah yang berpikiran maju juga menarik individu dan perusahaan di seluruh dunia.
3. Irlandia, PPP = $139.844 (Rp2,08 M)
Irlandia menawarkan banyak keuntungan alam dan ekonomi yang menarik perhatian orang-orang kaya dan pebisnis dunia, ini menjadikannya negara yang kaya.
Negara ini tetap stabil dengan pendapatan yang tak terhenti dari pariwisata, pertanian, manufaktur, dan industri lainnya.
Bahkan pengamat memperkirakan Irlandia dapat menjadi negara terkaya Eropa di tahun 2027 melampaui Luksemburg.
Pasarnya yang terbuka dan tarif pajak yang rendah menjadikannya tujuan yang diinginkan bagi perusahaan internasional dan pelancong bisnis.
Advertisement
4. Qatar, PPP = $123.039 (Rp1,8 M)
Perjalanan jauh ditempuh Qatar sejak merdeka di tahun 1971 untuk mencapai titik ini.
Dari hanya industri perikanan kecil, negara ini telah memupuk kekayaan yang melimpah melalui usahanya yang vital, ekspor minyak. Sejak tahun 1997 ekspor meningkat pesat, mengalir langsung ke PDB negara tersebut.
Mereka juga melakukan investasi besar dalam perusahaan rintisan teknologi dan lembaga keuangan. Qatar adalah investor yang cerdik di kancah internasional.
5. Switzerland, PPP = $87.522 (Rp1,3 M)
Swiss adalah negara makmur dengan rakyat yang bahagia, ini membuatnya berada dalam peringkat tinggi dalam hal kualitas hidup.
Biaya hidup yang tinggi mungkin menyulitkan, tetapi tarif pajak yang rendah di sana menarik banyak investasi asing dari belahan dunia lain.
Masuknya dana global ini terlihat jelas dalam PDB Swiss, dengan ekspor berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomiannya.
Selain dari banyak yang berinvestasi, penduduk setempat juga membantu perekonomian dengan lebih sering membeli produk lokal dan barang produksi dalam negeri.
6. Norwegia, PPP = $82.496 (Rp1,22 M)
Standar hidup yang tinggi di negara itu didorong oleh banyaknya sumber daya alam, ekspor minyak mentah dan gas Norwegia, sistem jaminan sosialnya yang berbeda, dan perawatan kesehatan universal.
Norwegia telah mengekstraksi kekayaan cadangan minyaknya sejak tahun 1970-an, disertai sumber daya laut, tenaga air, kayu, mineral, gas alam, dan air tawar.
Masyarakat di sana juga sangat produktif, dengan pekerjaan utama penduduknya berada di sektor telekomunikasi dan teknologi.
Sektor ini dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan. Meski biaya hidup tinggi, upah yang didapat sebanding.
7. Uni Emirat Arab, PPP = $81.753 (Rp1,21 M)
Uni Emirat Arab adalah negara yang dinamis dengan ekonomi yang berkembang pesat.
Dikenal dengan gaya hidup mewah orang-orang yang tinggal di sana.
Ibukotanya, Abu Dhabi, telah menjadi pusat bisnis dan pariwisata yang signifikan di seluruh dunia.
Sebagian besar kekayaan UEA berasal dari produksi minyak. Namun, pemerintah telah mengambil langkah untuk mendiversifikasi sumber pendapatannya, khususnya di sektor teknologi dan energi terbarukan.
UEA juga mulai melakukan investasi yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur.
Advertisement