8 Perhiasan Kerajaan Spektakuler, Termasuk Bros Ratu Elizabeth II Senilai Rp915 Miliar

Istri dari mendiang shah terakhir Iran Mohammad Reza Pahlavi, Farah Diba Pahlavi, mengenakan tiara Noor-ol-Ain yang berarti "cahaya mata" saat pernikahannya pada tahun 1959. Tiara itu dibuat oleh Harry Winston menggunakan 60 karat berlian Noor-ol-Ain, yang merupakan salah satu permata merah muda paling langka dan terbesar di dunia.

Selain itu menurut Majalah Jeweller, tiara tersebut juga terdiri dari 324 berlian merah muda, kuning, dan tidak berwarna lainnya dengan rangka platinum.

Selama bertakhta, Farah kerap mengenakan tiara Noor-ol-Ain pada acara-acara resmi. Namun, pasca Revolusi Islam Iran 1979 yang menghapus monarki, tiara tersebut menjadi milik negara dan disebut dipajang di National Jewels Museum di ruang bawah tanah Bank Sentral Iran.

Tiara Noor-ol-Ain ditaksir bernilai USD 10,6 juta atau sekitar Rp159 miliar.

Di antara tiara yang dimiliki Ratu Sonja dari Norwegia, tiara yang semula diwarisi oleh Ratu Maud disebut adalah yang paling menarik karena itu merupakan replika.

Tiara itu pertama kali diberikan kepada Putri Maud pada tahun 1896 ketika dia menikah dengan Pangeran Carl dari Denmark yang kemudian menjadi raja Norwegia dengan gelar Haakon VII.

Dibuat oleh Garrard, tiara tiga tingkat ini menampilkan alas dengan bandeau berlian, bagian tengah dengan gulungan daun berlian, dan bagian atas dengan tiga belas kancing berlian berbentuk buah pir.

Pada tahun 1995, tiara itu dicuri saat dalam perjalanan ke Garrard untuk perawatan. Tidak kunjung ditemukan, Garrard pun akhirnya membuat replikanya. Nilai tiara tersebut diperkirakan sekitar USD 12 juta atau sekitar Rp180 miliar.

Menurut Sotheby's, tiara ini dipesan dari Chaumet pada tahun 1900-an oleh Pangeran Jerman Guido Henckel von Donnersmarck (1830-1916) untuk istri keduanya, seorang bangsawan Rusia bernama Katharina Slepzow.

Tiara tersebut menampilkan 11 zamrud berbentuk buah pir besar hingga sekitar 500 karat secara bersamaan. Basisnya memiliki serangkaian berlian besar yang dipotong bantal dan diletakkan di atas deretan pohon salam berlian yang dibuat dari perak dan emas. Tiara itu dijual di Sotheby's untuk pertama kalinya pada tahun 1979 dan kemudian pada tahun 2011 dengan rekor tawaran lelang tiara seharga USD 12,7 juta atau sekitar Rp190 miliar.

Pada pernikahannya tahun 2018, Putri Eugenie dari Kerajaan Inggris mengenakan tiara Greville Emerald Kokoshnik, yang dibuat pada tahun 1919 oleh pembuat perhiasan mewah Prancis Boucheron untuk sosialita Inggris Dame Margaret Helen Greville.

Greville kemudian memberikannya kepada ibu suri, Ratu Elizabeth I. Menyerupai hiasan kepala Rusia kuno, tiara tersebut terbuat dari berlian pave berpotongan mawar yang dilapisi platinum dengan enam zamrud di kedua sisinya.

Ratu Elizabeth II mewarisi tiara itu setelah kematian ibunya pada tahun 2002 dan menambahkannya ke koleksi tiara kerajaan. Namun, Ratu Elizabeth II sendiri tidak pernah memakainya di depan umum.

Adapun Putri Eugenie merupakan cucu kandung Ratu Elizabeth II, dia anak dari Pangeran Andrew dengan Sarah Ferguson.

Tiara Greville Emerald Kokoshnik ditaksir bernilai USD 13,8 juta atau sekitar Rp206 miliar.

Kate Middleton tampil mencolok saat menghadiri Earthshot Prize 2022. Perempuan bergelar Princess of Wales itu mengenakan gaun maxi hijau terang yang dipadukannya dengan kalung atau choker zamrud Delhi Durbar berwarna senada.

Menurut Regal Fille, choker tersebut bernilai US$ 20 juta atau sekitar Rp300 miliar.

Choker zamrud Delhi Durbar, yang awalnya menampilkan 16 zamrud, merupakan hadiah dari Maharani Patiala kepada Ratu Mary tahun 1911. Kemudian kalung itu dirombak menjadi 14 zamrud dengan berlian berpotongan brilliant yang dipasang di atas platinum.

Oleh Ratu Elizabeth II, choker tersebut diberikan kepada Putri Diana sebagai hadiah pernikahan dan Lady Di memakainya beberapa kali.

Ratu Elizabeth II diberikan berlian merah muda pada tahun 1947 sebagai hadiah pernikahan dari ahli geologi John Thoburn Williamson, yang juga pemilik tambang di Tanzania tempat berlian itu ditemukan.

Batu 54,5 karat itu dipotong menjadi 23,6 karat saat ini dan dirancang sebagai bros berbentuk bunga jonquil oleh Cartier dengan tambahan 203 berlian putih dalam set platinum.

Bros ini kerap dikenakan Ratu Elizabeth II pada acara-acara penting, seperti potret keluarga, pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana pada tahun 1981 dan Pangeran Edward dan Sophie pada tahun 1999, serta dalam pertemuan dengan Barack Obama pada tahun 2009.

Nilai bros tersebut diperkirakan USD 30,5 juta atau Rp457 miliar.

Bros bernilai fantastis lainnya milik Ratu Elizabeth II bernama "Granny's Chips". Julukan itu disebut menggambarkan kasih sayang Ratu Elizabeth II kepada neneknya, Ratu Mary, yang memberikannya dua berlian Cullinan saat dia naik takhta.

Dua berlian Cullinan, Cullinan III dan IV, yang membentuk bros itu memiliki berat sekitar 150 karat dan merupakan bagian dari potongan koleksi berlian yang ditemukan di Cullinan, Afrika Selatan, yang dihadiahkan kepada Ratu Mary.

Bros "Granny's Chips" disebut bernilai sekitar USD 61 juta atau Rp915 miliar.

Pecinta perhiasan pasti tahu bahwa kalung Nizam of Hyderabad adalah salah satu perhiasan kerajaan yang bernilai fantastis.

Dengan perkiraan harga lebih dari USD 80 juta atau sekitar Rp1,2 triliun, kalung rancangan Cartier yang dibuat pada tahun 1930 itu dihadiahkan kepada Ratu Elizabeth II (yang saat itu masih Putri Elizabeth) sebagai hadiah pernikahan dari nizam atau penguasa Hyderabad Asaf Jah VII pada tahun 1947.

Dalam buku The Queen's Diamonds, kalung itu digambarkan memiliki 38 collet terbuka dengan potongan brilliant, 13 berlian berpotongan zamrud, dan potongan berlian dalam bentuk buah pir.

Kate Middleton pernah beberapa kali mengenakan kalung tersebut. Menurut The Court Jeweller, dia pertama kali terlihat mengenakan Nizam of Hyderabad pada Portrait Gala 2014.