Sukses

Jepang Pertimbangkan Peluncuran Digital Nomad Visa

Diperkirakan ada sekitar 35 juta digital nomad di dunia dan pengeluaran tahun mereka diprediksi sekitar USD 1,06 triliun.

Liputan6.com, Tokyo - Pemerintah Jepang tengah mempertimbangkan untuk memperkenalkan visa khusus bagi pekerja yang tidak terikat tempat dan waktu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi atau disebut pula kaum digital nomad.

Melihat peningkatan jumlah negara di Eropa dan kawasan lain yang telah meluncurkan digital nomad visa, pemerintah Jepang berharap dapat meningkatkan konsumsi pengunjung asing ke negaranya dengan menciptakan lingkungan yang nyaman, di mana pekerja berketerampilan tinggi memutuskan tinggal.

Diperkirakan ada sekitar 35 juta digital nomad di dunia dan pengeluaran tahun mereka diprediksi sekitar USD 1,06 triliun. Demikian seperti dilansir The Straits Times, Senin (29/5/2023).

Sebuah survei menyebutkan bahwa sekitar 66 persen digital nomad tinggal di satu lokasi selama tiga hingga enam bulan. Sementara itu, Jepang sendiri memiliki aturan pembebasan visa dengan 69 negara dan wilayah, tetapi masa tinggal dibatasi hingga 90 hari.

Mereka yang ingin bekerja di Jepang selama lebih dari 90 hari harus mengajukan visa kerja, di mana pekerja yang menerima gaji dari perusahaan luar negeri disebut tidak memenuhi syarat untuk itu. Pekerja haruslah menerima penghasilan dari perusahaan yang berbasis di Jepang untuk mendapat visa kerja.

Beberapa negara di Eropa, Amerika Tengah dan Selatan telah meluncurkan program visa untuk digital nomad yang memungkinkan mereka tinggal di negara tersebut selama sekitar enam bulan hingga dua tahun.

2 dari 2 halaman

Spanyol Sudah Luncurkan Digital Nomad Visa

Dilansir euronews, dengan biaya hidup yang rendah dan internet yang bagus, Spanyol sudah populer di kalangan digital nomad.

Dan digital nomad visa Spanyol yang telah lama ditunggu-tunggu pun diluncurkan belum lama ini. Digital nomad visa Spanyol memberi warga negara non-Uni Eropa kesempatan untuk tinggal dan bekerja di Spanyol hingga lima tahun.

Disetujui oleh parlemen pada November 2022, digital nomad visa yang diluncurkan Spanyol adalah bagian dari Undang-Undang Startup yang baru, yang bertujuan untuk menarik kewirausahaan dan mendukung sektor teknologi negara itu.