Sukses

Sekolah-Sekolah di Singapura Dibuka Kembali

Setelah ditutup sejak 26 Maret silam akibat wabah SARS, pemerintah Singapura membuka kembali semua sekolah dasar di negeri tersebut.

Liputan6.com, Singapura: Pemerintah Singapura mulai Rabu (16/4) membuka kembali semua sekolah dasar yang ditutup sejak 26 Maret silam akibat penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akutparah. Namun para siswa tetap diwanti-wanti mewaspadai penyebaran virus mematikan tersebut. Di hari pertama sekolah itu, kesehatan para guru dan siswa juga diperiksa. Yang terdeteksi menderita batuk, influenza, atau demam, dimasukkan ke kamar isolasi.

Para siswa baru diperbolehkan ke luar ruang isolasi setelah orangtua masing-masing murid menjemput dan membawa mereka ke dokter. Siswa juga diharuskan mencuci tangan secara teratur. Mereka tak dibenarkan saling berbagi makanan dan minuman dengan siswa lain. Pada 26 Maret 2003, pemerintah Negeri Singa meliburkan sekitar 600 ribu pelajar mulai dari taman kanak-kanak hingga universitas. Keputusan pemerintah Singapura mengaktifkan kembali proses belajar-mengajar di sekolah memang cukup riskan mengingat penanganan wabah SARS di negeri pulau itu belum tuntas. Sejauh ini, korban tewas akibat SARS di Singapura mencapai 12 orang [baca: Tak Mengidap Gejala SARS, Kosmatun Dibolehkan Pulang].

Di Beijing, Cina, pemerintah setempat menggencarkan kampanye waspada SARS. Semisal yang dilakukan petugas kesehatan di stasiun kereta api di Negeri Tirai Bambu. Mereka menyemprotkan cairan pembasmi kuman di titik-titik rawan penyebaran SARS, seperti lorong stasiun, toilet, dan bagian dalam gerbong kereta. Sementara di Provinsi Shanxi, petugas kesehatan membagikan selebaran waspada SARS kepada warga di tempat-tempat umum. Sebagai daerah endemik SARS, wabah sindrom pernapasan akut di Cina memang cukup merepotkan pemerintah setempat. Terlebih lagi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan penemuannya bahwa penyebaran SARS sudah mengenai dua rumah sakit militer di Negeri Tirai Bambu.(SID/Idr)
    Video Terkini