Liputan6.com, Tokyo - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengumumkan bahwa putranya, Shotaro Kishida, akan dicopot sebagai sekretarisnya. Pengumuman itu muncul setelah foto-foto Shotaro dan kerabatnya berdiri di podium resmi dengan gaya seolah-olah sedang menggelar konferensi pers memicu keributan publik.
PM Kishida mengatakan bahwa pencopotan Shotaro per Kamis (1/6/2023), dilakukan atas perilaku tidak pantasnya di kediaman resmi perdana menteri.
Baca Juga
Dilansir Channel News Asia, Selasa (30/5/2023), foto-foto tersebut diterbitkan oleh sebuah majalah mingguan pekan lalu.
Advertisement
《翔太郎秘書官が辞職》きっかけとなった「週刊文春」の記事はこちら。岸田一族「首相公邸」大ハシャギ写真 階段に寝そべり、総理会見ごっこ #週刊文春 https://t.co/BegerTCkcN
— 週刊文春 (@shukan_bunshun) May 29, 2023
"Perilakunya di ruang publik tidak pantas sebagai seseorang yang menduduki posisi resmi sebagai sekretaris politik. Saya telah memutuskan untuk menggantinya sebagai bentuk pertanggungjawaban," ujar PM Kishida.
Peristiwa ini kemudian mengundang kritik dari Seiji Osaka, anggota parlemen senior dari partai oposisi terbesar, Partai Demokratik Konstitusional Jepang. Dia mengatakan bahwa pemecatan seharusnya dilakukan lebih awal.
"Ini sudah terlambat. Saya menduga (Kishida) menunjuk seseorang yang tidak mampu (menjadi) pembantu perdana menteri untuk jabatan itu," kata Osaka.
Bukan Skandal Terbaru
Shotaro yang berusia 32 tahun sebelumnya juga sempat memicu kehebohan publik.
Pria yang merupakan putra sulung PM Kishida itu dilaporkan pergi belanja dan jalan-jalan di Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat menggunakan kendaraan resmi saat dia menemani ayahnya melawat ke sana pada Januari 2023.
Advertisement