Sukses

Benteng Kuno Berusia 3.200 Tahun Ditemukan dalam Taman Populer di Irlandia, Diyakini Mampu Tampung Ratusan Orang

Benteng zaman perunggu seluas 440 hektar ditemukan oleh arkeolog Michael Gibbons pada tahun 2020. Bangunan itu dicatat dapat menampung ratusan orang, dan diperkirakan berusia 3.200 tahun.

Liputan6.com, Clare - Seperti cerita dongeng yang menceritakan sebuah tempat rahasia yang terletak di dalam taman, itu ternyata benar ada di dunia nyata.

Perbedaannya ini bukan tempat rahasia biasa, melainkan sebuah benteng kuno.

Dikabarkan oleh media Mirror yang dikutip Kamis (1/6/2023), sebuah benteng kuno yang diyakini berusia ribuan tahun telah ditemukan di dalam taman bermain yang populer.

Arkeolog Michael Gibbons menemukan bangunan zaman perunggu itu saat sedang melakukan pekerjaan lapangan di dataran rendah Burren County Galway di Irlandia.

Berukuran sekitar 440 hektar, benteng ini dibatasi di semua sisi oleh turlough - sejenis danau musiman yang hanya ditemukan di Irlandia dekat Sungai Shannon.

Saat terisi dengan air, turlough akan membuat bentengnya hampir tidak bisa ditembus oleh pasukan musuh yang ingin menyerbu bangunan tersebut.

Benteng kuno ini diyakini telah dibangun sekitar 3.200 tahun yang lalu, di tempat yang sekarang disebut Coole Park.

Situs Coole Park itu sendiri telah diketahui banyak orang, tetapi asal-usul dan umurnya tidak diketahui sampai penelitian terbaru, GalwayBeo melaporkan.

Gibbons menggunakan peralatan LiDAR yang canggih ketika dia menemukan bahwa benteng tersebut kemungkinan besar dibangun antara 800 dan 1200 SM, antara 2.800 dan 3.200 tahun yang lalu.

Dia berkata, "Kami tahu ada banyak rumah di dalamnya, mereka mengerjakan pekerjaan terkait logam, dan mereka membuat artefak bernilai tinggi."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Proyek Muintearas

Ketika Gibbons menemukan penemuan itu, dia sedang mengerjakan proyek pendidikan yang dikenal sebagai Muintearas.

Proyek tersebut bertujuan untuk melindungi dan melestarikan budaya dan bahasa tradisional Irlandia.

Seán Ó Coistealbha, CEO Muintearas, berkata, "Kerja keras oleh para pria dan wanita pasti dibutuhkan untuk membangun ini pada zamannya."

"Kami hanya mengitari benteng batu komunitas ini dengan banyak informasi yang belum terkuak."

Hebatnya, ukuran bangunan ini menunjukkan bisa menampung ratusan orang. 

3 dari 4 halaman

Tambang Batu Tulis di Wales

Sebuah penemuan peninggalan serupa muncul ketika ada gambar yang menunjukkan desa penambangan batu tulis yang ditinggalkan di Wales utara, sudah tidak digunakan selama satu abad.

Di sana, terdapat beberapa tambang batu tulis terbesar dan paling produktif di dunia yang membentang dari lembah Nant Ffrancon di timur hingga Nantlle.

Kawasan tersebut kemudian dikenal telah "menatap dunia abad ke-19", dengan pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat dan komunitas kawasan tersebut.

Bahkan jejaknya masih ditemukan hingga saat ini.

Dan bagi para penjelajah, terdapat situs-situs terbengkalai termasuk desa Talysarn lama yang pernah digunakan oleh para penambang batu tulis sebelum penduduknya dipindahkan lebih jauh ke barat.

Saat ini, masih tersisa sekitar 2.000 orang yang tinggal di sana.

4 dari 4 halaman

Penemuan Lain di Irlandia

Enam tahun lalu, sebuah kuburan massal yang berisi jasad bayi dan anak-anak terkuak keberadaannya di Kota Tuam, Irlandia.

Diduga, ada sekitar 800 jenazah yang ada di dalamnya, yang berusia 35 minggu sampai berumur tiga tahun.

Jiwa-jiwa kecil itu berpulang antara tahun 1925-1961, ketika panti Katolik, di mana pemakaman itu berada, masih beroperasi.

Seperti dikutip dari VOA News, Sabtu (4/3/2017), penemuan ini mengukuhkan klaim seorang sejarawan lokal bahwa bayi-bayi itu mungkin dikubur dalam sebuah kuburan yang tidak bertanda di bekas panti ibu dan bayi Bon Secours di kota Tuam, Irlandia barat.

Komisi Panti Ibu dan Bayi Irlandia mengatakan, penggalian mengungkapkan sebuah ruangan bawah tanah yang berisi "sejumlah besar tulang-belulang manusia".

Mengubur mayat bayi di kuburan tidak bertanda itu merupakan kebiasaan yang relatif umum di panti-panti yang dikelola Katolik di Irlandia, ketika tingkat kematian tinggi pada awal Abad ke-20.

Untuk baca selengkapnya, klik di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.