Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan punya visi yang sama dengan ASEAN terkait situasi Indo-Pasifik. Hal ini disampaikan oleh Wakil Direktur Jenderal ASEAN dan Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Korsel Kim Dong Bae dalam pemaparannya soal Indo-Pacific Strategy.
"Tidak ada perbedaan dengan visi yang kami milik. Kami punya visi yang sama, terutama soal untuk Indo-Pasifik. Kami sangat mendukung ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik (AOIP) dan berada di jalur dan tujuan yang sama. Tujuannya, agar tercipta Indo-Pasifik yang aman dan sejahtera," ujar Kim Dong Bae dalam pemaparannya bersama 13 jurnalis yang terpilih dalam program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation, di KBRI Seoul, Selasa (30/5/2023).
Baca Juga
Menlu Sugiono: Indonesia Harap Semua Negara Dukung ASEAN Dorong Kerja Sama Kawasan yang Transparan dan Inklusif
Keistimewaan HMAS Adelaide, Kapal Australia Pembawa 1.000 Orang yang Bersandar di Indonesia
Kapal HMAS Adelaide dan HMAS Stuart Bersandar di Jakarta, Australia-RI Berkomitmen Ciptakan Stabilitas Kawasan
Menurutnya, Korsel membentuk Korea-ASEAN Solidarity Initiative Untuk mempererat hubungan Korsel dan ASEAN.
Advertisement
Korea Selatan juga membentuk sebuah badan bernama Korea-ASEAN Solidarity Initiative (KASI). Tujuannya untuk membangun kemitraan substantif dan strategis yang kuat antara ASEAN dan Korsel.
Di sisi lain, Korsel juga berencana untuk menambah dana kerja sama untuk ASEAN menjadi 48 juta dolar AS per tahun pada 2027, dalam kerangka KASI.
"Korsel sangat mendukung Sentralitas ASEAN yang akan memimpin engagement kawasan itu sendiri," kata Kim.
Dalam pemarannya, Kim menjelaskan bahwa Korsel memiliki 8 poin penting untuk melebarkan sayap kerja sama dengan ASEAN.
"Meningkatkan kerja sama ASEAN dan Korsel dan hubungan bilateral dengan negara anggota ASEAN, lalu meningkatkan kerja sama seperti AOIP dan 4 area prioritasnya. Kemudian, melebarkan kerja sama keamanan antara Korsel dan ASEAN,” ucap Kim.
Selanjutnya yaitu; ASEAN dan Korsel akan mempromosikan kerja sama pertahanan, dilanjutkan dengan mempererat kerja sama ekonomi, bekerja sama dalam isu regional dan global, serta mempromosikan generasi muda dan meningkatkan dana kerja sama untuk ASEAN.
Korea Selatan Dukung Penuh 5 Poin Konsensus dari ASEAN Terkait Situasi di Myanmar
Sementara itu, pemerintah Korea Selatan juga menyampaikan dukungan atas keketuaan Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun 2023, termasuk sepenuhnya mendukung 5 Poin Konsensus dalam upaya penyelesaian situasi politik di Myanmar.
"Tentu saja, pemerintah Korea Selatan sepenuhnya mendukung dengan sangat kuat 5 Poin Konsensus dalam penyelesaian situasi di Myanmar," ujar Kim Dong-bae.
"Saya sendiri pernah bekerja di Myanmar, Kedutaan Besar Korea Selatan saat itu masih berumur 10 tahun, Myanmar sedang dalam masa transisi dari peran militer ke peran sipil. Sayangnya situasinya berubah dengan cepat."
Dong-bae Kim berharap bisa melihat situasi yang semakin baik di Myanmar.
"Agar adanya pemulihan dan situasi politik yang membaik dengan cepat. Dan tentunya negara-negara lain termasuk AS, Jepang dan juga negara-negara Eropa serta Australia akan membantu Myanmar untuk kembali ke jalur demokrasi."
"Dan di sisi lain, kami sekarang secara konsisten memberikan bantuan kemanusiaan kami untuk warga di sana. Disampaikan melalui organisasi internasional seperti UNDP, UNHCR, dan lain-lain."
"Kami akan terus melakukannya. Korea di masa lalu juga mengalami masalah serupa, kediktatoran militer. Tetapi kami melakukan cara kami untuk mengedepankan demokrasi. Jadi kami tahu dan kami paham rasanya ada di situasi tersebut."
Advertisement
Seputar Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea
Tahun ini, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation kembali menyelenggarakan Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2, setelah sukses di tahun sebelumnya.
Program ini merupakan wadah bagi jurnalis profesional di Indonesia untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang hubungan Indonesia-Korea yang masih kurang terjamah karena keterbatasan akses informasi.
Pada pembukaan dan workshop pertama Founder and Chairman of FPCI, Dino Patti Djalal menyampaikan sambutannya secara virtual.
Dino Patti Djalal menyambut ke-15 jurnalis terpilih dalam program tahun ini.
"Program ini terselenggara atas kerja sama FPCI bersama Korea Foundation. Tujuan utama program ini adalah membangun kemitraan strategis antara Indonesia-Korea lewat level people to people," kata Dino Patti Djalal, Jumat (26/8/2022).
"Indonesia dan Korea punya potensi luar biasa dan hubungan dekat. Ini jadi kesempatan luar biasa bagi jurnalis Indonesia tahu lebih dalam soal Korea. Ini akan jadi program yang menyenangkan. Nantinya para jurnalis akan mengunjungi Korea, dan peserta tahun sebelumnya telah mengunjungi Korea Selatan."
"Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada jurnalis yang terpilih," ujar Dino Patti Djalal.