Liputan6.com, Seoul - Profesor Ilmu Politik dan Hubungan Internasional di Korea University, Jae Hyeok Shin menilai bahwa ASEAN punya peran penting dalam meredam dua kekuatan besar dunia saat ini, yaitu Amerika Serikat dan China.
Saat ditanya soal peran ASEAN terkait isu Indo Pasifik dan konflik antara AS-China, pria yang juga seorang peneliti di Korea University ASEAN Center tersebut menjawab bahwa keseimbangan di kawasan mampu dijaga jika ASEAN berkomitmen.
Baca Juga
"Peran ASEAN sangat penting dalam meredam konflik antara AS dan China untuk menjaga keseimbangan antara dua negara adidaya ini. Ini sangat penting," kata Jae saat melakukan diskusi bersama 13 jurnalis yang terpilih dalam program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation, di Korea University, Rabu (31/5/2023).
Advertisement
Sementara itu, Prof. Young Kyung Ko yang juga bagian dari Korea University ASEAN Center mengatakan bahwa ASEAN merupakan kawasan yang cukup unik di dunia internasional.
"ASEAN memiliki bentuk karakteristik yang sangat unik dalam hal politik dan hubungan internasional. Pasalnya, semua anggota harus sepakat pada setiap penyelesaian masalah," kata Prof. Young Kyung Ko .
"Coba kita lihat dari sisi geopolitik, yaitu ketegangan antara China dan AS. ASEAN harus punya 'dosis' tersendiri soal masalah ini dan harus punya jalan ketiga dalam penyelesaiannya."
Â
ASEAN Mesti Pastikan Jalan Terbaik
Prof. Young Kyung Ko juga menjelaskan bahwa sudah saatnya ASEAN menentukan apa yang terbaik untuk dirinya sendiri.
"Kita harus berbicara bagaimana caranya agar tercipta kerja sama yang baik. Kita juga harus menyarankan nilai-nilai yang baik untuk dunia internasional."
"Namun yang jelas, kita (ASEAN) harus membuktikannya."
Advertisement
Seputar Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea
Tahun ini, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation kembali menyelenggarakan Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2, setelah sukses di tahun sebelumnya.
Program ini merupakan wadah bagi jurnalis profesional di Indonesia untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang hubungan Indonesia-Korea yang masih kurang terjamah karena keterbatasan akses informasi.
Pada pembukaan dan workshop pertama Founder and Chairman of FPCI, Dino Patti Djalal menyampaikan sambutannya secara virtual.
Dino Patti Djalal menyambut ke-15 jurnalis terpilih dalam program tahun ini.
"Program ini terselenggara atas kerja sama FPCI bersama Korea Foundation. Tujuan utama program ini adalah membangun kemitraan strategis antara Indonesia-Korea lewat level people to people," kata Dino Patti Djalal, Jumat (26/8/2022).
"Indonesia dan Korea punya potensi luar biasa dan hubungan dekat. Ini jadi kesempatan luar biasa bagi jurnalis Indonesia tahu lebih dalam soal Korea. Ini akan jadi program yang menyenangkan. Nantinya para jurnalis akan mengunjungi Korea, dan peserta tahun sebelumnya telah mengunjungi Korea Selatan."
"Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada jurnalis yang terpilih," ujar Dino Patti Djalal.