Sukses

Korea Selatan Gelontorkan Dana Rp85,3 Triliun Untuk Penyelenggaraan World Expo 2030

Pemerintah Korea Selatan punya ambisi besar untuk jadi tuan rumah World Expo 2030. Tak tanggung-tanggung, biaya yang digelontorkan untuk hajat besar tersebut mencapai US$ 5,72 miliar.

Liputan6.com, Busan - Pemerintah Korea Selatan punya ambisi besar untuk jadi tuan rumah World Expo 2030. Tak tanggung-tanggung, biaya yang digelontorkan untuk hajat besar tersebut mencapai US$ 5,72 miliar atau setara dengan Rp85.3 triliun.

Pendanaan tersebut disampaikan oleh Hwang hyun-ki selaku Overseas Expo Outreach Division dari Busan Metropolitan City.

"Total dana yang digelontorkan adalah US$ 5,72 miliar," kata Hwang hyun-ki kepada 13 jurnalis yang terpilih dalam program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation, di Busan, Kamis (1/5/2023).

Busan punya tujuan besar untuk menjadi tuan rumah World EXPO 2030 dengan tema utama “Transforming Our World, Navigating Toward a Better Future”.

Di bawah tema utama ini, dipilih sub-tema untuk mengatasi tiga tantangan global yang meliputi

  • Perubahan iklim
  • Transformasi digital
  • Ketimpangan antar negara

Setiap sub-tema ini berkorelasi dengan tiga pilar SDG PBB yaitu: manusia, planet, dan kemakmuran.

World Expo 2030 Busan akan memberikan kesempatan bagi semua negera untuk mengenali tantangan global dan memikirkan lingkungan serta cara hidup baru umat manusia.

 

2 dari 3 halaman

Penggunaan Teknologi di World Expo 2030

Delegasi dan tamu dari seluruh dunia akan mendapatkan pemaparan lebih lanjut soal masa depan baru dengan melibatkan teknologi baru, seperti AI, IoT, dan 6G.

World Expo 2030 Busan akan menjadi festival global yang terbuka untuk semua orang.

Meski begitu, pemerintah Busan masih harus menunggu proses voting, lantaran statusnya masih harus bersaing dengan dua kota lain yaitu, Riyadh dan Roma.

3 dari 3 halaman

Seputar Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea

Tahun ini, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation kembali menyelenggarakan Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2, setelah sukses di tahun sebelumnya.

Program ini merupakan wadah bagi jurnalis profesional di Indonesia untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang hubungan Indonesia-Korea yang masih kurang terjamah karena keterbatasan akses informasi.

Pada pembukaan dan workshop pertama Founder and Chairman of FPCI, Dino Patti Djalal menyampaikan sambutannya secara virtual.

Dino Patti Djalal menyambut ke-13 jurnalis terpilih dalam program tahun ini.

"Program ini terselenggara atas kerja sama FPCI bersama Korea Foundation. Tujuan utama program ini adalah membangun kemitraan strategis antara Indonesia-Korea lewat level people to people," kata Dino Patti Djalal, Jumat (26/8/2022).

"Indonesia dan Korea punya potensi luar biasa dan hubungan dekat. Ini jadi kesempatan luar biasa bagi jurnalis Indonesia tahu lebih dalam soal Korea. Ini akan jadi program yang menyenangkan. Nantinya para jurnalis akan mengunjungi Korea, dan peserta tahun sebelumnya telah mengunjungi Korea Selatan."

"Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada jurnalis yang terpilih," ujar Dino Patti Djalal.