Sukses

Sedang Cari Orang Hilang, Polisi Meksiko Temukan 45 Tas Isi Potongan Tubuh Manusia di Pinggir Jurang

Pihak berwenang menemukan temuan mengejutkan itu tatkala mencari tujuh pekerja call center yang masih muda dan dilaporkan hilang minggu lalu.

Liputan6.com, Jalisco - Geger penemuan 45 tas berisi jenazah manusia di sebuah jurang di luar kota barat Guadalajara, Meksiko. Pasalnya pihak berwenang menemukan temuan mengejutkan itu tatkala mencari tujuh pekerja call center yang masih muda dan dilaporkan hilang minggu lalu.

Mengutip BBC, Jumat (2/6/2023), sejauh ini disebutkan bahwa potongan tubuh yang ditemukan termasuk pria dan wanita, namun jumlah pasti jenazah belum diketahui.

Pencarian diperkirakan akan berlanjut selama beberapa hari karena medan yang sulit dan penerangan yang buruk.

Kantor kejaksaan negara bagian barat Jalisco mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setelah mendapat petunjuk dalam pencarian tujuh orang, mereka mulai mencari di jurang Mirador del Bosque di mana mereka menemukan tas yang berisi bagian tubuh.

Petugas pemadam kebakaran dan pertahanan sipil bekerja sama dengan polisi dan kru helikopter untuk mengevakuasi jenazah.

Tas pertama ditemukan pada Selasa 29 Mei, tetapi karena medan yang sulit dan kurangnya sinar matahari, penyelidikan dilanjutkan sehari setelahnya pada Rabu 30 Mei dan akan berlanjut sampai semua jasad ditemukan, kata kantor kejaksaan.

Para pejabat mengatakan mereka akan terus bekerja untuk menentukan jumlah jenazah, siapa mereka, dan penyebab kematiannya. Pihaknya akan terus berusaha untuk memastikan keberadaan tujuh orang yang dilaporkan hilang.

 

2 dari 2 halaman

Penghilangan Orang Kerap Terjadi di Meksiko

Meskipun belum ditetapkan bagaimana jasad-jasad itu berakhir di jurang, kejahatan terkait penghilangan seseorang relatif umum terjadi di Meksiko.

Menurut data pemerintah Meksiko, lebih dari 100.000 orang dilaporkan hilang, dengan banyak di antaranya adalah korban kejahatan terorganisir. Pelaku jarang dihukum.

Data pemerintah menunjukkan bahwa banyak penghilangan orang terjadi sejak 2007, ketika Presiden Felipe Calderon meluncurkan "perang melawan narkoba".

Tiga perempat dari mereka yang dilaporkan hilang adalah laki-laki dan seperlima berusia di bawah 18 tahun pada saat mereka menghilang.

Kerabat orang hilang mengatakan bahwa pemerintah tidak berbuat cukup untuk menemukan mereka, dan bahwa para pejabat acuh tak acuh ketika mereka melaporkan orang yang mereka cintai hilang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutnya "tragedi kemanusiaan dengan proporsi yang sangat besar".

Jalisco adalah jantung dari perang narkoba yang kejam, dan beberapa kelompok paling kuat yang beroperasi di sana termasuk kartel Jalisco New Generation cartel (CJNG) dan saingan mereka, Nueva Plaza, yang berpisah dari CJNG pada tahun 2017, memicu kekerasan di seluruh Guadalajara, ibu kota negara bagian Jalisco.