Liputan6.com, Pulau Geoje - Hanwha Ocean, nama baru pabrik kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DMSE) menganggapn Indonesia sebagai mitra bisnis pentingnya di kawasan Asia, meski masih menunggu kepastian dari Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
Saat ditanya soal urusan politik di Tanah Air yang kerap berubah kebijakan saat berganti presiden, perwakilan Hanwha Ocean optimis bahwa kerja sama dalam bidang bisnis dengan Indonesia masih akan terus berjalan.
Baca Juga
"Saya rasa akan ada catatan bagi Hanwha Ocean, mengingat Indonesia adalah mitra bisnis yang sangat penting dan kami selalu siap mendukung Anda dalam hal biaya dan pemeliharaan serta aspek teknologi," kata Head of Naval Ship Business Management Development Hanwha Ocean, Kevin Kim, kepada 13 jurnalis yang terpilih dalam program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation, di Pulau Geoje, Jumat (2/5/2023).
Advertisement
"Saya tidak mengetahui lingkungan politik Anda (Indonesia) dengan benar, tetapi kami yakin perubahan semacam itu tidak terlalu memengaruhi hubungan bisnis," jelas Kevin Kim.
Kevin Kim sempat menyinggung soal pandemi COVID-19 yang menyebabkan kepastian pembangunan tiga kapal selam Changbogo Class batch II terhambat.
Saat ini, Indonesia belum meneken Latter of Credit (L/C) terkait kesepakatan tersebut.
Alami Masalah Keuangan
Namun, Kevin Kim memaparkan lebih lanjut bahwa ia belum mengetahui secara pasti mengapa Kemenhan RI belum meneken L/C tersebut hingga COVID-19 sudah mulai mereda.
Masalah keuangan Hanwa Ocean juga dipaparkan oleh Kevin Kim. Belakangan, pihaknya sempat membawa engineer dari Eropa ke Indonesia. Ia juga menyampaikan bahwa perusahaan kapal selam ini membutuhkan bahan material dari Eropa.
"Meski sulit dari kondisi keuangan, kami terus melakukan yang terbaik, agar kerja sama ini tetap berjalan baik." jelas Kevib Kim.
Advertisement
Seputar Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea
Tahun ini, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation kembali menyelenggarakan Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2, setelah sukses di tahun sebelumnya.
Program ini merupakan wadah bagi jurnalis profesional di Indonesia untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang hubungan Indonesia-Korea yang masih kurang terjamah karena keterbatasan akses informasi.
Pada pembukaan dan workshop pertama Founder and Chairman of FPCI, Dino Patti Djalal menyampaikan sambutannya secara virtual.
Dino Patti Djalal menyambut ke-13 jurnalis terpilih dalam program tahun ini.
"Program ini terselenggara atas kerja sama FPCI bersama Korea Foundation. Tujuan utama program ini adalah membangun kemitraan strategis antara Indonesia-Korea lewat level people to people," kata Dino Patti Djalal, Jumat (26/8/2022).
"Indonesia dan Korea punya potensi luar biasa dan hubungan dekat. Ini jadi kesempatan luar biasa bagi jurnalis Indonesia tahu lebih dalam soal Korea. Ini akan jadi program yang menyenangkan. Nantinya para jurnalis akan mengunjungi Korea, dan peserta tahun sebelumnya telah mengunjungi Korea Selatan."
"Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada jurnalis yang terpilih," ujar Dino Patti Djalal.