Liputan6.com, Tokyo - Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako merayakan ulang tahun pernikahan mereka ke-30. Mereka berdua menikah pada 9 Juni 1993 setelah bertunangan pada bulan Januari di tahun yang sama.
Dilaporkan Kyodo News, Jumat (9/6/2023), Kaisar Naruhito dan istrinya mengaku "amat emosional" setelah mengarungi bahtera rumah tangga selama tiga dekade. Tak lupa, mereka menghaturkan terima kasih kepada masyarakat atas dukungannya.
"Kami amat bersyukur karena bisa mengalami banyak hal bersama-sama dan datang sejauh ini dengan menolong satu sama lain dan berbagi kesenangan dan kesusahan bersama-sama sembari menerima dukungan dari banyak pihak," ujar pernyataan resmi Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako.
Advertisement
Salah satu tantangan yang mereka hadapi bersama adalah keadaan Permaisuri Masako yang berjuang melawan masalah kesehatan mental.
Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako menggarisbawahi pentingnya keluarga kekaisaran untuk "turut merasakan kesedihan dan kesenangan masyarakat".
Naruhito bertemu dengan Masako Owada pada tahun 1986 saat ada resepsi kedatangan Putri Elena dari Spanyol di Tokyo.
Masako merupakan mantan diplomat yang dulu kuliah di Universitas Harvard dan Oxford.
Pasangan itu hanya memiliki satu anak, yakni Putri Aiko yang kini berusia 21 tahun. Namun, kemungkinan besar Putri Aiko tidak bisa naik takhta sebab saat ini Kekaisaran Jepang hanya mengakui penerus takhta laki-laki.
Tekanan untuk punya anak laki-laki memberikan dampak fisik dan psikis kepada Masako.
Saat ini, Putri Aiko sedang kuliah sastra Jepang di Universitas Gakushuin di Tokyo. Ia juga menjalani tugas-tugasnya sebagai anggota keluarga kekaisaran.
Bandara Narita Akan Menaikkan Biaya Retribusi Penumpang Internasional, Liburan ke Jepang Makin Mahal
Sebelumnya dilaporkan, Operator Bandara Narita Jepang berencana menaikkan biaya retribusi untuk penumpang internasional mulai September 2023. Angkanya diperkirakan mencapai 330 yen (sekitar Rp35,3 ribu) untuk biaya fasilitas, yang mencerminkan kenaikan harga dan biaya tenaga kerja baru-baru ini, kata seorang sumber pada Japan Today, dilansir Jumat (26/5/2023).
Berdasarkan rencana tersebut, operator Bandara Internasional Narita Corp akan menerima pembayaran maksimal 2.460 yen (sekitar Rp264 ribu) dan biaya layanan keamanan penumpang sebesar 20 yen (sekitar Rp2,1 ribu), keduanya berlaku efektif untuk tiket yang diterbitkan mulai 1 September 2023, sambung sumber tersebut.
Kenaikan harga retribusi penumpang internasional direncanakan untuk menutup biaya, termasuk memelihara dan mengoperasikan fasilitas, serta menjalankan pemeriksaan keamanan yang terjadi karena permintaan perjalanan udara telah pulih dengan cepat dari efek pandemi COVID-19.
Sementara penumpang dewasa berusia 12 tahun ke atas yang menggunakan Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Narita untuk keberangkatan akan mengalami kenaikan biaya fasilitas layanan penumpang sebesar 330 yen, jadi 2.460 yen, mereka yang berusia antara 2 dan 11 tahun akan dikenakan biaya 1.240 yen (sekitar Rp133 ribu), naik 170 yen, kata sumber itu.
Untuk biaya fasilitas tersebut, orang dewasa yang berangkat dari Terminal 3 akan membayar 1.370 yen (sekitar Rp147 ribu), naik 330 yen, dan anak-anak 690 yen (sekitar Rp74 ribu), naik 170 yen. Penumpang yang menggunakan Terminal 1 dan Terminal 2 bandara untuk transit internasional akan dikenakan biaya tambahan 170--1.230 yen (sekitar Rp18 ribu--Rp132 ribu) dalam biaya fasilitas layanan.
Sementara itu, biaya layanan keamanan penumpang rencananya akan dinaikkan sebesar 20 yen, jadi 550 yen (sekitar Rp59 ribu), untuk semua penumpang yang menggunakan Terminal 1 hingga 3. Penumpang yang menggunakan Bandara Narita naik hampir tiga kali lipat jadi 15,41 juta pada 2022 dari tahun 2021, dengan mereka yang menggunakan penerbangan internasional naik 4,8 kali lipat jadi 9,03 juta, menurut operator bandara.
Advertisement
Tarif JR Pass Juga Naik
Tidak hanya biaya retribusi penumpang internasional di Bandara Narita, seiring longgarnya aturan perbatasan di Jepang, tarif JR Pass juga dilaporkan mengalami kenaikan. Sebagaimana diketahui, JR Pass memungkinkan pelancong mengakses tiket kereta yang dioperasikan Japan Railways Group (JR) dalam jumlah tidak terbatas.
JR tidak hanya mengelola jalur lokal paling nyaman untuk mencapai dan mengelilingi area wisata utama Jepang, JR Pass juga memungkinkan pelancong menggunakan jaringan kereta peluru shinkansen. Saat ini, melansir Japan Today, 24 April 2023, tiket tujuh hari berharga 29.640 yen (sekitar Rp3,3 juta), dan karena tarif shinkansen pulang pergi dari Tokyo ke Kyoto sekitar 26 ribu yen (sekitar Rp2,9 juta), membeli JR Pass adalah hal yang mudah jika Anda berencana mengunjungi dua kota tersebut.
Pun, bila ingin mampir, misalnya, ke Osaka, Hiroshima, atau Nagano, pelancong dapat menghemat banyak uang dengan JR Pass. Namun, pengeluaran akan lebih sulit dihitung setelah pengumuman harga JR Pass standar akan naik hampir 70 persen.