Liputan6.com, Beijing - China mengajukan keberatan atau komplain kepada duta besar Korea Selatan di Beijing. Ini merupakan langkah tit-for-tat setelah duta besar China untuk Korea Selatan dipanggil pekan lalu atas komentarnya yang menuduh Seoul condong ke Amerika Serikat (AS).
Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China, Asisten Menteri Luar Negeri China Nong Rong menyatakan kekecewaannya atas respons Korea Selatan terhadap pertemuan Duta Besar (Dubes) China Xing Haiming dengan pemimpin oposisi Korea Selatan pekan lalu. Demikian seperti dilansir AP, Senin (12/6/2023).
Baca Juga
Nong Rong menegaskan adalah tugas Dubes Xing Haiming untuk bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang di Korea Selatan. Dia kemudian berharap bahwa Seoul akan merenungkan hubungan kedua negara dan bekerja sama dengan China untuk mempromosikan hubungan yang sehat dan stabil.
Advertisement
Perselisihan diplomatik antara China dan Korea Selatan terjadi di tengah persaingan sengit antara Washington dan Beijing untuk mendapatkan pengaruh global.
Korea Selatan, yang ekonominya sangat bergantung pada ekspor chip memori komputer dan produk teknologi lainnya, disebut berupaya untuk mencapai keseimbangan antara AS, sekutu militernya selama puluhan tahun, dan China, yang merupakan pembeli terbesar barang-barangnya.
China Dicap Provokatif
Pada Jumat, Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Selatan Chang Ho-jin memperingatkan Dubes Xing Haiming atas pernyataannya yang "tidak masuk akal dan provokatif" yang dibuat selama pertemuannya dengan pemimpin Partai Demokrat Korea Selatan Lee Jae-myung, saingan utama Presiden Yoon Suk Yeo.
Dalam pertemuan pekan lalu, Dubes Xing Haiming menyebut bahwa pemerintah Presiden Yoon Suk Yeo terlalu condong ke AS dan merusak hubungannya dengan China.
Dubes Xing Haiming dilaporkan juga menuturkan bahwa Korea Selatan sepenuhnya harus disalahkan atas "banyak kesulitan" dalam hubungan bilateral China-Korea Selatan, mengutip defisit perdagangan yang meningkat dengan China, yang dia kaitkan dengan upaya "de-Chinaisasi". Pernyataan diplomat China itu dinilai merujuk pada tindakan perusahaan Korea Selatan untuk mengalihkan rantai pasokan mereka dari China.
Komentarnya dengan cepat memicu kemarahan dari Seoul, yang menuduh Dubes Xing Haiming melanggar protokol diplomatik dan mencampuri politik dalam negeri Korea Selatan.
Advertisement