Sukses

Pertama di Dunia, Buaya Perawan Bertelur Padahal 16 Tahun Sendiri di Kandang

Peneliti temukan buaya betina yang bertelur tanpa pejantan, disebut sebagai kelahiran perawan pertama pada buaya.

Liputan6.com, Kosta Rika - Seekor buaya betina yang diisolasi selama 16 tahun ditemukan bertelur.

Para ilmuwan mengumumkannya sebagai kasus buaya betina yang bertelur tanpa pejantan pertama yang pernah terjadi.

Melansir Live Science, Selasa (13/6/2023), kasus ini melahirkan pertanyaan baru bagi para ilmuwan tentang bagaimana asal dari evolusi sifat tersebut.

Ini disebut dapat berpotensi menjelaskan kemampuan reproduksi dinosaurus.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Rabu (7/6) di jurnal Biology Letters, disebutkan bahwa buaya Amerika (Crocodylus acutus) itu ditangkap pada tahun 2002 ketika masih berusia 2 tahun.

Ia kemudian ditempatkan di kandang di Parque Reptilandia di Kosta Rika

Buaya betina tersebut tetap sendirian selama 16 tahun berikutnya. Namun pada Januari 2018, ditemukan 14 butir telur di kandang.

Kelahiran perawan, atau kelahiran tanpa jantan, biasa juga dikenal dengan sebutan partenogenesis fakultatif (FP).

Ini merupakan jenis reproduksi aseksual pada spesies yang biasanya bereproduksi secara hubungan seksual. 

Cara reproduksi ini telah ditemukan terjadi pada burung, hiu, kadal, dan ular di penangkaran oleh para ilmuwan.

Hingga saat ini, belum pernah tercatat terjadi di antara Crocodilia, ordo yang mencakup buaya, aligator, caiman, dan gharial.

Dalam laporan penelitiannya, para peneliti mengatakan bahwa hanya tujuh dari 14 telur yang dihasilkan buaya “perawan” itu yang bertahan hidup.

Penjaga kebun binatang membantu mengerami telur-telur, tetapi mereka tidak juga menetas.

Akhirnya, setelah tiga bulan, telur-telur itu dipaksa dibuka.

Isi dari enam telur dikatakan tidak berbentuk, tetapi salah satunya sudah menyerupai janin yang sempurna, sayangnya tetap tidak dapat hidup.

2 dari 4 halaman

Jenis Reproduksi yang Umum pada Hewan Hampir Punah

Analisis genetik menunjukkan bahwa telur-telur itu hampir identik dengan induknya.

Tim yang dipimpin oleh Warren Booth, ahli entomologi di Virginia Tech, menulis dalam penelitian tersebut bahwa mereka kecewa banyak telur yang gagal menetas.

Para peneliti juga menyebutkan bahwa tidak mengherankan jika keturunan yang lahir dengan cara reproduksi ini menderita kelainan atau gagal berkembang.

FP lebih umum terjadi pada spesies yang berada di ambang kepunahan. Penelitian yang menyelidiki populasi liar dapat mengungkap lebih banyak kasus-kasus tersebut.

Penemuan kelahiran pada buaya ini juga disebut membuktikan bahwa FP kini terjadi pada dua spesies, burung dan buaya, yang merupakan keturunan dinosaurus.

Burung dan buaya adalah perwakilan archosaurus yang tersisa, kelompok yang juga termasuk dinosaurus dan pterosaurus.

“Menawarkan wawasan yang menggiurkan tentang kemungkinan kemampuan reproduksi kerabat archosaurian yang telah punah dari buaya, terutama Pterosauria dan Dinosauria,” tulis para peneliti.

3 dari 4 halaman

Buaya di Australia Ditangkap Seperti Kasus Penangkapan Lombok Tengah, Bikin Kaget Ada Potongan Tubuh Manusia

Bukan penemuan ilmiah! Temuan di Australia justru horor, buaya berukuran sangat besar dengan potongan tubuh manusia di dalamnya.

Baru-baru ini masyarakat di Sungai Desa Bangkat Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah digegerkan dengan penangkapan buaya berukuran 4 meter. Kehadiran reptil itu konon bikin resah masyarakat sehingga diputuskan untuk memburu dan menangkapnya.

Reptil penangkapan buaya berukuran panjang 4 meter itu terekam video amatir dan tersebar di media sosial.

Mirip dengan kejadian viral penangkapan buaya itu, s eekor reptil jenis yang sama di Australia disuntik mati pada Senin, 1 Mei 2023. Dua hari setelah seorang pria Australia bernama Kevin Darmody (65) menghilang saat memancing bersama teman-temannya di Kennedy's Bend.

Kennedy's Bend merupakan habitat buaya air asin terkenal di bagian terpencil Queensland utara. Awalnya Kevin menghilang pada Sabtu, 29 April 2023.

Baca selengkapnya di sini...

 

4 dari 4 halaman

Geger Buaya Raksasa Sepanjang 4 Meter Ditemukan Tanpa Kepala, Membusuk di Pantai Australia

Masih di Australia, kali ini tak hanya berukuran besar, buaya ini ditemukan tanpa kepala.

Penduduk di sebuah pantai terkenal di Australia geger setelah penamuan buaya besar tanpa kepala. Saat diperiksa, buaya itu dalam keadaan membusuk.

Beberapa penduduk menduga bahwa kepala buaya itu sengaja dipenggal. Mereka mengira jika ini merupakan tindakan balas dendam menyusul serentetan serangan buaya baru-baru ini terhadap manusia di sepanjang pantai Queensland antara Port Douglas dan Cooktown, menurut news.com.au.

Namun masih belum jelas bagaimana buaya raksasa sepanjang 4 meter itu mati, menurut Departemen Lingkungan dan Sains Queensland (DES).

Buaya tanpa kepala itu ditemukan di Pantai Cow Bay, sebelah utara Sungai Daintree.

Bangkai buaya itu dalam keadaan membusuk sehingga staf tidak dapat melakukan nekropsi, kata lembaga pemerintah itu. "Karena keadaan pembusukan, tidak dapat ditentukan apakah ada campur tangan manusia," kata DES, seperti dikutip dari Live Science, Senin (24/4/2023).

 

Baca selengkapnya di sini...