Liputan6.com, Baghdad - Sebuah bom mobil meledak dan menewaskan sedikitnya 32 orang di ibu kota Irak tepat 11 tahun yang lalu.
Selain korban tewas, puluhan lainnya pun terluka. Bom itu meledak ketika para peziarah sedang berkumpul untuk acara keagamaan, mengutip Al Jazeera, Kamis (15/6/2023).
Baca Juga
Terdapat dua ledakan bom mobil Sabtu (16/6/2012) itu, berlokasi di dekat distrik Kadhimiya Baghdad.
Advertisement
Bagian-bagian tubuh dan potongan pakaian bertebaran di sepanjang rute yang digunakan para peziarah itu.
Mereka berkumpul untuk memperingati kematian Imam Syiah Moussa al-Kadhim, cicit Nabi Muhammad.
Ledakan bom mobil pertama terjadi sekitar pukul 12.15 waktu setempat, di jalan raya dekat Shuala di Baghdad utara, kata seorang pejabat kementerian dalam negeri.
Sebanyak 14 orang tewas dan 32 lainnya luka-luka, menurut pernyataan pejabat setempat.
Komando Operasi Baghdad mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan pertama adalah bom bunuh diri.
Pasukan keamanan disebut telah menangkap seorang pria yang keluar dari kendaraan sebelum bom meledak.
Pria tersebut diketahui menemani pelaku bom, diduga komplotan.
Dilaporkan dari lokasi ledakan pertama bahwa empat mobil dan dua minibus terbakar, salah satunya hancur total.
“Ada tubuh yang terpotong-potong, sepatu, tas plastik, jubah wanita tertinggal di mana-mana,” kata Ahmed Maati, seorang polisi yang bekerja di sekitar lokasi.
“Orang-orang berteriak di mana-mana,” tambahnya.
Tak selesai di sana, beberapa lama kemudian bom kedua meledak, menambah jumlah korban tewas dan luka-luka.
Ada Dua Ledakan
Bom mobil kedua meledak di persimpangan Aden dekat Kadhimiyah sekitar dua jam kemudian. Menewaskan 18 orang dan melukai 36 lainnya.
Total korban tewas dari kedua ledakan tersebut menjadi 32 orang.
Seorang letnan polisi di lokasi ledakan kedua mengatakan bahwa ledakan tersebut juga merupakan bom bunuh diri yang mengenai sebuah minibus yang membawa jemaah haji.
Sebuah sumber medis mengatakan rumah sakit Baghdad telah menerima sembilan jenazah dan 47 orang luka-luka dari serangan pertama, dan 25 jenazah dan 105 luka-luka dari serangan kedua.
Bahkan suku cadang mobil disebut terlempar lebih dari 100 meter dari lokasi.
“Kami mengeluarkan banyak orang dari bus, dan mereka semua terbakar,” kata seorang pria yang berada di lokasi kejadian, ia menolak menyebutkan namanya.
“Beberapa orang berteriak, sementara yang lain tampak mati,” katanya. “Sungguh mengerikan. Tidak akan pernah bisa melupakannya.”
Seorang saksi lain mengatakan bahwa ledakan membuat benda-benda terlempar ke segala arah, “Banyak yang tewas dan terluka.”
Advertisement
Ketegangan Sektarian Antar Dua Kelompok di Irak
Dua ledakan itu diduga menargetkan para peziarah Syiah di Baghdad, mengutip CNN.
Meningkatnya jumlah korban tewas akibat pengeboman membuat situasi makin mencekam di Irak.
Islamic State of Iraq (Negara Islam Irak), sebuah kelompok yang terkait dengan al-Qaeda, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom lainnya yang terjadi Rabu di minggu yang sama.
Pernyataannya menyebut Syiah "setan" dan bersumpah untuk membalas kerugian yang diderita oleh Sunni di Irak.
Syiah membentuk mayoritas di Irak tetapi selama bertahun-tahun mereka didominasi oleh minoritas Sunni yang diberdayakan oleh penguasa Irak Saddam Hussein.
Husein yang digulingkan oleh AS pada tahun 2003 kembali mengangkat Syiah ke posisi kekuasaan. Namun, ketegangan antara dua kelompok tersebut tak juga mereda.
Militan Sunni tidak berhenti menyerang peziarah Syiah dan skala serangan di minggu itu cukup mengkhawatirkan.
Pasukan keamanan Irak bahkan telah memperketat pengamanan di Sabtu itu untuk melindungi peziarah yang berbondong-bondong ke makam Imam Moussa al-Kadhim.
3 Bom Diledakkan oleh ISIS di Irak, 93 Orang Tewas dan 165 Lainnya Terluka
Empat tahun setelah serangan dua bom bunuh diri tersebut, kembali terjadi ledakan di Baghdad.
Terjadi tiga pemboman mobil terpisah di ibu kota Irak, Baghdad pada Rabu, 11 Mei 2016. Kejadian itu menewaskan sedikitnya 93 orang dan melukai sedikitnya 165 orang.
Semua serangan itu dengan cepat diklaim oleh ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pengeboman terbesar hari itu menghantam pasar terbuka yang ramai di distrik Kota Sadr di Baghdad timur, dan menyebabkan 85 orang terluka, beberapa di antaranya serius, memicu kekhawatiran jumlah korban tewas dapat meningkat lebih lanjut, kata para pejabat.
Sore harinya, dua bom mobil lagi menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai 80 lainnya, kata pejabat polisi. Satu pembom menargetkan kantor polisi di lingkungan Kadhimiyah barat laut Baghdad, menewaskan 18 orang, lima di antaranya adalah polisi, dan melukai 34 orang, dilansir CBS News, Kamis (11/5/2023).
Pengeboman lain di lingkungan Jamiya di Baghdad utara menewaskan 12 orang dan melukai 46 orang.
Advertisement