Sukses

Komedian Jocelyn Chia Diburu Polisi Malaysia Usai Jadikan Hilangnya MH370 Sebagai Lelucon

Seorang komedian Amerika Serikat dianggap pihak berwenang Malaysia lewat lelucon hilangnya maskapai Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH370.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang komedian Amerika Serikat dianggap pihak berwenang Malaysia lewat lelucon hilangnya maskapai Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH370.

Jocelyn Chia mengatakan kepada BBC bahwa dia "tidak mengolok-olok tragedi" dan para korban, tetapi berusaha menemukan humor dalam tragedi.

Polisi Malaysia mengatakan, mereka akan meminta Interpol untuk menemukan Jocelyn Chia, lantaran polisi Negeri Jiran menyebut wanita tersebut telah menyebarkan hasutan dan konten online yang menyinggung, dikutip dari BBC, Kamis (15/6/2023).

Chia adalah komedian yang dibesarkan di Singapura dan dikenal telah hadir menghibur lewat jokes yang ia buat.

Meski demikian, Interpol mengatakan kepada BBC bahwa pihaknya belum menerima permintaan bantuan dalam kasus ini dari kepolisian Malaysia.

Sebelumnya, Chia melakukan candaan terkait hilangnya MH370. Dalam video viral terlihat bahwa ia menyebut MH370 sebagai jet Malaysia yang tidak bisa terbang.

Publik langsung menilai bahwa ini mengacu pada penerbangan Malaysia Airlines yang menghilang pada tahun 2014 -- topik sensitif di negara tersebut.

"Saya telah [melakukan rutinitas ini] ratusan kali dan bahkan melakukan versi yang lebih pendek di Singapura. Itu selalu membuat penonton tertawa. Saya tidak akan menggunakannya lagi jika tidak berhasil," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Lelucon Lebih Parah

Dia mengatakan, bahkan di masa lalu ia pernah menggunakan serangan teror 11 September sebagai umpan untuk leluconnya.

“Orang Amerika dapat mengapresiasi humor. Mereka jauh lebih edgy, dibandingkan dengan di Asia di mana stand-up comedy masih dalam tahap awal. Anda tidak akan menemukan banyak edgy comedy di Asia," kata Chia.

Maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370, adalah pesawat produksi Boeing 777 yang secara misterius menghilang dan menjauhi radar pada Maret 2014 saat dalam perjalanan ke Beijing dari Kuala Lumpur.

Pencarian selama empat tahun di Samudra Hindia hanya menghasilkan beberapa puing, tetapi bukan badan pesawat utama. Semua 239 penumpang dianggap tewas.