Liputan6.com, Kansas City - Tepat 90 tahun yang lalu di Kansas, empat orang petugas hukum dan seorang buronan kriminal tewas ditembak sebuah kelompok mafia.
Dalam sejarah Kansas, kejadian ini diingat sebagai sebuah peristiwa pembantaian Kansas City, penembakan massal yang kemudian menyebabkan perubahan besar pada kebijakan FBI. Sejak itu agen mulai membawa senjata api.
Melansir Fox 4, Jumat (16/6/2023), pagi hari tanggal 17 Juni 1933, tragedi berdarah ini dimulai dengan upaya geng mafia yang dipimpin Vernon Miller untuk membebaskan komplotannya yang merupakan seorang tahanan federal.
Advertisement
Mereka bermaksud “menolong” Frank Jelly Nash, seorang tahanan dengan catatan kejahatan selama beberapa dekade, ia disebut telah berpartisipasi dalam sekitar 200 perampokan bank.
Nash dihormati oleh sesama penjahat. Lelaki itu memiliki koneksi dengan geng di seluruh Amerika.
Pria itu disebut sebagai seorang penjahat karir yang tahu bagaimana mendapatkan apa yang diinginkannya dari orang-orang, baik hukum maupun sesama penjahat.
FBI juga kerap kali berurusan dengan penjahat tersebut. Entah itu dalam hal yang berkaitan dengannya secara langsung atau karena Nash memiliki hubungan dengan target yang sebenarnya.
Setelah bertahun-tahun keluar masuk penjara, ia berakhir di Lembaga Pemasyarakatan Amerika Serikat, Leavenworth di Kansas.
Tiga tahun sebelumnya, Nash sempat melarikan diri dari penjara dan di hari itu ia akhirnya ditangkap dan berniat dikembalikan ke Leavenworth.
Tiga Penjahat Rencanakan Pelarian Nash
Pada 16 Juni, sehari sebelum pembantaian, petugas hukum menangkap Nash.
Agen FBI Joe Lackey dan Frank Smith ditemani oleh Otto Reed, Kepala Polisi McAlester, membawa Nash ke utara Fort Smith, Arkansas.
Keempatnya naik kereta menuju Kansas City malam itu.
Kabar penangkapan menyebar dengan cepat, dan para penjahat kecewa karena salah satu dalang paling “mahir” mereka telah ditangkap.
Mereka yang setia pada Nash kemudian mencari dan mendapatkan informasi kapan ia tiba di Kansas City.
Vernon Miller, seorang mantan anggota Angkatan Darat AS dan sheriff, adalah biang keladi dari perencanaan penyelamatan Nash.
Floyd dan Richetti datang ke Kansas City untuk membantu Miller. Mereka berhasil sampai di Kansas City dengan perjalanan yang dipenuhi dengan penyanderaan dan pencurian kendaraan.
Floyd dan Richetti tiba di Kansas City sekitar pukul sepuluh malam, pada 16 Juni.
Keesokan paginya, menurut FBI, Miller bersama Floyd dan Richetti pergi ke Union Station dan menunggu Nash tiba.
Advertisement
Baku Tembak Terjadi
Pagi tanggal 17 Juni, kereta akhirnya tiba di stasiun. Para penjaga mengamati dan tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan, menganggapnya aman.
Mobil yang akan membawa Nash dari stasiun ke penjara telah siap, penjahat itu diborgol dan digiring ke mobil dengan satu rombongan yang ramai dan hampir semuanya bersenjata.
Setelah meninggalkan Union Station, rombongan yang mengawal Nash berhenti sejenak untuk kembali mengamati area, dan sekali lagi tidak ada yang mencurigakan.
Nash telah duduk di kursi mobil hingga Agen Lackey melihat dua pria bersenjata lari dari belakangnya, setidaknya salah satu dari mereka membawa senapan mesin.
Tak hanya itu, mereka juga mendapati seseorang berjongkok di belakang radiator dan menembakkan senapan mesin sekitar lima meter dari mobil Agen Caffrey.
Petugas Polisi Kansas City Grooms dan Hermanson tewas seketika dalam serangan tersebut.
Baku tembak seketika terjadi di lokasi tersebut. Tiga komplotan yang sudah menunggu Nash sejak tadi segera memulai aksi penyerangan mereka.
Hanya Berlangsung 30 Detik
Tak lama, SAC Vetterli juga ditembak di lengan kiri dan jatuh ke tanah. Ia kemudian berusaha masuk ke mobil dan duduk di kursi pengemudi.
Vetterli berhasil mengemudikan mobil tersebut, sewaktu berbelok ia mendapati Agen Caffrey pingsan tergeletak di tanah dengan luka di kepala.
Niat menyelamatkan Nash, penjahat itu malah ikut tertembak dan tewas di dalam mobil bersama Kepala Polisi Reed.
Agen Lackey dan Smith selamat dari pembantaian itu, Lackey dipukul dan terluka parah oleh tiga peluru sedangkan Smith selamat tanpa terluka sedikit pun.
Tiga pria “penyelamat” Nash mengecek mobil dan mendapati Nash tewas. Mereka langsung melarikan diri dari daerah itu.
Tiga orang yang selamat, Smith, Lackey, Vetterli, melaporkan bahwa serangan itu hanya berlangsung selama 30 detik.
Terkonfirmasi bahwa serangan itu menewaskan dua petugas polisi Kansas City, yang langsung terbunuh begitu baku tembak dimulai, diikuti beberapa detik setelahnya Nash dan Chief Reed juga tewas.
Caffrey juga diketahui meninggal tak lama setelah ia tiba di rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Advertisement