Sukses

Balon Udara di Swiss Terbakar dan Jatuh, 7 Penumpang Dilarikan ke Rumah Sakit

Empat wanita dan tiga pria berusia antara 28 dan 64 berada di dalam keranjang balon udara pada saat insiden mengerikan di Hünenberg, Swiss.

Liputan6.com, Hunenberg - Sebuah insiden mengerikan yang melibatkan balon udara mengakibatkan tujuh orang dilarikan ke rumah sakit.

Pada Sabtu pagi tanggal 17 Juni, salah satu balon udara di Hünenberg, Swiss, jatuh dan terbakar, dilaporkan oleh media Mirror, Selasa (20/6/2023).

Balon udara dikabarkan terbakar tak lama setelah lepas landas.

Korbannya merupakan empat wanita dan tiga pria berusia antara 28 dan 64 yang berada di dalam keranjang balon udara pada saat insiden terjadi, kata polisi.

Ketujuh orang itu telah dibawa ke rumah sakit, dengan dua perempuan dan satu laki-laki luka parah. Sementara empat lainnya menderita luka ringan.

Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan balon dan keranjangnya yang sudah tidak dapat dikenali setelah terlempar ke tanah dan menjadi tumpukan abu.

Asap hitam pekat terlihat mengepul ke langit dari puing-puing api yang menghanguskan rerumputan juga.

Insiden mengerikan itu terjadi di daerah Mattenboden di Hünenberg.

Media lokal mengatakan pemadam kebakaran Hünenberg dengan cepat mengamankan lokasi kebakaran. Namun, penyebab kecelakaan itu tidak diketahui pasti dan sekarang sedang diselidiki oleh Dewan Investigasi Keselamatan Swiss SUST.

Swiss merupakan salah satu destinasi negara dengan banyak tempat wisata dan atraksi yang menarik. Salah satunya atraksi balon udara ini.

 

2 dari 4 halaman

Insiden Balon Udara di Beberapa Negara

Pada April 2023 dua orang tewas dan seorang anak terluka parah setelah sebuah balon udara terbakar di dekat Mexico City.

Rekaman yang mengerikan menunjukkan saat api merobek keranjangnya, sementara balon udaranya terus melonjak semakin tinggi di langit.

Dua korban yang tewas diidentifikasi sebagai seorang pria berusia 50 tahun dan seorang wanita berusia 38 tahun.

Satu lagi, seorang gadis muda, tidak tewas tetapi menderita luka bakar tingkat dua dan patah lengan.

Dan pada bulan Oktober, dua turis Spanyol meninggal secara tragis di Turki setelah balon udara yang mereka tumpangi melakukan pendaratan keras.

Namun sebenarnya kecelakaan balon udara jarang terjadi. Ada kurang dari 30 kematian di seluruh dunia antara tahun 2008 dan 2022.

3 dari 4 halaman

Balon Udara Terbakar di Texas 7 Tahun Lalu

Sebuah balon udara di Amerika Serikat terbakar saat mengangkasa di langit Austin. Seluruh penumpangnya, berjumlah 16 orang, meninggal dunia.

"Semuanya, ke-16 orang di dalam balon udara itu, dipastikan tewas. Balon turun di ladang dekat Lockhart, sekitar 30 mil (50 km) selatan ibu kota negara Austin," demikian keterangan Departemen Keselamatan, Texas, seperti dikutip dari BBC, Minggu (31/7/2016).

 Sheriff Caldwell County, Daniel Law, mengatakan keranjang balon udara terbakar ketika kru layanan darurat tiba.

Video yang diunggah oleh media lokal menunjukkan balon udara jatuh di dekat tiang listrik yang tinggi.

"Balon udara jatuh sekitar pukul 07.40," tutur para pejabat.

"Sejauh ini tak terlihat ada korban selamat dari kecelakaan itu," kata kantor sheriff.

Ini adalah kecelakaan mematikan balon udara panas  di AS.

4 dari 4 halaman

Seperti Ledakan Senjata

Menurut keterangan warga setempat, Margaret Wylie, saat itu terdengar dua kali letusan yang dikira berasal dari pistol.

"Hal berikutnya yang saya tahu ada bola api besar. Saya hanya bisa berdoa bahwa siapa pun yang ada di sana bisa menyelamatkan diri," kata Wylie yang berada di luar rumah ketika itu.

Erik Grosof, seorang pejabat NTSB di tempat kejadian, membenarkan bahwa musibah balon udara terbakar itu menelan korban jiwa.

"Balon itu diyakini milik Heart of Texas Balloon Rides, sebuah perusahaan bermarkas di Austin, yang menawarkan perjalanan untuk melihat matahari terbit sambil minum sampanye," kata Grosof.

Seorang wartawan Fox News dari Lockhart yang berada di lokasi mengatakan, balon udara itu hilang kontak setelah mengudara sekitar 1,5 jam. Hilang kontak dari jadwal penerbangan satu jam.

Selengkapnya, klik di sini.

Video Terkini