Liputan6.com, Jakarta - Artis Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett tengah menjadi perbincangan hangat warganet lantaran keduanya diisukan berselingkuh. Isu perselingkuhan adik bungsu Raffi Ahmad itu disebarkan oleh istri sah Rendi, Lady Veronica Nayoan lewat akun Instagram-nya.Â
Melalui instastory Instagram, Lady menyebut dugaan perselingkuhan Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett itu sudah terjadi sejak 2022, ketika dirinya tengah hamil.
Baca Juga
Tak hanya Lady yang kecewa dengan adanya dugaan perselingkuhan antara Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett, banyak warganet turut mengungkapkan kekecewaan mereka.Â
Advertisement
"Seromantis ini diselingkuhin," tulis keterangan dalam sebuah video di aplikasi TikTok, yang menampilkan foto dan tangkapan layar media sosial Jeje Govinda.Â
Berkaca dari kasus dugaan perselingkuhan antara Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett yang kini tengah jadi perbincangan hangat warganet, apa sebenarnya alasan seseorang selingkuh?
Dilansir Forbes, Rabu (21/6/2023), berdasarkan studi terbaru dalam jurnal "Archives of Sexual Behavior" yang mempelajari pengalaman para pengguna aplikasi kencan online asal Kanada, Ashley Madison, ada dua alasan utama orang berselingkuh. Pertama, seks yang tidak memuaskan dan kedua, ingin mencoba sesuatu yang baru.Â
Penulis utama studi tersebut, Dylan Selterman menemukan temuan yang berbeda dari studi sebelumnya.Â
Kali ini, Selterman menemukan bahwa kualitas hubungan seperti kepuasan dan perasaan, justru bukan merupakan alasan orang selingkuh. Sebaliknya, alasannya adalah kurang merasa puas dalam seks dan keinginan mencoba hal baru.Â
"Menariknya, banyak peserta merasa sangat puas dengan perselingkuhan mereka dan tidak merasa begitu menyesal," ungkap Selterman.Â
Soal Open Relationship
Studi tersebut juga mempelajari soal open relationship, di mana suatu hubungan memperbolehkan masing-masing pihak, untuk bercinta dan berhubungan seks dengan orang selain pasangannya.Â
"Hubungan-hubungan tersebut umumnya memiliki hasil hubungan yang lebih baik, dibandingkan dengan hubungan biasa yang melibatkan perselingkuhan," kata Selterman.
"Namun, terdapat motivasi yang serupa di balik kedua jenis pengalaman hubungan ini. Pada kasus mereka yang berselingkuh dan mereka yang memiliki open relationship, orang-orang ini seringkali didorong keinginan memiliki lebih banyak pasangan seksual dan pengalaman yang lebih menarik. Mereka tidak puas hanya dengan satu pasangan," imbuh Selterman.
Advertisement