Liputan6.com, Paris - Tiga puluh tujuh orang terluka, dengan empat di antaranya menderita luka serius, setelah ledakan besar menguncang pusat Kota Paris, Prancis.
Ledakan terjadi di sebuah gedung yang menampung sekolah desain dan pusat sistem pendidikan Katolik di Rue Saint-Jacques. Dua orang setidaknya dianggap hilang dan petugas darurat dilaporkan masih melakukan pencarian di antara reruntuhan dengan bantuan anjing pelacak.
Baca Juga
Menurut saksi, ada bau gas yang menyengat sebelum ledakan.
Advertisement
Jaksa Paris Laure Beccuau mengatakan setelah tiba di tempat kejadian bahwa pemeriksaan awal rekaman kamera menunjukkan ledakan terjadi di dalam gedung, yang berada di sebelah Gereja Val de Grace.
Namun, pihak berwenang mengatakan penyebab ledakan yang memicu kebakaran itu belum ditentukan.
"Bangunan itu awalnya dilalap api, tetapi kobaran api kemudian dapat dikendalikan," kata kepala polisi Paris Laurent Nunez seperti dilansir BBC, Kamis (22/6/2023).
Daerah tersebut telah ditutup dan Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin telah berada di tempat kejadian.
Dia mengatakan anjing pelacak telah mengidentifikasi di mana korban lebih lanjut dapat ditemukan di bawah reruntuhan.
Bau Gas
Daerah di mana ledakan terjadi membentang ke selatan dari Latin Quarter di daerah Left Bank Paris yang populer di kalangan turis dan terkenal dengan populasi pelajarnya.
Seorang siswa di Ecole des Mines di Boulevard Saint-Michel mengatakan kepada Le Parisien, "Saya berada di depan Val de Grace, saya mendengar ledakan besar dan melihat bola api setinggi 20 atau 30m. Dan bangunan itu runtuh dengan ledakan besar. Saya mencium bau gas."
Saksi lain, Antoine Brouchot, mengatakan kepada BBC bahwa dia berada di rumah ketika mendengar "ledakan besar".
"Saya menjulurkan kepala ke luar jendela dan melihat ke arah (rumah sakit) Cochin, lalu saya melihat kepulan asap besar dan saat saya mendekat, ada sebuah bangunan yang runtuh dan untuk saat ini, ada api."
Advertisement