Sukses

Akui Kemajuan di Medan Perang Ukraina Lambat, Zelensky: Ini Bukan Film Hollywood

Ukraina mengklaim bahwa serangan balasannya telah merebut kembali delapan desa di wilayah Zaporizhzhia dan Donetsk.

Liputan6.com, London - Presiden Volodymyr Zelensky mengakui bahwa kemajuan di medan perang lebih lambat dari yang diinginkan. Hal tersebut disampaikannya beberapa pekan setelah Ukraina meluncurkan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia

"Beberapa orang melihat ini sebagai film Hollywood dan mengharapkan hasilnya sekarang. Bukan seperti itu," ujar presiden Ukraina itu, seperti dilansir BBC, Kamis (22/6/2023).

"Yang dipertaruhkan adalah nyawa orang."

Ukraina mengklaim bahwa serangan balasannya telah merebut kembali delapan desa di wilayah Zaporizhzhia dan Donetsk.

Zelensky mengatakan bahwa pergerakan pasukannya tidak akan mudah mengingat 200.000 km persegi wilayah Ukraina telah dipasangi ranjau darat oleh pasukan Rusia.

"Apapun yang diinginkan beberapa orang, termasuk upaya untuk menekan kami, dengan segala hormat, kami akan maju di medan perang dengan cara yang kami anggap terbaik," jelas Zelensky.

Ukraina, sebut Zelensky, perlu mendapat jaminan kemanan dari NATO. Namun, pada akhirnya, tujuannya adalah keanggotaan pada aliansi pertahanan tersebut.

Sementara itu, Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada minggu ini telah memperjelas bahwa tidak ada rencana untuk mengundang Ukraina dalam KTT NATO yang akan berlangsung bulan depan di Lithunia.

Terkait dengan F-16, Zelensky yakin Ukraina akan mendapatkannya dan pilotnya dapat memulai pelatihan segera setelah Agustus. Jet F-16 pertama, ungkap Zelensky, dapat tiba dalam waktu enam atau tujuh bulan.

Pernyataan Zelensky tersebut berlangsung di tengah Konferensi Pemulihan Ukraina di London yang berfokus pada peran yang dapat dimainkan sektor swasta dalam membangun kembali negaranya. Dia kemudian berbicara di konferensi tersebut bersama dengan PM Inggris Rishi Sunak.

Perekonomian Ukraina menyusut sebesar 29,2 persen pada tahun 2022. Awal tahun ini, Bank Dunia memperkirakan rekonstruksi dan pemulihan Ukraina menelan biaya sebesar USD 411 miliar.

Zelensky menggarisbawahi bahwa dukungan yang dia butuhkan bukan hanya untuk pemulihan, namun juga untuk transformasi.

Langkah cepat yang menurut Zelensky harus segera dilakukan termasuk menemukan tempat tinggal bagi mereka yang kehilangan rumah, membangun kembali Bendungan Kakhovka yang hancur, dan mendesentralisasikan jaringan energi.

"Tapi dalam skala yang lebih besar kita berbicara tentang transformasi Ukraina," jelasnya. "Tidak hanya soal energi dan pertanian dan kompleks industrinya, tetapi dengan reformasi yang dapat kita lihat."

Selain itu, Zelensky bicara pula soal "digitalisasi Ukraina" serta reformasi peradilan dan anti-korupsi.

2 dari 2 halaman

Zelensky: Putin Raja Antisemitisme Kedua Setelah Hitler

Diminta responsnya terkait dengan langkah Rusia menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus dan peringatan Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahwa ancaman penggunaan senjata tersebut nyata, Zelensky mengatakan, "Putin berbahaya bagi kami sejak tahun 2014, ketika dia menduduki wilayah kami pertama kalinya."

"Saya tidak merasa dia siap melakukannya (menggunakan senjata nuklir) karena dia takut kehilangan nyawanya... Namun, tentu saja saya tidak bisa memastikannya, terutama menyangkut orang yang pada Abad ke-21 melancarkan perang besar-besaran terhadap tetangga mereka," ujar Zelensky.

Pekan lalu, Putin mengatakan bahwa Zelensky adalah aib bagi orang-orang Yahudi. Diminta tanggapannya terkait pernyataan Putin itu, Zelensky menjawab, "Sepertinya dia adalah raja antisemitisme kedua setelah Hitler."