Sukses

Kapal Selam Wisata Titanic Dinyatakan Meledak dan Seluruh Awaknya Tewas

Kapal selam wisata Titanic hilang kontak pada Minggu (18/60) sore.

Liputan6.com, Washington - Kapal selam wisata Titan yang membawa lima orang ke bangkai kapal Titanic meledak di dekat lokasi karamnya Titanic dan menewaskan seluruh orang di dalamnya. Demikian konfirmasi pihak berwenang pada Kamis (22/6/2023), membawa akhir yang tragis dari sebuah kisah pencarian yang telah menyedot perhatian publik sejak kapal selam itu hilang pada Minggu (18/6).

"Ini adalah ledakan kapal yang dahsyat," ujar Laksamana Muda John Mauger dari Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) seperti dilansir AP, Jumat (23/6).

Sebelumnya, secercah harapan yang tersisa untuk menemukan lima awak kapal selam dalam kondisi hidup sirna pada Kamis, ketika stok oksigen kapal selam untuk 96 jam diperkirakan habis dan Penjaga Pantai AS mengumumkan bahwa puing-puing telah ditemukan kira-kira 488 meter dari bangkai kapal Titanic di perairan Atlantik Utara.

OceanGate Expeditions, perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan kapal selam Titan dalam pernyataannya menyebutkan bahwa lima awak kapal selam, termasuk CEO dan pilotnya Stockton Rush "sangat disayangkan telah tewas".

Adapun penumpang lainnya adalah miliarder Pakistan dan anaknya Shahzada Dawood dan Suleman Dawood; miliarder Inggris Hamis Harding; dan ahli Titanic Paul-Henri Nargeolet.

"Orang-orang ini adalah penjelajah sejati yang memiliki semangat petualang berbeda dan hasrat mendalam untuk menjelajahi dan melindungi lautan," ungkap OceanGate. "Kami berduka atas hilangnya nyawa dan kebahagiaan yang mereka hadirkan bagi semua orang yang mengenal mereka."

2 dari 2 halaman

Harapan dari Suara Bawah Air

Suara bawah air yang terdeteksi pada Selasa (20/6) dan Rabu (21/6) sebelumnya diharapkan dapat membantu mempersempit operasi pencarian, yang cakupan wilayahnya telah diperluas hingga ribuan mil — dua kali ukuran Connecticut dan di perairan sedalam 4 kilometer.

Namun, Penjaga Pantai AS mengindikasikan pada Kamis (22/6) bahwa suara tersebut kemungkinan dihasilkan oleh sesuatu selain Titan.

"Tampaknya tidak ada hubungan antara kebisingan dan lokasi (puing-puing) di dasar laut," kata Mauger.

Mauger mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah ledakan itu terjadi pada saat komunikasi terakhir kapal selam pada Minggu. Tapi itu tidak terdeteksi oleh pelampung sonar yang digunakan oleh tim pencarian, sebut Mauger, yang menunjukkan hal itu terjadi sebelum mereka tiba beberapa hari lalu.

"Kami memiliki alat penyadap di dalam air dan tidak mendengar tanda-tanda kerusakan yang parah dari alat itu," ujar Mauger.

Penjaga Pantai AS akan terus melakukan pencarian di dekat Titanic untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang apa yang terjadi pada Titan.

Gedung Putih berterima kasih kepada Penjaga Pantai AS, bersama dengan mitra Kanada, Inggris, dan Prancis yang membantu dalam upaya pencarian dan penyelamatan Titan.

"Empati kami tertuju pada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang kehilangan nyawa di Titan. Mereka telah melalui cobaan yang mengerikan selama beberapa hari terakhir dan kami mengingat mereka serta mendoakan," sebut pernyataan Gedung Putih.

Titan diluncurkan pada Minggu pukul 06.00 dan dilaporkan hilang pada Minggu sore sekitar 700 kilometer di selatan St. John's, Newfoundland, saat sedang dalam perjalanan ke lokasi karamnya Titanic lebih dari seabad yang lalu.

OceanGate mengaku bahwa setidaknya 46 orang berhasil melakukan perjalanan dengan kapal selam OceanGate ke lokasi bangkai kapal Titanic pada tahun 2021 dan 2022.

Video Terkini