Liputan6.com, Washington - Angkatan Laut Amerika Serikat (AL AS) mendeteksi suara yang konsisten dengan ledakan, tidak lama setelah kapal selam wisata Titanic milik OceanGate Expeditions hilang kontak pada Minggu (18/6/2023). Hal tersebut disampaikan oleh seorang pejabat AL AS.
Seperti dilansir BBC, Jumat (23/6), pejabat tersebut menuturkan kepada CBS News bahwa informasi pihaknya tentang "anomali akustik" telah digunakan oleh Penjaga Pantai AS untuk mempersempit area pencarian kapal selam Titan, operasi besar-besaran yang melibatkan tim AS, Kanada, Inggris, dan Prancis.
Baca Juga
Pejabat AL AS berbicara tanpa menyebut nama karena membahas sistem deteksi akustik yang sensitif.
Advertisement
Pada Kamis (22/6), pejabat Penjaga Pantai AS Laksamana Muda John Mauger mengonfirmasi bahwa berdasarkan pola puing yang ditemukan, lima orang di dalam kapal selam Titan tewas akibat ledakan dahsyat.
Lima orang tersebut adalah CEO dan pilot OceanGate Expeditions Stockton Rush (61); miliarder Pakistan dan anaknya Shahzada Dawood (48) dan Suleman Dawood (19); miliarder Inggris Hamis Harding (58); dan ahli Titanic Paul-Henri Nargeolet (77).
"Kelima orang yang tewas di kapal selam Titan adalah penjelajah sejati," sebut OceanGate Expeditions dalam pernyataannya. "Orang-orang itu berbagi semangat petualangan yang berbeda."
Puing-puing dari kapal selam Titan termasuk kerucut ekor ditemukan pada Kamis, sekitar 487 meter dari bangkai kapal Titanic, oleh kendaraan pencari bawah air (ROV) yang dikendalikan dari jarak jauh.
Mauger mengatakan dia belum bisa menjawab apakah jenazah lima awak kapal selam kemungkinan besar akan ditemukan.
ROV akan tetap berada di lokasi temuan saat penyelidikan atas apa yang terjadi berlanjut, namun personel pencarian - termasuk pakar medis dan teknisi - akan dipulangkan selama 24 jam ke depan.
Para ahli menekankan bahwa mengumpulkan dan menganalisis puing-puing, terutama serat karbon yang digunakan untuk membuat lambung utama kapal selam, dapat menjelaskan penyebab bencana.
Pernyataan Keluarga dan Sahabat Korban Kapal Selam Titan
Azmeh Dawood mengisahkan bahwa keponakannya Suleman Dawood "ketakutan" sebelum melakukan perjalanan wisata ke bangkai kapal Titanic. Namun, dia menantang dirinya melakukannya karena sangat ingin menyenangkan ayahnya.
"Saya merasa tidak percaya," kata Azmeh. "Ini benar-benar situasi yang tidak nyata."
Keluarga Harding pun angkat bicara.
"Dia adalah seorang penjelajah yang bersemangat - apapun medannya - yang menjalani hidupnya untuk keluarganya, bisnisnya, dan untuk petualangan berikutnya," kata keluarga itu dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh perusahaan Harding, Action Aviation.
"Apa yang dia capai dalam hidupnya benar-benar luar biasa dan jika kita dapat sedikit terhibur dari tragedi ini, kita kehilangan dia saat dia melakukan apa yang dia cintai."
Ahli selam David Mearns mengatakan bahwa dia kehilangan dua temannya, Harding dan Nargeolet, dengan "cara yang paling mengerikan".
"Hamish Harding berkarakter hebat," kata Mearns, seraya menambahkan bahwa Nargeolet 'mendekati legenda' di bidang eksplorasi laut dalam.
Penghormatan kepada korban tewas juga disampaikan oleh Richard Garriot de Cayeux, presiden Explorers Club yang berbasis di AS, di mana Harding dan Nargeolet adalah anggotanya.
Dia mengatakan bahwa Explorers Club "patah hati" dan kenangan keduanya merupakan berkah dan akan terus menginspirasi atas nama sains dan eksplorasi.​
Advertisement