Liputan6.com, Medan - Pertama kalinya dalam sejarah, angkatan udara AS bersama Indonesia mengadakan latihan gabungan pendaratan pengeboman.
Dua pesawat pengebom B-52 Amerika Serikat mendarat di Indonesia pada 19 Juni untuk menjalankan latihan bersama pesawat F-16 TNI AU.
Baca Juga
Advertisement
Mendaratnya dua pesawat tersebut di Bandara Kualanamu Medan menandai untuk pertama kalinya B-52 AS beroperasi di Indonesia.
Pesawat yang berasal dari Skuadron Ekspedisi Bom ke-23 (23EBS) di Pangkalan Udara Minot di Dakota Utara ini berpartisipasi dalam latihan bersama pendaratan interoperabilitas dengan TNI AU dan Angkatan Udara Pasifik (PACAF) AS.
Ada 60 awak 23EBS yang ikut terlibat dalam latihan bersama pendaratan pesawat pengebom.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Cope West 2023 yang merupakan latihan bilateral. Saat ini sedang berlangsung di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, sejak 12 Juni lalu dan berakhir pada 23 Juni 2023.
Latihan gabungan ini akan melatih kemampuan tempur taktis, mengevaluasi kemahiran, mengidentifikasi peluang pelatihan di masa depan, dan meningkatkan kemampuan yang tidak terpisahkan dari berbagai misi bilateral.
Cope West merupakan latihan yang rutin dilakukan, pertama kali diadakan pada 1989.
Tahun ini merupakan tahun ke-10 Cope West diselenggarakan di Indonesia.
Berkoordinasi dengan komponen, sekutu, dan mitra lainnya, Angkatan Udara Pasifik menyiapkan kapabilitas yang tidak tertandingi di udara, ruang angkasa, dan dunia maya secara berkelanjutan bagi Komando Indo-Pasifik AS.
Hal ini untuk menegakkan tatanan internasional berbasis aturan dan memastikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Tingkatkan Keterampilan Bantuan Kemanusiaan, Angkatan Udara AS-Indonesia Latihan Gabungan di Mataram
Dua tahun sebelumnya, latihan gabungan antara AU AS dan Indonesia sempat dilaksanakan di Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan keterampilan dalam bantuan kemanusiaan/tanggap bencana, tentara Angkatan Udara Amerika Serikat dan Indonesia bakal menjalani latihan bersama.
Penerbang Pacific Air Forces Amerika Serikat dan personel TNI AU Indonesia akan mengikuti latihan Pacific Airlift Rally (PAR) 2021 di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 6-10 September 2021.
Sekitar 47 penerbang dan satu unit C-130J Super Hercules dari 36th Airlift Squadron, 374th Airlift Wing, yang berbasis di pangkalan udara Yokota, Jepang, beserta 37 personel dan satu unit C-130H Hercules dari TNI AU akan mengikuti latihan pos komando, latihan lapangan, dan pertukaran ahli.
"PAR merupakan kesempatan unik untuk mendorong kerja sama militer regional dan meningkatkan interoperabilitas penerbangan, saat kita berlatih bersama untuk mengantisipasi upaya bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana di masa depan," ujar Komandan 36th Airlift Squadron Let. Kol. Steven M. Massie II seperti tertuang dalam keterangan tertulis yang disampaikan kedutaan AS di Jakarta, Jumat (3/9/2021).
Advertisement
330 Tentara AS Ikut Garuda Shield, Latihan Gabungan dengan TNI di Palembang
Dengan peserta yang lebih banyak, latihan gabung lainnya juga sempat dilaksanakan di tahun 2021.
Tentara Amerika Serikat ikut serta dalam latihan gabung dengan tentara Indonesia di Palembang.
Sebanyak 330 tentara Amerika Serikat, Sabtu (24/7), tiba di bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan, untuk mengikuti Latihan Bersama “Garuda Shield” ke-15 tahun 2021. Sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan terkait pandemi Virus Corona COVID-19, mereka langsung diuji usap (swab test) oleh tim medis Indonesia.
Mengutip VOA Indonesia, Senin (26/7/2021), kelompok tentara Amerika yang tiba ini merupakan gelombang pertama dari lebih dua ribu tentara yang akan ikut serta dalam latihan bersama itu.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Tatang Subarna dalam keterangan pers yang diterima VOA mengatakan latihan ini merupakan yang terbesar dalam sejarah kerja sama TNI Angkatan Darat dengan Angkatan Darat Amerika.
Latihan akan dilangsungkan pada tanggal 1-14 Agustus di tiga daerah latihan tempur di Baturaja, Amborawang dan Makalisung. Latihan ini akan melibatkan 2.246 personil TNI Angkatan Darat dan 2.282 personil Angkatan Darat Amerika, dengan materi antara lain latihan lapangan, menembak, medis, dan penerbangan.
China, Iran dan Rusia Bersatu, Gelar Latihan Angkatan Laut Gabungan
Selain dengan AS, Indonesia juga pernah mengikuti latihan gabungan bersama China, Iran, dan Rusia di tahun 2019 lalu.
China, Iran, dan Rusia akan menggelar latihan angkatan laut gabungan, di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika.
Dilansir dari VOA Indonesia, Jumat (27/12/2019), latihan militer ini akan dilakukan di Samudera Hindia dan Teluk Oman dari tanggal 27 hingga 30 Desember, kata pejabat Beijing dan Teheran.
Juru bicara Menteri Pertahanan China Wu Qian mengatakan kepada wartawan, Kamis, China akan mengirimkan Xining, kapal perusak yang dilengkapi peluru kendali dalam latihan itu.
Dia tidak memberi detail jumlah personil atau kapal yang akan mengikuti latihan itu secara keseluruhan.
Di Teheran, Juru bicara senior Angkatan Bersenjata Aboldalz Shekarchi menyebut, latihan itu akan “menstabilkan keamanan” di wilayah. Dia menyebut latihan gabungan ini bertujuan untuk mendukung “keamanan perdagangan internasional” dan “melawan teroris dan pembajakan.”
Advertisement