Liputan6.com, Soweto - Sebanyak enam orang kehilangan nyawanya dalam insiden penembakan yang terjadi tepat 32 tahun yang lalu. Tembakan pistol nyaring berbunyi di dalam kereta komuter yang penuh sesak di Soweto, Afrika Selatan.
Mengutip AP, polisi mengatakan bahwa tak hanya korban jiwa, sebanyak 18 orang lainnya pun terluka akibat serangan mendadak yang dilakukan oleh beberapa orang tersebut.
Baca Juga
Keterangan petugas menyebutkan bahwa tidak ada motif tertentu di balik penembakan 25 Juni 1991 itu.
Advertisement
Namun, insiden ini mirip dengan beberapa kejadian lainnya yang juga terjadi di dalam kereta komuter di tahun sebelumnya.
Insiden penembakan di tahun sebelumnya dikaitkan dengan pertempuran faksi di kota praja.
Juru bicara polisi, Kolonel Tienie Halgryn, mengatakan bahwa tiga orang yang terluka berada dalam kondisi serius setelah penembakan yang terjadi pada pukul enam pagi itu. Ia juga mengaku bahwa jumlah pria bersenjata yang beraksi masih belum diketahui, tetapi polisi menemukan lima jenis selongsong peluru di kereta.
Pertempuran antar faksi di kota tersebut menjadi masalah yang semakin serius. Ada lebih dari 6.000 orang kulit hitam telah tewas sejak perebutan kekuasaan mereka meletus pada tahun 1986.
Sebagian besar kekerasan faksi melibatkan pendukung Kongres Nasional Afrika dan saingan Partai Kebebasan Inkatha.
Pemerintah pimpinan kulit putih dan kelompok kulit hitam yang bersaing disebut akan mencari solusi atas kekerasan yang terjadi belakangan.
Rumah di Afrika Selatan Jadi Target Penembakan Massal, Pelaku Kabur yang Bunuh 6 Orang Diduga Geng
Hingga kini kasus penembakan masih terjadi di Afrika Selatan, April lalu sebuah rumah jadi target penembakan oleh anggota geng.
Penembakan terjadi di Afrika Selatan. Polisi mengatakan enam orang tewas pada Rabu 12 April 2023 dalam penembakan di dekat Cape Town.
Pihak berwenang setempat menyalahkan pemadaman listrik yang memengaruhi kamera keamanan karena menghambat penyelidikan peristiwa penembakan massal tersebut.
Penembakan, yang menurut pihak berwenang diduga terkait dengan geng, terjadi di Ocean View, sebuah kota di Cape Peninsula beberapa kilometer di utara Cape of Good Hope.
"Sebuah kendaraan berhenti di depan sebuah rumah," kata juru bicara polisi Novela Potelwa dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP, Kamis (11/4/2023).
"Penghuni kendaraan masuk ke dalam rumah dan mulai menembaki orang-orang di dalamnya."
Lima orang tewas di tempat. Yang keenam dibawa ke rumah sakit setempat tetapi dipastikan meninggal pada saat kedatangan, katanya.
Sejauh ini belum ada penangkapan yang dilakukan terkait peristiwa penembakan tersebut.
Advertisement
Penembakan Saat Pesta Ulang Tahun di Afrika Selatan Tewaskan 8 Orang
Tak hanya kereta komuter, pesta ulang tahun pun sempat menjadi target penembakan di Afrika Selatan.
Delapan orang tewas dan empat lainnya terluka dalam penembakan massal di sebuah pesta ulang tahun di Kota Gqerberha di Provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan.
"Dua pria bersenjata tak dikenal menembaki tamu yang sedang menari dan berbaur secara acak di sebuah pesta rumah di Kwazakhle," ungkap polisi seperti dikutip dari BBC, Senin (30/1/2023).
 Hingga saat ini belum ada penangkapan yang dilakukan, tapi perburuan terus dilanjutkan.
Mereka yang tewas dan terluka belum teridentifikasi, tetapi polisi mengatakan pemilik rumah yang diserang termasuk di antaranya.
"Korban-korban ini dibunuh oleh penjahat dan kami tidak akan berhenti sampai kami menemukan apa yang terjadi dan siapa yang bertanggung jawab atas serangan kejam dan berdarah dingin ini terhadap para korban yang sama sekali tidak menaruh curiga," kata Komisaris Polisi Eastern Cape Nomthetheleli Lillian Mene tentang peristiwa yang terjadi pada Minggu (29/1) sore tersebut.
Penembakan di Bar Afrika Selatan Tewaskan 15 Orang, Jasad Ditemukan Saling Bertumpuk
Juli tahun lalu, sebuah bar di Afrika Selatan pun ikut menjadi target penembakan oleh oknum, sebanyak 15 orang tewas.
Penembakan di ruang publik melanda Aftrika Selatan.
"Setidaknya 15 orang telah ditembak mati di sebuah bar di Kota Soweto, Afrika Selatan," kata polisi seperti dikutip dari BBC, Senin (11/7/2022).
Polisi mengatakan orang-orang bersenjata memasuki kedai Orlando East pada Minggu dini hari dan mulai menembaki sekelompok anak muda secara acak.
"Mereka kemudian melarikan diri dari tempat kejadian dengan minibus putih. Belum ada motif serangan yang ditetapkan," kata polisi.
Beberapa orang lagi berada dalam kondisi kritis di rumah sakit, lapor wartawan BBC Nomsa Maseko.
Para korban diyakini berusia antara 19 dan 35 tahun.
"Jasad saling bertumpukan dengan darah di sekujur tubuh. Kami mencari orang yang kami cintai, kami harus melompati jasad mencari saudara-saudara kami," kata warga setempat, Ntombikayise Meji.
Advertisement