Sukses

26 Juni 1977: Napi Remaja Bakar Penjara di Tennessee, 42 Orang Tewas Keracunan Asap

Seorang tahanan remaja bakar bantalan karet di selnya, jadi penyebab kebakaran yang tewaskan 42 orang.

Liputan6.com, Tennessee - Kebakaran yang terjadi di Penjara Kabupaten Maury, Tennessee, pada 26 Juni 1977 silam menyebabkan 42 orang tewas.

Melansir The New York Times, Jumat (23/6/2023), sebagian besar korban jiwa terdiri dari narapidana yang terkurung di sel mereka dan yang sedang berada di area kunjungan penjara.

Asap yang mengepul dan menyesakkan membuat para penghuni penjara panik. Para sipir berusaha untuk sesegera mungkin membebaskan tahanan yang berteriak-teriak di balik jeruji mereka.

Tahanan, petugas, juga pengunjung berlarian menyelamatkan diri mereka masing-masing.

Bill Walter, administrator Rumah Sakit Maury County, mengatakan bahwa 75 orang telah dibawa dari penjara, menurut UPI

Sebanyak 42 dari mereka, termasuk 34 tahanan dan delapan pengunjung, dinyatakan tewas.

Sedangkan enam lainnya dirawat dan dipulangkan, 12 dikirim ke rumah sakit di Nashville, dan 15 tetap di Maury County. 

Enam korban kebakaran disebut menjalani perawatan intensif, dua di antaranya pengunjung dan dua lainnya adalah petugas pemadam kebakaran.

Para pejabat mengatakan bahwa pada saat kebakaran terjadi terdapat 64 narapidana di penjara.

Api mulai menyulut di pukul 13.55, waktu berkunjung para tahanan.

Pihak polisi, Wis Sheriff Bill Voss, mengatakan bahwa api datang dari sel yang ditempati seorang remaja yang melarikan diri dari rumah untuk anak-anak gangguan mental di Dousman.

Ketika dimintai keterangan, anak laki-laki tersebut, Andy Zimmer (16), mengakui bahwa ia membakar dengan sengaja.

Zimmer diterbangkan ke rumah sakit Nashville untuk perawatan luka bakar parah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diduga Tewas Keracunan Asap

Curtis Mayfield, seorang pemeriksa medis kabupaten, mengatakan bahwa ia mencurigai kandungan beracun pada asaplah yang membunuh para korban.

Zat beracun dalam asap ini diperkirakan berasal dari lapisan karet sel pelaku. Jadi, ia meyakini bahwa korban bukan tewas karena menghirup asap, melainkan karena keracunan.

Untuk membuktikan dugaan tersebut, ia mengambil sampel darah dari delapan narapidana yang meninggal untuk dites.

Selain itu, otopsi lengkap terhadap dua mayat lainnya juga dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian para korban.

Di samping dugaannya itu, Mayfield tidak mengesampingkan kemungkinan lainnya bahwa karbon monoksida sederhana adalah penyebab kematiannya.

Sekitar 30 tahanan berada di area kunjungan bersama kerabat dan teman saat kebakaran terjadi. 

Jerry Wayne Dickey, penyelidik kriminal untuk Departemen Sheriff, mengatakan bahwa pintu dari lobi penjara ke bagian pengunjung di area tersebut dikunci karena sebelumnya ada upaya pembobolan oleh narapidana.

3 dari 4 halaman

Tahanan Remaja Bakar Sel

Indikasi pertama kebakaran diketahui ketika Zimmer berteriak dari dalam selnya.

Ketika petugas membuka pintu sel, api dan asap hitam tebal menyeruak keluar.

Sel remaja itu dilapisi oleh padding berbahan karet busa, ini menghasilkan asap hitam ketika terbakar. Bahan tersebut merupakan satu-satunya yang tidak tahan api di lantai tersebut.

Zimmer berada di sel tersebut karena saat itu belum ada fasilitas untuk memisahkan tahanan remaja dan dewasa, sebagaimana yang diwajibkan oleh undang-undang negara bagian.

Tahanan diketahui diperbolehkan merokok di dalam sel. Sheriff Voss mengatakan bahwa Zimmer mungkin menyalakan api untuk membakar rokok yang didapatnya dari seorang pengunjung tahanan lain.

Sheriff mengatakan bahwa belum pernah ada tahanan lain yang berhasil membakar karet di sel tersebut.

Kerusakan di penjara tersebut sebagian besar sengaja dibuat oleh petugas dan pengunjung untuk menyelamatkan diri dari api.

4 dari 4 halaman

Banyak Tahanan Terjebak dalam Sel

Ada sekitar 40-50 pengunjung yang segera menyerbu pintu keluar yang dijaga oleh petugas.

“Para pengunjung semua bergegas ke arah saya dan menjatuhkan kunci dari tangan saya,” kata Dickey. 

Kunci sel yang jatuh dan menghilang dalam kekacauan itu baru ditemukan 12 menit setelahnya.

Butuh lebih dari 20 menit sejak api pertama kali ditemukan untuk membuka semua pintu penjara.

Petugas pemadam kebakaran yang datang membantu kesulitan membuka pintu penjara yang tersisa karena mereka harus mencocokkan kunci tiap selnya.

Proses evakuasi semakin dipersulit dengan gagalnya sistem komunikasi utama penjara. 

Petugas menggunakan berbagai cara untuk menyelamatkan para narapidana, mulai dari melubangi dinding dengan palu godam besar hingga memanggil buldoser.

Untungnya, sheriff melaporkan bahwa tidak ada tahanan yang melarikan diri pada saat kebakaran.

Dickey mengatakan bahwa korban yang dibawa ke rumah sakit semuanya dalam kondisi tak sadarkan diri.

Korban dengan luka terparah diterbangkan dengan helikopter ke rumah sakit di Nashville yang berjarak sekitar 80,5 km dari lokasi kejadian.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini