Liputan6.com, Mekkah - Pada Rabu 28 Juni 2023 sekitar 1,8 juta jemaah haji berjuang mengatasi suhu panas yang menyengat dalam melakukan ritual ibadah di Arab Saudi; termasuk melempar jumrah dengan batu kerikil -- yang melambangkan tindakan Nabi Ibrahim mengikuti perintah Allah SWT dan menolak godaan setan.
Dalam suhu lebih dari 42 derajat Celsius, jemaah diwajibkan melempar tujuh batu kerikil yang telah dikumpulkan pada malam sebelumnya di tempat perkemahan yang dikenal sebagai Muzdalifah.
Baca Juga
Mengutip VOA Indonesia, Kamis (29/7/2023), kerumunan besar jemaah haji berjalan atau naik bus ke kompleks Jamarat yang luas, tepat di luar kota suci Mekkah, di mana terdapat jembatan penyeberangan besar yang melewati tiga pilar lebar yang melambangkan setan.
Advertisement
Ibadah haji diakhiri dengan menyembelih hewan kurban – dan mencukur kepala bagi laki-laki, atau memotong rambut sepanjang ruas jemari bagi perempuan – menandakan selesainya pelaksanaan ibadah haji.
Bagian ibadah terakhir ini, atau yang disebut sebagai tahallul, memiliki makna spiritual dalam kehidupan sehari-hari, yaitu melepaskan diri dari semua hal yang bersifat material. Ini merupakan momentum untuk merenungkan kembali tujuan hidup manusia di dunia, sekaligus memperkuat iman dan takwa.
Umat Islam yang tidak menjalankan ibadah haji, merayakan Idul Adha dengan menyembelih hewan ternak dan membagikan dagingnya kepada warga miskin.
Â
Ibadah Haji, Pengalaman Relijius yang Tak Tertandingi
Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima, di mana semua Muslim diwajibkan melakukannya setidaknya sekali dalam hidup mereka jika secara fisik dan finansial mampu.
Selain menghapus dosa, bagi jemaah haji, ibadah ini merupakan pengalaman relijius yang tidak tertandingi, yang membawa mereka lebih dekat pada Allah SWT dan berhadapan – dalam konteks haji berarti bersilaturahmi – dengan sesama umat Islam dari seluruh penjuru dunia.
Â
Advertisement
Haji 2023 Tanpa Pembatasan COVID-19, Tapi Jumlah Jemaah Lebih Sedikit
Pelaksanaan ibadah haji tahun ini adalah yang pertama kali dilangsungkan tanpa pembatasan terkait COVID-19.
Pemerintah Arab Saudi awalnya memperkirakan akan ada sekitar dua juta jemaah yang melaksanakan ibadah haji, tetapi Selasa malam lalu (27/6) pihak berwenang mengeluarkan angka yang menunjukkan jumlah jemaah haji mencapai 1,8 juta orang.
Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan hampir 2,5 juta orang yang berhaji pada tahun 2019, satu tahun sebelum perebakan luas Virus Corona. Krisis ekonomi di berbagai belahan dunia dinilai sebagai salah satu faktor yang menurunkan jumlah jemaah haji tahun ini.Â