Sukses

AS Akan Izinkan Tahanan Migran di Bawah Umur Telepon Orang Tua Lebih Lama

Anak-anak migran tanpa pendamping di tempat-tempat penampungan Amerika Serikat (AS).

Liputan6.com, Jakarta - Anak-anak migran tanpa pendamping di tempat-tempat penampungan Amerika Serikat (AS) sekarang akan diizinkan menelepon lebih lama orang-orang yang dicintai. Perubahan itu merujuk pada perubahan pedoman baru-baru ini, yang diumumkan oleh badan pemerintah AS yang mengawasi perawatan dan penyerahan anak di bawah umur.

Pedoman yang diperbarui oleh Kantor Pemukiman Kembali Pengungsi (Office of Refugee Resettlement/ORR), yang mulai berlaku pada Senin (26/6), itu memberi anak-anak migran itu waktu hingga 50 menit untuk berbicara dengan orang tua atau kerabat mereka di mana pun di AS atau di luar negeri.

Sebelumnya, mereka hanya boleh menelepon dua kali seminggu untuk dua kali telepon berdurasi 10 menit, dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (1/7/2023).

Migran di bawah umur tanpa pendamping tetap berada di tempat penampungan, di bawah pengawasan Amerika Serikat, sampai mereka diserahkan kepada kerabat maupun sponsor di Amerika Serikat. Pejuang hak anak-anak migran mengatakan, perubahan itu merupakan langkah penting untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan anak-anak.

“Ini adalah sesuatu yang sudah berulang kali disuarakan anak-anak dari waktu ke waktu sebagai masalah utama dalam hal persyaratan hak asuh,” kata Jane Liu, direktur kebijakan dan litigasi di Young Centre for Immigrant Children’s Rights, kepada VOA.

“Kami telah bekerja sama dengan pakar kesehatan anak untuk mengadvokasi masalah ini. Jadi upaya apa pun untuk memitigasi kerusakan akibat masa penahanan itu penting bagi kesehatan mereka, dan itu sebabnya kami terus mendorong keras hal ini.”

2 dari 2 halaman

Aturan Telepon Keluarga

Kebijakan itu juga mewajibkan panggilan telepon minimum 45 menit pada hari libur, akhir pekan dan ulang tahun anak yang bersangkutan. Panggilan telepon tak terbatas akan diberikan ketika anak yang bersangkutan sedang menghadapi situasi darurat, seperti “berduka atas kepergian orang tercinta atau mengalami krisis kesehatan mental.”

Ada hampir 6.000 anak di bawah umur tanpa pendamping dalam tahanan AS, menurut laporan harian terbaru yang dirilis oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) AS.

Dalam laporan hariannya kepada media, ORR dan DHS berulang kali mengatakan bahwa dalam lebih dari 80 persen kasus, anak di bawah umur tanpa pendamping memiliki anggota keluarga di Amerika Serikat, di hampir setengah dari kasus tersebut, anggota keluarga yang dimaksud adalah orang tua atau wali yang sah.

“Anak-anak ini dipersatukan kembali dengan keluarga mereka yang akan merawat mereka,” menurut laporan harian tersebut.

“Anak-anak kemudian menjalani proses imigrasi di mana mereka dapat mengajukan permohonan suaka atau perlindungan lain berdasarkan hukum.”