Sukses

Jejak Cinta Titanic Terkuak Melalui Tragedi Kapal Selam Wisata Titan

Pilot yang menakhodai kapal selam wisata Titan ternyata punya relasi dengan pasangan yang menjadi korban tewas tenggelamnya kapal Titanic.

Liputan6.com, Washington - Titanic yang tenggelam pada 15 April 1912 adalah kisah yang terjalin berkelindan dengan Titan, kapal selam yang dilaporkan hilang pada Minggu 18 Juni 2023 dan kemudian dikonfirmasi oleh Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) meledak pada Kamis 22 Juni 2023.

Titan, yang dimiliki dan dioperasikan oleh OceanGate, adalah kapal selam wisata yang mengangkut penumpangnya ke bangkai kapal Titanic. Dalam ekspedisi terakhirnya, Titan mengangkut lima orang, yaitu pilot, co-founder, sekaligus CEO OceanGate Stockton Rush; ahli Titanic Paul-Henri Nargeolet; miliarder Pakistan dan anaknya Shahzada Dawood dan Suleman Dawood; miliarder Inggris Hamish Harding.

Fakta lain terkuak menyusul tragedi Titan. Pilot Titan ternyata menikah dengan keturunan dari Isidor dan Ida Straus, pasangan yang turut menjadi korban tewas tenggelamnya kapal Titanic. Dan perempuan itu bernama lengkap Wendy Hollings Weil.

Wendy merupakan keturunan langsung dari Minnie Weil, salah satu dari tujuh anak pasangan Straus. Koneksi ini pertama kali dilaporkan oleh New York Times serta dikonfirmasi melalui catatan silsilah dan Straus Historical Society, organisasi nirlaba pendidikan, ke NPR.

Minnie menikah dengan Richard Weil Sr. dan memiliki seorang putra bernama Richard Jr. Kemudian dari putranya itu, mereka mendapatkan cucu bernama Richard Weil III, yang merupakan ayah Wendy. Demikian seperti dilansir NPR, Minggu (2/7).

Dilansir USA Today, Wendy sendiri menjabat sebagai direktur komunikasi OceanGate. Dia telah tiga kali ikut serta dalam ekspedisi ke bangkai kapal Titanic, sejak itu dimulai pada tahun 2021.

2 dari 2 halaman

Kisah Cinta yang Mengilhami Adegan Pilu di Film Titanic

Isidor dan Ida Straus adalah inspirasi nyata di balik adegan menyayat hati dalam film "Titanic" besutan James Cameron, di mana pasangan lansia berpelukan di tempat tidur sementara air terus mengalir jelang tenggelamnya kapal.

Saat kematiannya pada usia 67 tahun, Isidor dikenal sebagai politikus dan pengusaha. Dia dilaporkan pernah mewakili New York di DPR AS dan bersama saudaranya memiliki Macy's Department Store.

Isidor dan Ida bertemu di New York City pada usia 20-an. Hal tersebut dikisahkan oleh cicit mereka Paul Kurzman kepada Country Living pada tahun 2017.

Keduanya, menurut Kurzman, sering menunjukkan bahasa cinta lewat sentuhan fisik, sesuatu yang menurutnya jarang terjadi pada zaman itu.

"Mereka punya sesuatu yang benar-benar istimewa dan itu adalah sesuatu yang sangat kami kagumi," ujar Kurzman.

Pasangan itu sedang melakukan perjalanan kembali dari Musim Dingin di Eropa dengan kapal Titanic ketika tragedi terjadi.

Ida yang berusia 63 tahun saat tragedi Titanic, sebetulnya sudah mendapat tempat duduk di sekoci untuk segera dievakuasi. Begitu juga dengan Isidor, yang dengan cepat dikenali oleh petugas dan langsung diberi kesempatan untuk naik sekoci.

Namun, Isidor disebut menolaknya.

"Kakek buyut saya mengatakan, 'Tidak. Sampai saya melihat seluruh perempuan dan anak-anak berada di dalam sekoci, saya tidak akan menaikinya'," ujar Kurzman, yang mengaku tumbuh besar dengan mendengar cerita dari neneknya, putri tertua pasangan Isidor dan Ida, Sara.

Ida dikisahkan keluar dari sekoci, di mana dia melepas mantel bulunya dan memberikannya kepada pembantunya, yang berhasil diselamatkan. Dia memilih tetap bersama suaminya.

Ketika pelayannya berniat mengembalikan mantel bulu tersebut kepada anak-anak Straus, mereka menolaknya.

"Dia (Ida) intinya mengatakan, 'Kita telah menjalani hidup bersama selama ini dan jika kamu memilih tetap di kapal hingga meninggal maka aku akan tetap bersamamu. Kita tidak akan meninggalkan satu sama lain setelah pernikahan kita yang telah berlangsung lama dan luar biasa'," tutur Kurzman.

Jasad Isidor, termasuk liontin dengan foto anak-anaknya, berhasil ditemukan beberapa minggu setelah Titanic tenggelam. Namun, tidak demikian dengan Ida.

Di sebuah tugu di New York yang dibangun untuk mengenang pasangan itu tertulis kutipan dari Kidung Agung 8:7, "Air yang banyak tidak dapat memadamkan cinta - begitu pula banjir tidak dapat menenggelamkannya".

Â