Sukses

Indonesia Kecam Operasi Militer Israel ke Tepi Barat, Kemlu RI: Tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja

Indonesia menilai bahwa operasi militer Israel ke Tepi Barat hanya memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mengecam keras operasi militer terbesar dalam lebih dari 20 tahun yang dilakukan oleh Israel ke Kota Jenin di Tepi Barat yang didudukinya. 

Hal ini disampaikan lewat pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, Selasa (4/7/2023).

Pasalnya, insiden tersebut menyebabkan sejumlah orang tewas dan ratusan orang lainnya terluka. 

Indonesia menilai bahwa aksi tersebut hanya memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina. 

"Serangan militer tersebut tidak dapat diterima dan hanya memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina serta mempersulit upaya perdamaian," tulis Kemlu RI di akun Twitter resmi @Kemlu_RI. 

Bahkan dalam pernyataannya, Indonesia juga menilai bahwa tindakan Israel tidak dapat dibiarkan begitu saja sehingga Dewan Keamanan (DK) PBB harus segera mengambil sikap atas kejadian tersebut.

"Tindakan Israel ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dewan Keamanan PBB harus segera mengambil sikap tegas dalam jalankan semua resolusi DK PBB secara konsisten," tambah pernyataan Kemlu RI. 

2 dari 2 halaman

Operasi Militer Terbesar ke Tepi Barat Sejak Tahun 2002

Sedikitnya sembilan orang tewas (sebelumnya dilaporkan tiga orang) dan sekitar 100 lainnya terluka akibat operasi militer terbesar Israel dalam lebih dari 20 tahun ke Kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam pernyataannya menyebutkan bahwa pihaknya meluncurkan upaya kontraterorisme ekstensif di Kota Jenin dan Kamp Jenin dengan menyerang infrastruktur teroris.

IDF melancarkan sekitar 10 serangan udara menggunakan drone dan ratusan pasukan menargetkan apa yang mereka klaim sebagai pusat komando dan kendali kelompok militan serta lokasi pembuatan senjata dan bahan peledak.

Wakil Wali Kota Jenin Mohammed Jarrar mengatakan bahwa rumah dan infrastruktur hancur, memutus aliran listrik dan air di kamp pengungsi Palestina.

"Lima dari mereka yang tewas dalam serangan itu adalah remaja," kata Kementerian Kesehatan Palestina seperti dilansir CNN, Selasa (4/7).

Warga Palestina kesembilan ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel di dekat Ramallah di Tepi Barat dalam insiden terpisah.

Namun, kepala juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa hanya ada delapan teroris yang tewas di Jenin.

"Tidak ada non-kombatan yang tewas sejauh yang kami tahu," ujar Hagari.

Hagari memang mengakui bahwa warga sipil termasuk di antara yang terluka, tetapi bersikeras bahwa operasi militer hanya ditujukan untuk menargetkan "teroris".

"Ini bukan invasi terhadap Jenin, ini bukan melawan Otoritas Palestina. Bukan melawan rakyat Palestina yang tidak bersalah. Ini melawan teroris di kamp," kata Hagari.