Proses pemilihan pemimpin Tahta Suci Vatikan yang menggantikan Paus Benediktus XVI sesaat lagi dimulai. Para kardinal telah berkumpul di Kota Vatikan, siap menggelar konklaf.
Hanya beberapa jam setelah memasuki Santa Maria, tempat tinggal mereka di Vatikan selama proses pemilihan berlangsung, para kardinal akan memulai hari dengan misa pagi di Basilika Santo Petrus.
Misa, yang terbuka untuk umum, menjadi acara publik terakhir yang dihadiri 115 kardinal. Sebelum salah satu dari mereka terpilih sebagai pemimpin spiritual baru bagi 1,2 miliar umat Katolik Roma di dunia.
Lalu, kardinal yang ambil bagian dalam proses pemilihan akan berjalan beriringan ke Kapel Sistina, sembari melantunkan doa, untuk memulai pemilihan Paus yang berlangsung secara rahasia.
Setelah itu, satu-satunya pertunjuk bagi dunia tentang apa sebenarnya yang terjadi di dalam kapel adalah asap yang dihembuskan dari cerobong asap tembaga.
Asap putih berarti, Paus baru telah terpilih. Asap hitam sebaliknya.
Semua Ikut Sibuk
Persiapan konklaf juga meramaikan Kota Roma. Sebanyak 5.600 jurnalis yang mengantongi izin Vatikan bersiap di depan tirai merah yang berkibar di balkon tengah Santo Petrus, tempat di mana dunia akan bertemu Paus baru setelah ia terpilih.
Sementara, para penjahit sudah menyelesaikan jubah baru untuk Paus terpilih. Disiapkan dalam tiga ukuran, S, M, dan L.
Seperti dimuat CNN, Selasa (12/3/2013), juru bicara Vatikan, Federico Lombardi mengatakan, para kardinal kemungkinan akan melakukan pemilihan Selasa ini, meski tak diharuskan. Asap pertama kemungkinan akan keluar pukul 20.00 waktu setempat atau pukul 03.00 WIB, Rabu dini hari.
Jika asap putih yang keluar, perlu waktu 50 menit bagi Paus baru untuk mengenakan jubah, berdoa, dan kemudian memunculkan diri di balkon Santo Petrus.
Konklaf bisa berlangsung cepat, atau sebaliknya, makan waktu berhari-hari. Yang paling panjang selama abad ke-20 berlangsung lima hari.
Siapa Bakal Terpilih?
Sementara media di Italia sibuk berspekulasi soal siapa yang bakal menjadi Paus baru. Atau, aliansi regional apa yang mungkin terbentuk.
"Banyak orang mengira ini adalah soal politik," kata Rick Hilgartner, ketua konferensi uskup Katolik AS. "Namun, penting untuk diingat ini adalah momentum spiritual."
Sesaat setelah pintu ditutup dan konklaf dimulai, lebih banyak doa yang dilantunkan, para kardinal memilih calonnya dalam diam.
Dari sisi jumlah kardinal di tiap negara, Italia berpotensi paling besar, mengumpulkan 28 dari 115 suara kardinal. Amerika Serikat ada di urutan kedua dengan jumlah 11.
Sementara, 60 kardinal berasal dari Eropa. Sementara 67 dari semua kardinal dipilih oleh Benediktus XVI yang mengundurkan diri bulan lalu -- menjadi Paus pertama yang mundur dalam kurun waktu 6 abad.(Ein)
Hanya beberapa jam setelah memasuki Santa Maria, tempat tinggal mereka di Vatikan selama proses pemilihan berlangsung, para kardinal akan memulai hari dengan misa pagi di Basilika Santo Petrus.
Misa, yang terbuka untuk umum, menjadi acara publik terakhir yang dihadiri 115 kardinal. Sebelum salah satu dari mereka terpilih sebagai pemimpin spiritual baru bagi 1,2 miliar umat Katolik Roma di dunia.
Lalu, kardinal yang ambil bagian dalam proses pemilihan akan berjalan beriringan ke Kapel Sistina, sembari melantunkan doa, untuk memulai pemilihan Paus yang berlangsung secara rahasia.
Setelah itu, satu-satunya pertunjuk bagi dunia tentang apa sebenarnya yang terjadi di dalam kapel adalah asap yang dihembuskan dari cerobong asap tembaga.
Asap putih berarti, Paus baru telah terpilih. Asap hitam sebaliknya.
Semua Ikut Sibuk
Persiapan konklaf juga meramaikan Kota Roma. Sebanyak 5.600 jurnalis yang mengantongi izin Vatikan bersiap di depan tirai merah yang berkibar di balkon tengah Santo Petrus, tempat di mana dunia akan bertemu Paus baru setelah ia terpilih.
Sementara, para penjahit sudah menyelesaikan jubah baru untuk Paus terpilih. Disiapkan dalam tiga ukuran, S, M, dan L.
Seperti dimuat CNN, Selasa (12/3/2013), juru bicara Vatikan, Federico Lombardi mengatakan, para kardinal kemungkinan akan melakukan pemilihan Selasa ini, meski tak diharuskan. Asap pertama kemungkinan akan keluar pukul 20.00 waktu setempat atau pukul 03.00 WIB, Rabu dini hari.
Jika asap putih yang keluar, perlu waktu 50 menit bagi Paus baru untuk mengenakan jubah, berdoa, dan kemudian memunculkan diri di balkon Santo Petrus.
Konklaf bisa berlangsung cepat, atau sebaliknya, makan waktu berhari-hari. Yang paling panjang selama abad ke-20 berlangsung lima hari.
Siapa Bakal Terpilih?
Sementara media di Italia sibuk berspekulasi soal siapa yang bakal menjadi Paus baru. Atau, aliansi regional apa yang mungkin terbentuk.
"Banyak orang mengira ini adalah soal politik," kata Rick Hilgartner, ketua konferensi uskup Katolik AS. "Namun, penting untuk diingat ini adalah momentum spiritual."
Sesaat setelah pintu ditutup dan konklaf dimulai, lebih banyak doa yang dilantunkan, para kardinal memilih calonnya dalam diam.
Dari sisi jumlah kardinal di tiap negara, Italia berpotensi paling besar, mengumpulkan 28 dari 115 suara kardinal. Amerika Serikat ada di urutan kedua dengan jumlah 11.
Sementara, 60 kardinal berasal dari Eropa. Sementara 67 dari semua kardinal dipilih oleh Benediktus XVI yang mengundurkan diri bulan lalu -- menjadi Paus pertama yang mundur dalam kurun waktu 6 abad.(Ein)