Sukses

Kondisi Terkini Pasca Kerusuhan Paris, Dubes RI di Prancis: Situasi Sekarang Jauh Lebih Baik

Dubes RI untuk Prancis menyebut bahwa kondisi terkini di Paris dan sekitarnya sejak kerusuhan bermula sepekan lalu, sudah jauh lebih tenang.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi terkini di Paris, Prancis usai kerusuhan sejak 28 Juni 2023 pasca penembakan remaja laki-laki Nahel Merzouk (17) oleh polisi, telah berangsur-angsur membaik. 

Hal ini disampaikan langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia di Prancis Mohamad Oemar. 

"Alhamdullilah kalau sejak dua hari terakhir, suasana sudah jauh lebih tenang dari sisi banyaknya kerusuhan di berbagai kota," ujar Oemar dalam siaran langsung Liputan6 Update, Rabu (5/7/2023). 

Oemar menjelaskan bahwa selama kerusuhan terjadi, kota-kota besar sekitaran Paris, termasuk Bordeaux, Lille, Lyon dan Marseille juga ikut terdampak. 

Kendati demikian, ia menambahkan bahwa jam operasional kendaraan umum di kota-kota tersebut masih belum kembali normal guna mencegah berkumpulnya massa yang berpotensi menimbulkan kekacauan. 

"Bukan dihentikan operasinya, tapi hanya beroperasi jam 9 malam. Baru beroperasi lagi jam 6 pagi di kota-kota besar, sehingga mengurangi akses dari kota-kota sekitarnya untuk berkumpul pada saat setelah kegiatan publik selesai," paparnya. 

Kerusuhan yang terjadi, sebut Oemar, terjadi setelah sore hari hingga malam hari. 

"Sebelum kondisinya lebih tenang, kerusuhan biasanya terjadi pada sore hingga malam hari. Ini tampak dalam video-video yang beredar di mana aksi-aksi kekerasan terjadi saat suasananya sudah mulai gelap," katanya menambahkan. 

Lantaran kerusuhan yang telah berlangsung selama sepekan ini tidak dinyatakan sebagai kondisi darurat oleh pemerintah setempat, Oemar mengatakan tidak ada imbauan langsung yang diberikan warga asing. Hanya saja, pemerintah mengerahkan kekuatan pertahanannya untuk mengatasi kekacauan yang terjadi. 

"Pemerintah lebih bertindak untuk mengerahkan lebih banyak polisi, pengurangan operasi kendaraan umum, penundaan rencana pertunjukan besar seperti festival di berbagai kota," jelas Oemar. 

Dia juga mengatakan bahwa pemerintah Prancis tengah dalam upaya menyelidiki akar permasalahan dari kerusuhan yang terjadi. 

"Pemerintah Prancis tengah gencar dan intens mendiskusikannya dalam rapat dengan kabinet, menteri. Presiden Macron dan parlemennya, juga pihak keamanan yang semakin dipertebal. Selain itu, dibagikan juga edaran yang menegaskan bahwa anak di bawah umur menjadi tanggung jawab orang tuanya," ungkap Oemar. 

2 dari 2 halaman

Tak Ada WNI Jadi Korban

Menurut keterangan Oemar, sejauh ini tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak dalam aksi kerusuhan beberapa hari belakangan. 

"Sejauh ini tidak ada WNI yang terdampak dari kerusuhan-kerusuhan tersebut," imbuhnya.

Ia mengatakan terdapat lebih dari 6.500 WNI yang tinggal di seluruh Prancis, yang kebanyakan tinggal di Paris dan sekitarnya, termasuk kota-kota seperti Bordeaux, Lille, Lyon dan Marseille. Mayoritas WNI di sana telah menikah dengan warga negara Prancis, mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan dan profesional yang bekerja di perusahaan di sana.

KBRI Prancis juga telah melakukan komunikasi dengan WNI, baik yang tinggal atau berlibur, agar menjauh dari daerah-daerah terjadinya kerusuhan. 

"Kita juga selalu memberikan nomor yang bisa dihubungi, hotline KBRI untuk masyarakat kita yang mengalami kendala atau menjadi korban. Tapi sejauh ini seluruhnya selamat," kata Oemar lagi. 

Video Terkini