Sukses

Ukraina Dapat Dukungan Bulgaria dan Ceko untuk Gabung NATO, tapi Negosiasi Baru Bisa Dimulai Setelah Perang Usai

Bulgaria dan Ceko sepakat mendukung keanggotaan Ukraina di NATO, namun dengan catatan bahwa negosiasi dapat dimulai setelah perang usai.

Liputan6.com, Praha - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi Bulgaria dan Ceko pada Kamis (6/7/2023). Kunjungannya dikabarkan membahas bantuan militer dan jaminan sokongan bagi keanggotaan Ukraina di NATO.

Selama kunjungan singkat ke Bulgaria, Zelensky membahas integrasi Ukraina ke Uni Eropa dan kerja sama energi bilateral. Usai pertemuannya dengan Perdana Menteri (PM) Nikolai Denkov, Zelensky menegaskan bahwa dia membela hak Ukraina dalam melawan agresi Rusia dan memohon bantuan untuk melakukannya.

"Penjajah datang ke tanah kami, membunuh, menyiksa, dan menculik anak-anak Ukraina, memisahkan mereka dari keluarga mereka dan mencoba mengajari mereka kebencian," ungkap Zelensky seperti dilansir AP, Jumat (7/7). "Ini terjadi pada saat kita perlu bersatu dan membangun tatanan internasional berdasarkan aturan."

Sementara itu, PM Denkov menekankan dukungan negaranya, Uni Eropa, dan NATO pada integritas teritorial Ukraina.

"Bulgaria konsisten dalam mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina karena kami yakin bahwa Ukraina yang merdeka dan berdaulat adalah kunci keamanan Euro-Atlantik," tutur PM Denkov.

"Rusia harus mundur tanpa syarat dari perbatasan yang diakui secara internasional dan harus memikul tanggung jawabnya."

2 dari 3 halaman

Dukungan Parlemen Bulgaria bagi Keanggotaan NATO Ukraina

Pada Kamis pula, parlemen Bulgaria menyetujui deklarasi dukungan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO setelah perang Ukraina usai. Menurut deklarasi tersebut, jalur tercepat untuk memulihkan perdamaian di Ukraina, wilayah Laut Hitam, dan Eropa adalah penarikan penuh dan segera Rusia di luar perbatasan yang diakui secara internasional dari negara-negara berdaulat yang terdampak.

Deklarasi, yang didukung oleh mayoritas anggota parlemen, tersebut juga menyerukan dukungan militer dan teknis lanjutan untuk Ukraina agar dapat mempertahankan diri. Adapun Partai Sosialis dan kelompok nasionalis pro-Kremlin menentangnya.

Tantangan di dalam negeri Bulgari bagi Zelensky datang dari Presiden Rumen Radev.

"Saya terus berpendapat bahwa konflik Ukraina-Rusia tidak memiliki solusi militer dan semakin banyak senjata tidak akan menyelesaikannya," kata Radev.

Dia menyerukan upaya yang konsisten untuk de-eskalasi, gencatan senjata, dan solusi damai dengan jalan diplomasi.

Meskipun peran presiden Bulgaria sebagian besar bersifat seremonial, namun jabatan itu disebut dapat memengaruhi opini publik. Sebagian besar penduduk Bulgari dilaporkan berbagi simpati pro-Rusia berdasarkan ikatan sejarah dan budaya antara kedua negara.

3 dari 3 halaman

Komitmen Ceko untuk Ukraina

Presiden Ceko Petr Pavel menuturkan bahwa demi kepentingan negaranya dan Ukraina, negosiasi tentang keanggotaan Ukraina di NATO akan dimulai segera setelah perang berakhir.

"Saya yakin bahwa Ukraina akan menjadi bagian dari NATO," ungkap Zelensky di Praha.

Zelensky menambahkan bahwa hasil ideal dari KTT NATO di Vilnius, Lithuania, pada 11-12 Juli 2023 akan berupa undangan bagi Ukraina untuk bergabung dengan aliansi tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Zelensky berterima kasih kepada Presiden Pavel atas dukungan negaranya. Republik Ceko telah menjadi penyokong setia Ukraina dalam melawan agresi Rusia dan Presiden Pavel menegaskan bahwa kebijakan itu tidak akan berubah.

Republik Ceko telah mengirimkan senjata kepada Ukraina, termasuk senjata berat seperti tank era Uni Soviet, kendaraan lapis baja, amunisi, dan lain-lain. Ceko juga telah menerima total 500.000 pengungsi dari Ukraina.

Zelensky disebut turut membahas kerja sama militer dan kemanusiaan lebih lanjut, pertahanan, dan rekonstruksi pascaperang Ukraina dalam pertemuannya dengan para pemimpin Ceko.

Menjelang KTT NATO, presiden dari kelompok informal yang dikenal sebagai Bucharest Nine, negara-negara di bagian paling timur dari aliansi NATO, menyuarakan dukungan mereka pada Juni bagi keanggotaan Ukraina setelah kondisi memungkinkan.

Kesembilan negara tersebut adalah Bulgaria, Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lituania, Polandia, Romania, dan Slovakia.