Fokus Utama Pertemuan Menlu ASEAN Besok: Isu Krisis Myanmar hingga Laut China Selatan

Liputan6.com, Jakarta - Menurut informasi yang beredar dan diberitakan sejumlah media, beberapa topik utama yang akan menjadi fokus pembahasan para menteri luar negeri (menlu) ASEAN dalam Pertemuan ke-56 Menlu ASEAN atau ASEAN Foreign Ministers’ Meeting dan ASEAN Post Ministerial Conference (AMM/PMC) adalah isu kemanusiaan berkepanjangan Myanmar, ketegangan di Laut China Selatan dan kekhawatiran atas penumpukan senjata di wilayah. 

Selain itu, isu invasi Rusia ke Ukraina dan persaingan AS-China juga akan menjadi sorotan lantaran Menlu AS Antony Blinken, Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Menlu China Qin Gang turut hadir dalam pertemuan tersebut. 

Sementara itu, Menlu Korea Utara Choe Son Hui masih belum dapat dipastikan menghadiri forum regional ASEAN tersebut. 

Secara khusus mengenai masalah kudeta militer di Myanmar, negara anggota ASEAN telah berupaya menangani isu tersebut termasuk dengan Lima Poin Konsensus (5PC). Ini menjadi salah satu krisis terparah ASEAN sejak forum regional tersebut didirikan.

Selama memegang keketuaan ASEAN tahun ini, Indonesia juga telah menggelar sekitar 110 pertemuan dengan berbagai kelompok di Myanmar dan memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil.

"ASEAN masih sangat prihatin dengan meningkatnya penggunaan kekerasan di Myanmar yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil dan rusaknya fasilitas umum. Ini harus segera dihentikan," kata Menlu RI Retno Marsudi.

Sementara mengenai Laut China Selatan, para menlu ASEAN diharapkan memperbarui seruan bagi negara-negara untuk menahan diri "dalam melakukan kegiatan yang akan memperumit atau meningkatkan perselisihan dan memengaruhi perdamaian serta stabilitas". Hal ini diungkapkan dalam draf komunike sebelumnya tanpa menyebut China.