Sukses

Jadi Tuan Rumah, Menlu Retno Beberkan Fokus Indonesia di Pertemuan ke-56 Menlu ASEAN

Retno menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara juga hanya dapat dicapai dengan perdamaian dan stabilitas, yang sejauh ini berhasil dicapai oleh ASEAN.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menegaskan bahwa Indonesia akan menunjukkan peran sentral ASEAN sebagai kontributor perdamaian dan stabilitas di kawasan dalam rangkaian acara Pertemuan ke-56 Menlu ASEAN atau ASEAN Foreign Ministers' Meeting/ASEAN Post Ministerial Conference (AMM/PMC). 

"Jika melihat kawasan Asia Tenggara dalam lebih dari lima dekade terakhir, Asia Tenggara tetap menjadi kawasan yang damai dan stabil," ujar Menlu Retno saat mengunjungi media centre, Senin (10/7/2023). 

"Karena kita memiliki stabilitas dan kedamaian, maka kita dapat mencapai kemakmuran di kawasan," tambahnya. 

Lebih jauh lagi, Retno menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara juga hanya dapat dicapai dengan perdamaian dan stabilitas, yang sejauh ini berhasil dicapai oleh ASEAN. 

"Oleh karena itu dalam pertemuan AMM/PMC ini, kita kembali menegaskan peran sentral ASEAN sebagai kontributor atau lokomotif perdamaian dan stabilitas," imbuhnya. 

Menurut informasi yang beredar dan diberitakan sejumlah media, beberapa topik utama yang akan menjadi fokus pembahasan para menteri luar negeri (menlu) ASEAN dalam Pertemuan ke-56 Menlu ASEAN atau ASEAN Foreign Ministers’ Meeting dan ASEAN Post Ministerial Conference (AMM/PMC) adalah isu kemanusiaan berkepanjangan Myanmar, ketegangan di Laut China Selatan dan kekhawatiran atas penumpukan senjata di wilayah. 

Selain itu, isu invasi Rusia ke Ukraina dan persaingan AS-China juga akan menjadi sorotan lantaran Menlu AS Antony Blinken, Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Menlu China Qin Gang turut hadir dalam pertemuan tersebut. 

2 dari 2 halaman

Rangkaian Agenda AMM

Menlu Retno mengunjungi media centre bagi para jurnalis peliput AMM yang berlokasi di Wisma BNI pada Senin (10/7). 

Ia pun menjelaskan rangkaian pertemuan yang menjadi agenda pertemuan menlu ASEAN yang berlangsung sejak Sabtu (8/7) hingga Sabtu (15/7). 

"Hari ini Senior Officials Meeting (SOM) melakukan pertemuan, sebelumnya Committee of Permanent Representatives (CPR), para Watap (wakil tetap) ASEAN melakukan pertemuan, jadi akan ada pembahasan yang sifatnya bertingkat stages dari Watap kemudian ke SOM, kemudian Menlu," jelasnya. 

"Untuk pertemuan Menlu yang akan dimulai besok, akan ada tiga pertemuan besar. Pertama, pertemuan Commission of the SEANFWZ, kemudian pertemuan interface ASEAN dengan AIHCR , dan pertemuan terakhir dalam konteks ASEAN adalah 56th plenary meeting," tambahnya lagi. 

Menlu Retno menambahkan bahwa akan ada sekitar 13 pertemuan bilateral yang dilakukan oleh Indonesia dengan sejumlah negara seperti Selandia Baru, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Timor Leste, India, Uni Eropa dan lainnya. 

"Yang ada di saya so far ada 13. Tapi 13 ini masih sangat dinamis karena kadang sesuaikan waktu karena nggak ketemu atau nggak cocok. Kita sudah terima 13 bilateral meetings," katanya menambahkan.Â